Suwarsih Djojopuspito
Suwarsih Djojopuspito (Cibatok, Bogor, 21 April 1912 - Yogyakarta, 24 Agustus 1977) adalah penulis wanita Indonesia yang menulis novel dalam 3 bahasa: Belanda, Sunda, dan Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Lahir pada tanggal 21 April 1912 di Cibatok, Bogor dengan nama kecil Tjitjih dari keluarga tani, bernama Suwardi Djojosaputra, yang buta huruf namun mampu menjadi dalang wayang kulit dalam 3 bahasa (Jawa, Sunda, dan Indonesia).
Pendidikan HIS (Sekolah Dasar 7 tahun) di Cicurug tahun 1919-1926, kemudian meneruskan ke MULO (SMP zaman Belanda) tahun 1927-1929 di Bogor, dan terakhir pada Europeesche Kweekschool (Sekolah Guru Atas Belanda, hanya 2 orang pribumi dari 28 murid) di Surabaya pada tahun 1930-1932.
Biografi
Masa Kebangkitan Nasional (1928-1942)
Setelah lulus tahun 1933 pindah ke Bandung menjadi guru di SR Pasundan, padahal memiliki ijazah sebagai guru sekolah Belanda yang seharusnya mengajar di sekolah Belanda namun lebih memilih perguruan pribumi dan aktif dalam Perkoempoelan Perempoean Soenda sebagai anggota. Tahun 1934 menikah dengan Sugondo Djojopuspito. Kakaknya, yang bernama Suwarni, menikah dengan Mr. A.K.Pringgodigdo.
Masa Pendudukan Jepang (1943-1945)
Pada zaman pendudukan Pemerintah Dai Nippon hampir semua bangsa Indonesia bekerja di Pemerintah Dai Nippon, dia bekerja sebagai guru pada Sekolah Guru Kepandaian Putri di Pasar Baru.
Masa Revolusi Fisik (1945-1949)
Pada masa revolusi fisik berhubung berpindah-pindah tempat tinggal dari Jakarta, Cirebon, Purworejo, dan Yogyakarta, maka tidak sempat menulis novel, karena mengikuti suami yang Anggota BP-KNIP <re> http://www.dpr.go.id/tentang/sejarah.php </ref> di Jakarta dan Purworejo.
Masa Kemerdekaan setelah RIS (setelah 1949)
Tahun 1949 menetap di Yogyakarta ikut suami Sugondo Djojopuspito dengan mulai kegiatan menulis atau menterjemahkan buku-buku (dari bahasa Perancis, Belanda, Jerman, maupun Inggris karena mahir berbahasa tersebut) dan wafat pada 24 Agustus 1977 serta mendapat kehormatan dimakamkan di Pemakamam Tamansiswa Taman Wijayabrata [1] di Celeban, Umbulharjo - Yogyakarta.
Karya Novel
Karya Novel yang telah diterbitkan
Hanya 1 roman dibuat sebelum kemerdekaan (1933), sedangkan yang lain seteleh RIS (1949)[1]
- 1. Buiten het gareel, De Haan Uitgevery, Utrecht, 1940. Dengan kata pengantar dari E. du Perron, Cetakan ke-dua Amsterdam, 1946 [2]
- 2. Tudjuh tjeritera pendek, Pustaka Rakjat - Jakarta, 1951.
- 3. Empat serangkai. Kumpulan tjerita pendek. Pustaka Rakyat - Jakarta, 1954.
- 4. Riwayat hidup Nabi Muhammad s.a.w. Bulan Bintang - Jakarta, 1956 (cetakan kedua 1976)
- 5. Marjanah. Balai Pustaka (1959)- Jakarta, 1959. Novel berbahasa Sunda.
- 6. Siluman Karangkobar. Pembangunan - Jakarta, 1963.
- 7. Hati wanita. Pembangunan - Jakarta, 1964.
- 8. Manusia bebas. Djambatan - Jakarta, 1975. Penulisan ulang: Buiten het gareel.
- 9. Maryati. Pustaka Jaya - Jakarta, 1982.
Artikel yang pernah ditulis:
Lihat Levensbericht Jaarboek van de Maatschappij der Nederlandse Letterkunde te Leiden 1978-1979.
- 1. "De Indonesische vrouw en het passief kiesrecht". pada Algemeen, Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrift I 1938, halaman 75-76 (Fragment)
- 2. "De Indonesische vrouw van Morgen". pada Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrift I, 1938, halaman 145-147
- 3. "Onze moslim-zusters in en buiten Indonesië". pada Algemeen, Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrif I 1938, halaman 279-280
- 3. "De taal der Soendanese jongeren". pada Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrift I l939, halaman 348-350.
- 4. "In memoriam E. du Perron". pada Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrift 3, l940, halaman l92-l93
- 5. "In de schaduw van de Leider". pada Onafhankelijk en Vooruitstrevend Indisch Tijdschrift 4, l941, halaman 191-l92
- 6. "In memoriam E. du Perron". pada Criterium 4, 1946, halaman 386-388
- 7. "Ontmoeting met E. du Perron". pada Vrij Nederland, 14 december 1946
- 8. "Eddy du Perron, de vriend die nooit gestorven is". pada Tirade 17, 1973, halaman 68-70
- 9. "De thuiskomst van een oud-strijder". pada Tirade 21, 1977, halaman 38-47
Artikel yang tidak diterbitkan:
- 1. Eddy Du Perron, de vriend die nooit gestorven is'. Typoscript uit 1971, 7 pag. Door Soewarsih Djojopoespito aan Rob Nieuwenhuys gegeven tijdens zijn verblijf in Indonesië in oktober 1971. Aanwezig in het HISDOC van het KITLV, signatuur D H 1019a. Welwillend afgestaan voor transscriptie aan het Damescompartiment.
Ulasan penulis Belanda
- 1. "Buiten het gareel". Oleh Rob Nieuwenhuys pada majalah Oost-Indische Spiegel, edisi 1978, halaman 401-404
- 2. "Soewarsih Djojopoespito, Cibatok 20 april 1912 -- Yogyakarta 24 augustus 1977" oleh Gerard Termorshuizen pada Maatschappij der Nederlandse Letterkunde Yaarboek di Leiden 1978-1979, halaman 39-48.
- 3. "Een leven buiten het gareel" oleh Gerard Termorshuizen pada Engelbewaarder Winterboek 1979, halaman 109-122
- 4. "Soewarsih Djojopoespito, E. du Perron dan novel Buiten het gareel" oleh Robert-Henk Zuidinga pada Indische Letteren, 1986, halaman 158 e.v.
- 5. "Maryanah, Novel Sunda dari Soewarsih Djojopoespito{" oleh 5. J. Noorduyn pada Indisch-Nederlande Literatuur dengan redaksi Reggie Baay dan Peter van Zonneveld, Utrecht, 1988, halaman 232-242
- 6. "A life free from trammels : Soewarsih Djojopoespito and her novel Buiten het gareel" pada Canadian Journal of Netherlandic Studies Vol. XII, no. ii (Spring 1991)
- 7. "Bij de dood van een vriendin" oleh Beb Vuyck pada NRC, 2 september 1977
Referensi
Biografi Suwarsih Djojopuspito, Encyclopadia Indonesia, 3 Volume
Pranala luar
- 1. Soewarsih Djojopoespito (1912-1977) [3]
- 2. Postkolonialisme Indonesia, Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna, SU - Pustaka Pelajar, Februari 2008. 497 halaman [4]
- 3. Buiten het gareel [muhammad.html] adalah novel yang aslinya berbahasa Sunda kemudian dibuat bahasa Belanda, karena pernah ditolak untuk diterbitkan oleh Balai Pustaka [5]
- 4. Relevansi Sastra dalam Memahami Kolonialisasi di Indonesia [6]
- 5. Daftar Penulis Wanita [7]
- ^ http://www.bppk.depkeu.go.id/webbc/index.php?option=com content&view=article&id=163:ki-hajar-dewantoro&catid=78:apakah-anda-tahu