Limun sarsaparilla

merek minuman karbonasi

Limun sarsaparilla adalah minuman ringan, aslinya terbuat dari tumbuhan Smilax ornata, namun dapat pula menggunakan perisa buatan. Di kalangan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, minuman ini dikenal dengan sebutan Saparella. Sarsaparilla dikenal karena warnanya yang coklat kehitaman serta rasanya hangat segar.[1]

Model dua botol sarsaparilla di Amerika Serikat, merek Sioux, hingga tahun 2010-an

Sejarah

Sarsaparilla populer di Amerika Serikat sejak abad ke-19. Menurut iklan obat bebas pada saat itu, minuman ini disebut-sebut mampu menyembuhkan gangguan kulit dan darah.[2]

Sarsaparilla dapat disebut sebagai salah satu jenis root beer. Ada belasan merek sarsaparilla diproduksi oleh industri rumahan di Amerika Serikat.[3]

Di Indonesia, sarsaparilla konon sudah ada sejak zaman dahulu, dengan hanya dinikmati oleh kalangan ningrat. Kemudian produk ini populer dibotolkan oleh sejumlah perusahaan limun di berbagai daerah, namun kemudian tersapu minuman impor sehingga peminatnya menurun. Kini tidak banyak produsen sarsaparila lokal di Indonesia, seperti:[4]

  • Badak yang ada di Sumatra Utara yang sudah ada sejak 1920-an.
  • Indo Saparella dari Yogyakarta. Adapun sebenarnya produk ini baru dirintis sejak 2008 oleh pasangan suami-istri Alfonsus Hendrawan Judianto dan Jessy Budi Harsono, yang prihatin akan kurang populernya minuman sarsaparilla. Dukungan yang luas membuat Indo Saparella dapat dinikmati di berbagai lokasi.[5]
  • Ay Hwa di Yogyakarta
  • Agung Ngoro di Jombang.

Produk sejenis yang juga dipasarkan adalah root beer, yang biasanya diproduksi oleh perusahaan modern seperti merek A&W Root Beer (Coca-Cola Indonesia), F&N, Naraya, Navika/Groovy Root Beer (PT Kreasi Mas Indah, Sinar Mas) dan terdahulu Mirinda. Malahan ada produk root beer seperti A&W yang mengganti rasanya menjadi "sarsaparilla" demi mendapat sertifikasi halal karena meskipun root beer juga minuman non-alkohol, namun kata beer tidak dapat diterima MUI.[6]

Ketersediaan

Sarsaparilla tidak banyak dijual di seluruh dunia, walaupun banyak klub malam atau sejumlah jejaring swalayan di Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Australia menjual minuman rasa sarsaparilla. Sarsaparilla diproduksi dalam skala kecil di Britania Raya.

Limun klasik Amerika tidak diekstraksi dari tanaman sarsaparilla. Aslinya diproduksi diproduksi dari minyak pohon birch dan sassafras, yang dikeringkan dari akar tanaman sassafras. Limun sassafras sering digunakan sebagai obat bebas sejak abad ke-19—yang bila diminum sesuai dosis yang dianjurkan akan menyebabkan orang berkeringat—hal ini dianggap sehat oleh masyarakat. Sarsaparilla aslinya digunakan sebagai obat jadi, sebagai pengganti limun sassafras, sebelum Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tahun 1885 sebagai obat sakit kepala, pusing di waktu pagi, atau kecanduan morfin.[7] Di samping pengaruh komposisi, minuman berkarbonasi mulai populer pada saat itu, mengingat adanya keyakinan bahwa mengonsumsi minuman berkarbonasi membuat orang lebih sehat.[8]

Lihat pula

Referensi