Dalam arkeologi, Zaman Besi adalah zaman terahir dari pembagian tiga zaman prasejarah suatu tahap perkembangan budaya manusia di mana penggunaan besi untuk pembuatan alat dan senjata sangat dominan. Penggunaan bahan baru ini, di dalam suatu masyarakat sering kali mencakup perubahan praktik pertanian, kepercayaan agama, dan gaya seni, walaupun hal ini tidak selalu terjadi. Zaman Besi ini di dahului oleh zaman Batu.

Atap peninggalan Zaman Besi di Hampshire, Britania Raya

Zaman Besi adalah periode utama terakhir dalam sistem tiga zaman untuk mengklasifikasi masyarakat prasejarah, yang didahului oleh Zaman Perunggu. Waktu berlangsung dan konteks zaman ini berbeda, tergantung pada negara atau wilayah geografis. Secara klasik, Zaman Besi dianggap dimulai pada Zaman Kegelapan Yunani pada abad ke-12 SM dan Timur Tengah Kuno, abad ke-11 SM di India, dan antara abad ke-8 SM (Eropa Tengah) dan abad ke-6 SM (Eropa Utara) di Eropa. Zaman Besi dianggap berakhir dengan kebangkitan kebudayaan Hellenisme dan Kekaisaran Romawi, atau Zaman Pertengahan Awal untuk kasus Eropa Utara.

Zaman Besi berhubungan dengan suatu tahap di mana produksi besi adalah salah satu bentuk paling rumit dari kerajinan logam. Kekerasan besi, titik lebur yang tinggi, dan sumber bijih besi yang melimpah, membuat besi lebih dipilih dan murah daripada perunggu, yang memengaruhi dipilihnya besi sebagai logam yang paling umum digunakan. Karena kerajinan besi diperkenalkan secara langsung ke Benua Amerika dan Australasia oleh kolonisasi Eropa, daerah-daerah tersebut tidak pernah mengalami Zaman Besi.

Hasil Kebudayaan dan Peninggalan Zaman Besi

Koentjaraningrat dalam Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan (1974) mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar.

Dari definisi tersebut dapat diambil pemahaman bahwa kebudayaan pada Zaman Besi merupakan hasil dari seluruh perilaku atau aktivitas yang dilakukan oleh manusia saat itu.

Hasil kebudayaan pada Zaman Besi di antaranya adalah terbentuknya komunitas atau masyarakat, munculnya kepercayaan, kemampuan bercocok tanam, hingga kebisaan mengolah besi menjadi peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kebudayaan atau peradaban manusia pada Zaman Besi juga mewariskan sejumlah barang-barang peninggalan, khususnya yang terbuat dari logam atau besi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Mata Panah

Mata panah yang terbuat dari besi biasanya digunakan untuk berburu.

Mata Pisau

Mata pisau dari Zaman Besi merupakan pengembangan alat serupa dari masa sebelumnya yang terbuat dari batu atau kayu. Mata pisau dari Zaman Besi terbuat dari besi dan biasanya digunakan sebagai peralatan sehari-haru ataupun sebagai alat untuk mempertahankan diri.

Mata Sabit

Mata sabit sebenarnya hampir mirip dengan mata pisau. Namun, ada perbedaan dari sisi bentuk dan kegunaannya secara khusus. Mata sabit biasanya digunakan sebagai alat bercocok tanam, atau untuk mencari rumput pakan ternak.

Cangkul

Cangkul sederhana yang terbuat dari paduan kayu sebagai gagang dan besi sebagai ujungnya sudah dikenal sejak Zaman Besi. Sama seperti mata sabit, cangkul juga digunakan untuk kepentingan bertani, berkebun, alias bercocok-tanam.

Pedang

Pedang pada Zaman Besi diciptakan sebagai alat mempertahankan diri, baik dari ancaman binatang buas maupun sebagai senjata ketika terjadi pertikaian dengan komunitas manusia lainnya.

Perhiasan

Besi juga bisa dijadikan sebagai bahan membuat perhiasan. Manusia pada Zaman Besi sudah mengenal perhiasan sehingga logam, termasuk besi, bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat gelang, kalung, cincin, atau jenis perhiasan lainnya.

Pranala luar

Didahului oleh:
Zaman perunggu
Sejarah menurut periode
12 SM - 6 SM
Diteruskan oleh:
Abad Pertengahan Awal