Perang Tiongkok–Vietnam
Perang Tiongkok-Vietnam, juga disebut Perang Indochina Ketiga, adalah pertempuran perbatasan berdarah tahun 1979 yang terjadi antara Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Sosialis Vietnam. Republik Rakyat Tiongkok melancarkan serangan sebagai balasan dari invasi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja, yang mengakhiri kekuasaan Khmer Merah yang didukung Tiongkok. Setelah pertempuran singkat di Vietnam Utara, tentara Tiongkok mundur beberapa bulan kemudian. Kedua belah pihak mengklaim menang pada perang Indochina terakhir.
Perang Tiongkok-Vietnam (Perang Indochina Ketiga) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Indochina Ketiga dan Perang Dingin | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Republik Rakyat Tiongkok |
Republik Sosialis Vietnam | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Yang Dezhi | Văn Tiến Dũng | ||||||
Kekuatan | |||||||
300.000+[1] | 100.000+ dari tentara reguler dan Tentara Keamanan Publik | ||||||
Korban | |||||||
Tiongkok :
• 76 tanks/APCs hancur, 533 rusak |
Vietnam :
• 6 peluncur rudal hancur |
Referensi
- ^ Zhang Xiaoming, "China's 1979 War with Vietnam: A Reassessment", China Quarterly, Issue no. 184 (December 2005), pp. 851-874.
Pranala luar
- Global Security Analysis of the Sino-Vietnamese War
- Order of Battle Diarsipkan 2016-03-10 di Wayback Machine.
- Air Power in the War Diarsipkan 2006-10-05 di Wayback Machine.
- Was the War Pointless?
- G.D.Bakshi: The Sino–Vietnam War — 1979: Case Studies in Limited Wars Diarsipkan 2004-12-08 di Wayback Machine.
- XinHui: The Political History of Sino–Vietnamese War of 1979, and the Chinese Concept of Active Defense Diarsipkan 2004-12-05 di Wayback Machine.