Gelombang panas Asia 2023

Revisi sejak 4 Mei 2023 13.58 oleh Rangerbiru II (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Underlinked|date=Mei 2023}} '''Fenomena kenaikan suhu abnormal yang terjadi hingga berhari-hari''' adalah penjelasan singkat dari '''Gelombang panas'''. Fenomena yang sering dikenal '''Heatwave''' ini belakangan terlihat menunjukkan tanda-tanda di sejumlah negara Asia Selatan, Timur dan Tenggara seperti Bangladesh, India, China, Myanmar, Laos bahkan Thailand. Pada 17 April 2023, suhu...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Fenomena kenaikan suhu abnormal yang terjadi hingga berhari-hari adalah penjelasan singkat dari Gelombang panas. Fenomena yang sering dikenal Heatwave ini belakangan terlihat menunjukkan tanda-tanda di sejumlah negara Asia Selatan, Timur dan Tenggara seperti Bangladesh, India, China, Myanmar, Laos bahkan Thailand.

Pada 17 April 2023, suhu di salah satu kota Bangladesh, Kumarkhali tercatat mencapai 51,2 derajat Celsius. Dimana sebelumnya di bulan Maret, suhu tertinggi di kota itu hanya berkisar 37-39 derajat Celsius. Disusul negara tetangganya, India pada 18 April 2023, melalui badan meteorologi-nya mengabarkan kenaikan suhu mencapai 44 derajat Celsius di negara bagian timur Odisha.

Di Asia Timur, beberapa wilayah di China mengalami kenaikan suhu mencapai 42,4 derajat Celsius pada 18 April 2023, dikutip dari CNN. Badan meteorologi Thailand juga mencatat suhu tertinggi hingga 43 derajat. Di Laos sempat dilaporkan suhu lebih dari 40 derajat Celsius. Bahkan suhu dilaporkan mencapai 44 derajat Celsius di Myanmar.

Gelombang panas yang menjalar sepanjang negara Asia ini turut menerpa negara Spanyol dan Portugal. Dimana tercatat Spanyol mencapai suhu 38,8 derajat Celsius dan Portugal mencapai 36,9 derajat Celsius.

Di Indonesia sendiri tercatat suhu tertinggi mencapai 37,2 derajat Celsius. Namun kenaikan suhu di Indonesia sendiri tidak dikategorikan sebagai gelombang panas sebagaimana penjelasan tertulis oleh BMKG lewat Siaran Pers (PRESS RELEASE) Perkembangan Gelombang Panas Asia yang dikeluarkan pada 25 April 2023.

"Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya"' ungkapan tertulis Dwikorita Karnawati, kepala BMKG.