ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.

Keterangan Singkat AVR ATMega8535

Secara singkat, ATMega8535 memiliki beberapa kemampuan:

  1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
  2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
  3. Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran.
  4. Memiliki PWM (Pulse Wide Modulation) internal sebanyak 4 saluran.
  5. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
  6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah

  1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
  2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.
  3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan memiliki kemampuan lain yaitu sebagai input untuk ADC
  4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.
  5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535.
  6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.
  7. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroler.
  8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.
  9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC.
  10. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.

Bagaimana memprogram Atmel AVR

Secara umum kebanyakan mikrokontroller diprogram menggunakan bahasa assembly yang mendekati bahasa mesin, sayangnya memprogram menggunakan bahasa assembly memiliki tingkat kesusahan tersendiri sehingga beberapa produsen kompiler mengambil inisiatif dengan mengembangkan kompiler(sering disebut juga Cross-Compiler karena sifatnya yang antar platform misal dari komputer x86 ke AVR atau ARM) khusus yang memungkinkan bahasa pemrograman tingkat tinggi semisal C, C++ atau Java digunakan untuk memprogram AVR. jika pada Side Compiler(kompiler yang digunakan untuk memprogram inter platform misal dari komputer x86 untuk komputer x86) biasanya dihasilkan file executable maka keluaran dari Cross Compiler adalah file hex, nantinya file hex inilah yang akan di-uploadkan ke mikrokontroller melalui kabel JTAG atau STK menggunakan program khusus.


Pranala luar