Tugu Pensil adalah sebuah tugu yang dibuat sebagai simbol pemberantasan buta huruf dan penghargaan bagi Kepulauan Riau yang dapat membebaskan daerahnya dari buta huruf melalui program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) pada tahun 1960-an. Tugu ini terletak di Jalan Haji Agus Salim dan di sekitarnya diberi taman kota yang bernama Taman Tugu Pensil.[1]

Tugu Pensil
Informasi umum
LokasiIndonesia Kota Tanjungpinang,Kepulauan Riau,Indonesia
Desain dan konstruksi
ArsitekIr.Nizar Nasir

Tugu ini dibangun agar warga Kepulauan Riau ikut serta dalam memberantas buta huruf dan juga agar mementingkan pendidikan untuk lebih membangun bangsa Indonesia.

Keadaan bangunan

Tugu Pensil berbentuk tugu putih tegak berdiri dengan ujung tugu seperti ujung pensil yang runcing dan disertai bagian bawah yang tidak langsung menyentuh tanah namun diberi alas seperti benda yang mirip segitiga terbalik.

Tugu ini dirancang oleh putra daerah bernama Ir Nizar Nasir. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada pertengahan tahun 1962 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof.Prijono.

Di dekat tugu ini dibangun taman kota bernama Taman Tugu Pensil dengan pepohonan rindang dan fasilitas memadai. Untuk mempercantik tugu ini,dibangun taman kota di sekitarnya dengan pepohonan rindang,lapangan voli, jogging track,arena fitness, arena olahraga, rumah makan,kios-kios kecil, tulisan 'Tugu Pensil' besar dengan prasasti Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, gazebo, dermaga kecil,arena bermain,papan reklame,tangga,toilet,akses langsung menuju pantai,tempat sampah,gerbang taman,bangku taman,dan lampu taman.

Karena bersejarahnya tempat ini dan dibantu oleh dibangunnya taman disekitarnya,membuat Tugu Pensil menjadi tempat wisata favorit. Tak hanya wisatawan,penduduk juga menikmati tempat ini. Setiap pagi,tempat ini selalu ramai dengan warga yang memulai aktivitas baik jogging,olahraga,atau menikmati matahari terbit di laut sekitar Pulau Penyengat. Di sore hari,warga biasanya bersantai dengan cara makan,mengunjungi pantai,berolahraga,menikmati pertandingan voli,atau hanya berjalan-jalan dan berfoto juga menikmati matahari terbenam di laut sekitar Pulau Penyengat. Terkadang, juga ada lumba-lumba yang muncul dari laut bahkan kadang terdampar di pantai sekitar Tugu Pensil membuat pengunjung semakin tertarik untuk datang ke tempat ini.

Akses menuju tempat ini dapat menggunakan angkot,ojek,berjalan kaki,atau menggunakan kendaraan pribadi karena dilalui jalan raya. Untuk ke Kota Tanjungpinang,bisa menggunakan akses udara, laut, atau darat.

Rujukan

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-04. Diakses tanggal 2014-05-04.