Kereta api Sriwijaya

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sriwijaya (atau disebut juga Kereta api Limited Express (Limex) Sriwijaya yang berarti Kereta api Cepat Terbatas (Patas) Sriwijaya) adalah layanan kereta api penumpang yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia untuk melayani lintas Palembang KertapatiTanjungkarang dan sebaliknya.

Kereta Api Sriwijaya
Kereta api Limex Sriwijaya saat berada di Stasiun Tanjung Karang
Informasi umum
Jenis layananKereta Api Antarkota
StatusTidak Beroperasi
Daerah operasiDivisi Regional IV Tanjungkarang
PendahuluFajar Utama Lampung
Mulai beroperasi1 Juni 1967
Terakhir beroperasi23/24 Juni 2022
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalTanjungkarang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirPalembang Kertapati
Jarak tempuh388 km
Waktu tempuh reratarata-rata 8 jam 25 menit
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
Kelas??
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • ?? tempat duduk disusun 2-2 (kelas ??)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda (Bukan Kereta Bagasi)
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Peta rute
Tanjungkarang – Kertapati
Untuk KA Sriwijaya, Rajabasa, Kuala Stabas
ke Tarahan, Panjang, Telukbetung
Tanjungkarang
Rejosari
Tegineneng
Bekri
Sulusuban
Kotabumi
Terminal Kota Kotabumi
Ketapang
Negararatu
Tulungbuyut
Blambangan Umpu
Waytuba
Martapura
Baturaja
Tigagajah
Peninjawan
ke Muara Enim, Lubuklinggau
Prabumulih
Ke Indralaya
Kertapati
Keterangan:
  • Kuala Stabas berterminus di Baturaja
  • Sriwijaya dan Rajabasa juga berhenti di stasiun bertanda bolong bertuliskan normal
  • Rajabasa juga berhenti di stasiun yang bertuliskan miring
  • Hanya Sriwijaya yang berhenti di Ketapang

Nama "Sriwijaya" diambil dari salah satu nama kerajaan, Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Kota Palembang, Sumatra Selatan.

Sejarah

 
Kereta api Sriwijaya saat menggunakan rangkaian kereta lama – melintas langsung Stasiun Branti, 2017

Kereta api Sriwijaya pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967 – sebagai layanan kereta kelas bisnis. Sejak tahun 1997, layanan kereta api ini diubah menjadi kereta api kelas campuran setelah penambahan layanan kelas eksekutif. Sebelumnya, kereta api ini pada pagi dan siang hari dioperasikan juga sebagai kereta api Fajar Utama Lampung, namun karena kepadatan lintas oleh kereta api batu bara rangkaian panjang sehingga sering terjadi keterlambatan di stasiun akhir, maka layanan kereta api Fajar Utama Lampung ini dihapus pada 2007.[1]

Dalam pengoperasiannya, kereta api Sriwijaya sering ditarik menggunakan lokomotif CC204 – kereta api ini sempat ditarik menggunakan lokomotif CC201, CC202, dan BB203 pada awal pengoperasiannya.

Kereta api Sriwijaya beroperasi menggunakan rangkaian baru berbahan baja nirkarat mulai 26 Mei 2019 dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.[2][3]

Per Desember 2022 Rangkaian Kereta api Sriwijaya untuk kelas eksekutif dan ekonomi premium stainless steel tahun 2019 akan dimutasi ke Pulau Jawa tepatnya untuk di Yogyakarta dan direncanakan rangkaian ini akan dipakai untuk penambahan angkutan perjalanan kereta api Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 yang akan datang.

Angkutan perjalanan terusan

PT Kereta Api Indonesia menyediakan angkutan perjalanan terusan bagi penumpang kereta api Sriwijaya dari Palembang menuju Jakarta. Setiba di Stasiun Tanjungkarang, penumpang dapat langsung meneruskan perjalanan ke Jakarta (Stasiun Gambir) menggunakan bus—kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan DAMRI—dengan menggunakan sistem tiket tunggal pada pemesanan tiket.[4][5]

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar