Gas fosil

jenis bahan bakar fosil yang komponen utamanya adalah metana
Revisi sejak 6 Mei 2006 08.22 oleh Borgx (bicara | kontrib) (Kembalikan suntingan 84.231.242.141 ke revisi terakhir oleh Kandar)

Gas alam atau juga disebut gasolin, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana. Ia banyak ditemukan di ladang minyak dan ladang gas alam dalam jumlah besar, dan juga di dasar tambang batu bara dalam jumlah kecil.

Gas yang kaya akan metana yang tercipta dari pembusukan anaerobik of bahan-bahan organik selain dari fosil, maka disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir, pembuangan kotoran, dan pupuk serta gas dalam perut/usus sapi.

Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).

Susunan kimia dan kandungan energi

Susunan kimia

Komponen kimia utama metana adalah (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon yang terpendek dan teringan. Ia juga mungkin mengandung zat hidrokarbon gas yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) and butana (C4H10), selain gas-gas lain yang mengandung sulfur dalam jumlah yang berbeda-beda.

Kandungan energi

Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).

Penyimpanan dan transportasi

 
Polyethylene gas main being laid in a trench.

Kesulitan utama dalam penggunaan gas alam adalah transportasi dan penyimpanan. Jalur pipa gas alam sangat ekonomis, namun tidak praktis menyebrangi samudra. Banyak jalur pipa yang telah ada di Amerika Utara mendekati kapasitas mereka.

Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied natural gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat membawa gasa alam cair atau gas alam terkompres (compressed natural gas, CNG) dalam jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi gas alam secara langsung ke pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur pipa untuk transportasi lebih lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk fasilitas tambahan untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, dan penggasan atau dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.