Jalan Nasional Rute 1

jalan raya di Indonesia

Jalan Nasional Rute 1 merupakan salah satu jaringan jalan nasional yang berada di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena nomor rutenya ganjil, jaringan jalan ini memanjang sejajar dengan garis pantai pulau lokasi jalan tersebut.

Pada Pulau Jawa, jalan ini memanjang dari Pelabuhan Merak, Cilegon di barat hingga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi di timur atau dikenal juga sebagai AH 2 Jalur Pantura.

Di Sumatra, jaringan jalan ini memanjang dari Kota Banda Aceh di Utara dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan di selatannya. Jalan nasional ini dikenal juga sebagai AH 25 Jalan Raya Lintas Timur Sumatra

Selain itu, di Pulau Bali jaringan jalan ini memanjang dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana hingga Nusa Dua di ujungnya.

Pulau Jawa

 

Jalan Nasional Rute 1
 
Jalur Pantura, membentang dari Merak ke Banyuwangi.
Informasi rute
Panjang:1.316 km (818 mi)
Persimpangan besar
Ujung Barat:Merak
   Jalan Nasional Rute 2
  Jalan Nasional Rute 3
  Jalan Nasional Rute 4
  Jalan Nasional Rute 6
  Jalan Nasional Rute 8
  Jalan Nasional Rute 10
  Jalan Nasional Rute 11
  Jalan Nasional Rute 12
  Jalan Nasional Rute 14
  Jalan Nasional Rute 16
  Jalan Nasional Rute 17
  Jalan Nasional Rute 18
  Jalan Nasional Rute 20
  Jalan Nasional Rute 21
  Jalan Nasional Rute 22
  Jalan Nasional Rute 24
  Jalan Nasional Rute 28
  Jalan Nasional Rute 36
  Jalan Nasional Rute 38
Ujung Timur:Ketapang
Sistem jalan bebas hambatan

  Nasional 38 Nasional 2  

Jalan Nasional Rute 1 adalah jalan utama di pulau Jawa yang lebih dikenal dengan nama Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara). Jalan ini melewati 5 provinsi sepanjang 1.316 km di sepanjang pesisir pantai utara Jawa, yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute ini menghubungkan dua pelabuhan penyeberangan yaitu Merak di ujung Barat pulau Jawa dan Ketapang di ujung Timur pulau Jawa. Merak merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Sumatra sementara Ketapang merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Bali. Jalan ini juga menjadi bagian dari AH 2.

Jalur ini memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilalui 20.000-70.000 kendaraan. Jalur Pantura menjadi perhatian utama saat menjelang Lebaran, di mana arus mudik melimpah dari barat ke timur. Arus paling padat terdapat di ruas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang. Di Cikampek, terdapat percabangan menuju ke Bandung (dan kota-kota di Jawa Barat bagian selatan). Di Tegal, terdapat percabangan menuju ke Purwokerto (dan kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan). Di Semarang, terdapat percabangan menuju ke timur (Kudus-Lamongan-Surabaya-Banyuwangi) dan menuju ke selatan (Yogya-Solo-Madiun-Surabaya). Di Gempol, terdapat percabangan menuju ke timur (Probolinggo-Banyuwangi) dan menuju ke selatan (Malang dan kota-kota di bagian selatan Jawa Timur).

Jalur tersebut sangat sering dilalui saat mudik lebaran tiap tahunnya dan kini telah dipasangi CCTV agar kondisi lalu lintas dapat dipantau secara online oleh para pemudik. Hal tersebut sangat membantu pemudik untuk menghindari kemacetan dan memilih jalur alternatif lainnya selama arus mudik lebaran. Dengan adanya CCTV online, kepraktisan dan kenyamanan mudik menjadi meningkat.

Sejarah

 
Litografi pantai utara Jawa dekat Semarang (Franz Wilhelm Junghuhn, 1853)

Jalur ini sebagian besar pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era perang Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Prancis dan dalam keadaan perang dengan Inggris.

Rute

 
Suasana jalur Pantura, 167 Km lagi menuju Cirebon

Jalur Pantura melintasi sejumlah daerah baik Kota Besar, Kota maupun Kabupaten di Jawa, selain Jakarta, antara lain Cilegon, Serang, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cikampek, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.

Banten

MerakCilegonKramatwatuSerangCiruas - Kragilan - Kibin - Cikande - JayantiBalarajaTigaraksaCikupaCurug - JatakeGandasari - Keroncong - Jatiuwung - Periuk - Sangiang Jaya - Uwung Jaya - Cibodas - Cimone - Karawaci - Cimone Jaya - Pabuaran - Gerendeng - Pasar Baru - Tangerang - Tangerang - Suka Asih - Tanah Tinggi - Batuceper

Daerah Khusus Ibu kota Jakarta

KalideresCengkarengJelambarTamboraPluitPenjaringanAncolTanjung PriokKojaKelapa GadingPulo GadungCakung

Alternatif: Roxy MasMonumen NasionalTugu TaniSenenCempaka Putih

Jawa Barat

Metropolitan JakartaTambunCibitungCikarangKarawangKlariKosambiDawuanCikampekSukamandiPamanukanKandanghaurLohbenerJatibarangArjawinangunPalimananWeruCirebonLosari

Jawa Tengah

TanjungPejaganBrebesTegalSuradadiPemalangPetarukanComalWiradesa - PekalonganBatangGringsingWeleriKendalKaliwunguSemarangDemakTrengguliKudusPatiJuwanaRembangLasem

Jawa Timur

TubanLohgungPaciranGresikSurabayaWaruSidoarjoPorongGempolBangilPasuruanNgulingProbolinggoKraksaanPaitonBesukiPanarukanSitubondoBajulmatiKetapang

Alternatif: Dengok - Bojonegoro - Babat

Jalan tol

Rute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Jawa, antara lain ruas:

Pulau Sumatra

 

Jalan Nasional Rute 1
Persimpangan besar
Ujung Utara:Banda Aceh
   Jalan Nasional Rute 2
  Jalan Nasional Rute 3
  Jalan Nasional Rute 5
  Jalan Nasional Rute 7
Ujung Selatan:Pelabuhan Bakauheni
Sistem jalan bebas hambatan

  Nasional 55 Nasional 2  

Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan nasional di Pulau Sumatra yang dikenal juga sebagai Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim). Jalan ini melintasi 6 provinsi di pesisir timur Sumatra yang di antaranya provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung. Rute ini membentang dari utara hingga selatan Sumatra dan sejajar dengan garis pantai pesisir timur Sumatra sehingga bernomor ganjil. Rute ini menghubungkan Kota Banda Aceh di utara dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung di selatannya. Jaringan jalan ini menjadi bagian dari AH 25

Sejarah

Jaringan jalan ini diputuskan dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1965. Pembangunan jaringan jalan ini dianggap sebagai proyek nasional maharaksasa yang saat itu dilaksanakan sepanjang sekitar 2.400 km. Pembangunannya sendiri dibagi menjadi delapan proyek dengan jangka waktu selesai dalam sepuluh tahun.

Jalan tol

Rute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Sumatra, antara lain ruas:

Pulau Bali

 

Jalan Nasional Rute 1
Persimpangan besar
Ujung Barat:Gilimanuk
   Jalan Nasional Rute 2
  Jalan Nasional Rute 3
  Jalan Nasional Rute 4
  Jalan Nasional Rute 5
  Jalan Nasional Rute 6
Ujung Timur:Nusa Dua
Sistem jalan bebas hambatan

  Nasional 6 Nasional 2  

Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan di Pulau Bali yang membentang dari Pelabuhan Gilimanuk di barat laut hingga Nusa Dua di tenggaranya. Rute jalan ini sejajar dengan pantai utara dan timur Bali. Jalan rute ini melintasi setidaknya tujuh kabupaten/kota di Bali diantaranya yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung.

Rute


Jalan tol

Rute jalan ini sejajar dengan satu-satunya jalan tol di Bali, yaitu:

Lihat pula

Referensi