Puteri Indonesia Kalimantan Utara
Puteri Indonesia Kalimantan Utara merupakan suatu kontes daerah dari provinsi Kalimantan Utara yang akan mewakili pada ajang Puteri Indonesia. Semenjak Kalimantan Utara berdiri menjadi provinsi baru (pemekaran dari provinsi Kalimantan Timur) pada tahun 2012, provinsi ini pertama kali mengikuti kontes Puteri Indonesia pada tahun 2016.
Puteri Indonesia Kalimantan Utara | |
---|---|
Pembuat | Mooryati Soedibyo |
Negara asal | Kalimantan Utara, Indonesia |
Rilis asli | |
Rilis | 1992 – Sekarang |
Persyaratan
Persyaratan bagi peserta pemilihan Puteri Indonesia:
- Warga Negara Indonesia, berusia 18-25 tahun, belum menikah dengan tinggi badan minimum 170 cm.
- Peserta daerah harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya.
- Memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
- Berpenampilan menarik/cantik, cerdas, dan berkepribadian.
- Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing (terutama Bahasa Inggris) akan memberikan nilai tambah.
- Diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi pada suatu bidang (misalnya: musik, tari, tarik suara, kepemimpinan, bahasa, dan lain-lain).
Penilaian
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
- Brain: Kecerdasan
- Beauty: Penampilan menarik
- Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Pemenang
Puteri Indonesia Kalimantan Utara mulai mengikuti ajang Puteri Indonesia di tahun 2016. Pada tahun 2020, Rachel Eleeza Coloay berhasil meraih gelar Puteri Indonesia atribut sebagai Puteri Indonesia Persahabatan. Berikut adalah pemenang Puteri Indonesia Kalimantan Utara sejak tahun 2016:
- Keterangan warna
- sebagai Puteri Indonesia
- sebagai Puteri Indonesia Lingkungan
- sebagai Puteri Indonesia Pariwisata
- sebagai finalis 5/6 Besar
- sebagai finalis 10/11 Besar
Tahun | Nama | Kota Asal | Posisi pada Puteri Indonesia | Gelar Puteri Indonesia atribut |
---|---|---|---|---|
2016 | Silvi Monica[1] | Kota Tarakan | Peserta | |
2017 | Fatya Ginanjarsari | Kabupaten Nunukan | Peserta | |
2018 | Desti Ayu Damayanti[2] | Kota Tarakan | Peserta | |
2019 | Adani Ladita Ramadhan | Kota Tarakan | Peserta | |
2020 | Rachel Eleeza Coloay[3] | Kota Tarakan | Peserta | Puteri Indonesia Persahabatan |
2022 | Astrid Nicollien Poluan[4] | Kabupaten Bulungan | Peserta | |
2023 | Mustika Cempaka Dini | Kabupaten Tana Tidung | Peserta |
Trivia
- Fatya Ginanjarsari (2017), dicabut gelarnya sebagai Puteri Indonesia Kalimantan Utara 2017 oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) karena dianggap telah melakukan pelanggaran lantaran berkompetisi di kontes kecantikan lain ketika masih dalam masa kontrak.[5]
- Astrid Nicolien Poluan (2022), sebelumnya berkompetisi di Miss Earth Indonesia 2020, dan menempati posisi 10 besar.
Referensi
- ^ prokal.co. "Ayo Dukung Silvi Monica, Putri Indonesia dari Kaltara | Harian Rakyat Kaltara". rakyatkaltara.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2022-12-02.
- ^ "Tak Cuma Cantik dan Tinggi Semampai, Desti Ayu Damayanti Curhat Jadi Model Butuh Kerja Keras". Tribunkaltim.co. Diakses tanggal 2022-12-02.
- ^ Redaksi (2020-02-15). "Fokus Borneo - Rachel Eleeza Coloay Finalis Puteri Indonesia 2020 Wakil Kaltara". Fokus Borneo. Diakses tanggal 2022-12-02.
- ^ "Kunjungan Puteri Indonesia ke Bumi Benuanta" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-02.
- ^ Solopos.com, Redaksi (2019-01-13WIB19:10:45+00:00). "Fatya Ginanjarsari dan Maulia Lestari Dipecat Yayasan Putri Indonesia". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-12-02.