Masjid Jami Air Tiris

masjid di Indonesia

Masjid Jami Aia Tirih adalah salah satu masjid tertua di kabupaten Kampar, provinsi Riau, indonesia.

Masjid Jami Aia Tirih
PetaKoordinat: 0°22′23.42150″N 101°5′38.17619″E / 0.3731726389°N 101.0939378306°E / 0.3731726389; 101.0939378306
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiKabupaten Kampar, Riau, Indonesia
Arsitektur
ArsitekH. Burhanuddin
TipeMasjid
Gaya arsitekturMinangkabau
Peletakan batu pertama1901
Rampung1904
Spesifikasi
Kubah0
Menara1

Sejarah pembangunan

Masjid ini dibangun pada tahun 1901 M[1] atas prakarsa seorang ulama bernama Angku Mudo Songka, sebagai panitia pembangunannya adalah yang disebut dengan “Niniak Mamak Nan Duo Baleh” yaitu para niniak-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung. Tahun 1904 masjid ini selesai dibangun dan diresmikan oleh seluruh masyarakat Aia Tirih dengan menyembelih 10 ekor kerbau.

Lokasi

Masjid ini terletak di desa Tanjuang Barulak, Pasar Usang, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Berjarak Lebih kurang 13 km dari Bangkinang, Ibu kota Kabupaten Kampar dan 52 km dari Pekanbaru, Riau, Indonesia.

Legenda

Berkas:Batu berbentuk kepala kerbau di Masjid Jami Air Tiris.jpg
Batu berbentuk kepala kerbau di Masjid Jami Air Tiris

Di luar masjid terdapat bak air yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya.[2]

Budaya

Masjid ini selalu dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia. Terutama dikunjungi pada bulan puasa dan setelah hari raya idul fitri yakni hari ke 7 yang di kenal hari raya puasa enam.

Arsitektur

Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap berbentuk limas. Keunikan masjid ini adalah, bahwa seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu, tanpa menggunakan besi sedikitpun, termasuk paku. Pada dinding bangunan, terdapat ornamen ukiran yang mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam masjid di Pahang, Malaysia.

Referensi

Pranala luar