To Tora'u
To Tora'u[1] (Wilayah To Tora'u) adalah salah satu nama wilayah dari Kerajaan Tojo yang yang pusat Kerajaan Tojo berada di Tojo, wilayah Kabupaten Tojo Una-una , Sulawesi Tengah.
To Tora'u bukanlah nama suatu suku tetapi hanya nama suatu wilayah yang mana wilayah To Tora'u adalah dari Bombalo sampai Uekuli.
Wilayah To Tora'u tersebut terbentuk dari suatu istilah legendaris dari Suku Bare'e[2] yang berbunyi :
" riAnertce Tora’u, Ngodjoe ri Lemo ", yang artinya : " yang jatuh tak jauh dari lemo (Tanjung Lemo) ",
Penduduk asli di Wilayah To Tora'u adalah Suku Bare'e, dan Suku Bare'e yang tinggal di wilayah To Tora'u disebut Suku Bare'e To Tora'u, Suku Bare'e To Tora'u menggunakan Bahasa Bare'e.
Sejarah
To Tora'u adalah salah satu nama Wilayah dari Tinja Pata Sulapa sebelum berdirinya Kerajaan Tojo[3] tahun 1770, yang mana Tinja Pata Sulapa atau yang artinya Empat Tiang Wilayah yang wilayahnya yaitu To Lage, To Tora'u, To Lalaeyo, dan To Rato Bongka.
Pada jaman terbentuknya bumi dan kemudian dihuni oleh manusia, tersebutlah sebuah Tanjung yang dinamakan Tanjung Lemo yang diujung Tanjung Lemo tersebut ada sebuah Tanjung yang dinamakan Tanjung Lemo diantara Bombalo sampai Uekuli, disitulah banyak penduduk Bare'e tinggal yang kemudian menamakan diri mereka Suku Bare'e To Tora'u[4] , penduduk Suku Bare'e To Tora'u ini menggunakan bahasa Bare'e.
Pada tahun 1892, Suku Bare'e To Tora'u ini sudah tertinggal. Salah satu alasan untuk memburuknya daerah To Tora'u ini karena banyaknya Penduduk Suku Bare'e berpindah ke Kepulauan Togian dan ke Wilayah Kerajaan Parigi. Di wilayah kerajaan parigi, Suku Bare'e dari wilayah To Tora’u telah mendirikan sebuah desa bernama Towinotoe tentu saja atas ijin pemerintah Parigi dan Sigi dan sepengetahuan Kerajaan Tojo. Orang-orang berkerumun untuk menghindari gejolak yang sedang berlangsung di wilayah To Tora'u sendiri; Suku Bare'e To Tora’u memiliki sifat keras kepala mereka dan berjuang dalam banyak kesulitan, dari mana peperangan kecil biasanya muncul.
Salah satu Suku Bare'e di wilayah To Tora’u sebelumnya mengatakan kepada kami bahwa mereka jarang pergi ke sawah tanpa tombak dan Kanta (perisai), Alasan lain untuk memburuknya suku bare'e di wilayah To Tora'u ini adalah penggunaan Saguer atau minuman Keras yang sangat berlebihan di sini sampai beberapa tahun yang lalu, karena memang penduduk Suku Bare'e To Tora'u adalah Pemabuk dan senang Mabuk-mabukan.
Festival Pengorbanan di Lobo dan Mopadungku, yang merupakan ciri khas Suku Bare’e di wilayah Poso - Todjo dengan nada baik yang ada di sana, biasanya berakhir dengan perkelahian di wilayah To Tora’u, di mana benda-benda mabuk mematikan dilemparkan ke kepala dalam kemabukan yang ganas.
Dalam hal ini, suku bare'e di wilayah To Lalaeyo, berseberangan sikap tidak seperti To Tora’u. Karena Kerajaan Tojo telah melarang impor minuman keras ke tikungan Teluk Tomini, hal itu menjadi lebih baik dalam hal ini. Suku Bare'e To Tora’oe telah membuat nama untuk suku-suku lain dengan tembikar mereka.