Tembuni

organ sementara yang tumbuh di dalam rahim selama kehamilan

Plasenta atau tembuni atau ari-ari dalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.[1] Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormon.[1][2] [3]

Plasenta manusia

Istilah plasenta digunakan khusus dalam konteks medis yang menyerap dari perkataan bahasa Latin placenta yang berarti "kue", di mana ia berakar dari perkataan bahasa Yunani kuno πλακόεντα/πλακοῦντα (plakóenta/plakoúnta), dari πλακόεις/πλακούς (plakóeis/plakoús) yakni "rata, ceper" menggambarkan bentuk ari-ari manusia yang bulat.

Perkataan ari-ari berasal dari bahasa Jawa ꦮꦸꦫꦶ wuri atau uri bermaksud "belakang" (bandingkan buri) turunan akar proto-Melayu-Polinesia *udehi bermaksud sama; ia sewaris dengan kata udi dasar kepada kemudian. Tembuni berakar daripada buni "terselindung" (bandingkan dengan bunian). Dalam kepahaman perbidanan melayu, ari-ari berbeda dengan tembuni, dimana tembuni lebih kepada selaput lendir sedangkan ari-ari lebih merujuk kepada selaput kulit tebal mengelilingi janin.

Struktur

 
Gambar skematis plasenta

Plasenta manusia memiliki diameter rata-rata 22 cm, berat rata-rata 470 gram, dan rata-rata tebal (pada bagian tengah plasenta) 2,5 cm.[4] [5] Plasenta mempunyai dua komponen yaitu bagian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis dan bagian janin yang dibentuk oleh korion frondosum.[2]

Fungsi

Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormon.[1][2][3] Hormon steroid paling penting yang diproduksi plasenta adalah estrogen dan progesteron yang konsentrasinya meningkat selama kehamilan.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Reynolds, L.P. (1995). "Utero-placental Vascular Development and Placental Function". Journal of Animal Science. 73: 1839. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2010-07-29. Diakses tanggal 2010-05-17. 
  2. ^ a b c (Indonesia)Sadler, T.W (1997). Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC. hlm. 101-102. ISBN 979-448-341-9. 
  3. ^ a b Reynold, Lawrence P. (2001). "Angiogenesis in the Placenta". Biology of Reproduction. 64 (4): 1033. doi:10.1095/biolreprod64.4.1033. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2011-08-14. Diakses tanggal 2010-05-17. 
  4. ^ YETTER III, JOSEPH F. (1 Maret 2008). "Examination of the Placenta". The American Academy of Family Physician. Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 2010-05-18. 
  5. ^ Benirschke, Kurt (2006). Pathology of the Human Placenta. Springer. hlm. 13. 
  6. ^ Shanker, Y.Gopi (1998). "Progesterone receptor expression in the human placenta" (pdf). Molecular Human Reproduction. 5 (5): 481. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-07. Diakses tanggal 2010-05-17. 

Pranala luar