Kamar kabut

detektor partikel untuk memvisualisasikan radiasi pengion
Revisi sejak 13 Juni 2023 13.15 oleh Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kamar kabut (bahasa Inggris: cloud chamber), disebut juga kamar kabut Wilson, adalah detektor partikel yang digunakan untuk memvisualisasikan pergerakan radiasi pengion.

jalur partikel subatom yang bergerak ke atas melalui kamar kabut dan berbelok ke kiri (sebuah elektron akan belok ke kanan)
Fig. 1: Foto kamar kabut yang digunakan untuk membuktikan keberadaan positron. Diamati oleh C. Anderson.

Kamar kabut terdiri dari sebuah lingkungan tertutup yang berisi uap air atau alkohol yang disupersaturasikan. Partikel bermuatan energi (misalnya, sebuah partikel alfa atau beta) akan berinteraksi dengan campuran gas dengan cara menumbuk elektron dari molekul gas melalui gaya elektrostatik pada saat tumbukan, menghasilkan sebuah jejak partikel gas yang diionkan. Ion yang dihasilkan berperan sebagai pusat pengembunan yang disekitarnya terbentuk sebuah jejak tetasan kecil yang menyerupai kabut apabila campuran gasnya sedang dalam titik pengembunan. Tetesan-tetesan ini terlihat seperti sebuah jalur "kabut" yang terus ada selama beberapa detik ketika tetesannya jatuh melalui uap. Jalur-jalur ini memiliki bentuk yang khas. Contohnya, jalur partikel alfa berbentuk tebal dan lurus, sedangkan jalur elektron berbentuk tipis dan tampak telah mengalami tumbukan.[1][2]

Kamar kabut memiliki peran penting dalam fisika partikel eksperimental dari 1920-an sampai 1950-an, sampai penemuan bilik gelembung. Khususnya, penemuan positron pada tahun 1932 (lihat Fig. 1) dan muon pada 1936, keduanya ditemukan oleh Carl Anderson (yang dihargai Penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1936), menggunakan kamar kabut. Penemuan kaon oleh George Rochester dan Clifford Charles Butler pada tahun 1947, juga dilakukan menggunakan kamar kabut sebagai detektor.[3] Dalam penemuan-penemuan tersebut, sinar kosmik adalah sumber radiasi pengionnya.

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ C.L. Morris; et al. (2011). "Flash radiography with 24 GeV/c protons". Journal of Applied Physics. 109 (10): 104905–104905–10. Bibcode:2011JAP...109j4905M. doi:10.1063/1.3580262 . 
  2. ^ Frisch, O.R. (2013-10-22). Progress in Nuclear Physics, Band 3. hlm. 1. ISBN 9781483224923. 
  3. ^ "The Nobel Prize in Physics 1936". Nobelprize.org. Diakses tanggal 7 April 2015. 

Pranala luar

sunting