Istana Buckingham

Kediaman resmi Kepala Negara Inggris
Revisi sejak 16 Juni 2023 04.34 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Istana Buckingham (bahasa Inggris: Buckingham Palace) adalah kediaman resmi Raja Britania Raya dan Alam Persemakmuran di London.[1] Istana ini adalah tempat untuk peristiwa-peristiwa kenegaraan, tempat menyambut tamu negara, dan tempat kunjungan pariwisata. Seringkali dalam masa-masa kegembiraan, krisis atau perkabungan, tempat ini juga menjadi pusat berkumpul untuk masyarakat Britania Raya.

Buckingham Palace dan Victoria Memorial. Aslinya bangunan ini didesain oleh Edward Blore dan diselesaikan pada tahun 1850, dan didesain ulang pada tahun 1913 oleh Sir Aston Webb

Bangunan ini sebelumnya dikenal dengan nama Buckingham House, gedung yang dipergunakan sekarang ini dan menjadi tempat kunjungan dari para wisatawan asing, sebenarnya adalah sebuah balai kota yang dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 dan diambil alih oleh George III pada tahun 1761[2] dan dijadikan sebagai rumah pribadi yang dikenal sebagai "The Queen's House". Bangunan ini sudah mengalami pengembangan dari sejak dibangun, secara dasar oleh arsitek John Nash dan Edward Blore, sehingga menghasilkan tiga gedung sayap tambahan dari halaman tengah. Buckingham Palace akhirnya menjadi kediaman resmi dari keluarga kerajaan Britania Raya sejak pengangkatan Ratu Victoria pada tahun 1837. Penambahan terakhir dari gedung ini dibuat pada akhir abad ke-19 dan awal dari abad ke-20, termasuk di dalamnya bagian depan yang sering kita lihat sekarang dari Buckingham Palace. Bangunan ini juga masih beberapa kali direferensikan sebagai "Buck House".

Ratu Victoria, keluarga kerajaan pertama yang tinggal Buckingham Palace, menempatinya sejak tahun 1837.

Desain interiornya didominasi oleh hiasan yang berasal dari awal abad ke-19, di mana masih banyak juga yang dipajang hingga sekarang, termasuk penggunaan warna-warna cerah yang dikenal dengan teknikscagliola dan biru serta merah jambu lapis, yang merupakan saran dari Sir Charles Long. King Edward VII melakukan perubahan perubahan dekorasinya dan menambahkan Belle epoque cream dan warna-warna keemasan. Banyak ruangan untuk menerima tamu dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan furnitur-furnitur Cina yang dibawa dari Royal Pavilion yang terletak di Brighton dan dari Carlton House setelah wafatnya King George IV. Buckingham Palace Garden adalah taman milik pribadi yang terbesar di London, di mana desainnya dirancang oleh ahli pertamanan, Capability Brown, tetapi dirancang ulang oleh William Townsend Aiton dari Kew Gardens dan John Nash. Danau buatannya selesai dibuat pada tahun 1828 dan diisi air dari Serpentine, sebuah danau yang terletak di Hyde Park.

Di dalam gedung ini juga ada satu ruangan yang dipergunakan sebagai ruangan kerja dari Queen Elizabeth II dan keluarga kerajaan untuk acara maupun jamuan resmi kenegaraan. Gedung ini merupakan salah satu gedung yang sangat popular dan dikunjungi oleh wisatawan tak kurang dari 50,000 orang per tahunnya untuk menghadiri jamuan makan malam, makan siang, resepsi dan pesta-pesta resmi keluarga kerajaan.

Sejarah

sunting
 
Buckingham House, c.1710, didesain oleh William Winde untuk kediaman dari Duke of Buckingham dan Normanby yang pertama. Façade ini sekarang merupakan bagian dari "Grand Entrance" di sebelah barat dalam dari "quadrangle", dengan ruangan "Green Drawing" di atasnya.

Areanya

sunting

Pada Abad Pertengahan, area Buckingham Palace membentuk area dari "Manor of Ebury" (yang juga dikenal dengan "Eia"). Namun area tersebut sekarang sudah menjadi satu dengan sungai Tyburn, yang masih mengalir hingga sekarang, di arah Selatan dari istana. Kepemilikan dari area ini pernah berpindah tangan beberapa kali, dari Edward the Confessor, Edith of Wessex pada akhir-akhir zaman Saxon, dan sesudah Norman Conquest, William the Conqueror. William kemudian memberikan area ini kepada Geoffrey de Mandeville, yang menyerahkannya kepada biarawan dari Westminster Abbey.[3]

Pada tahun 1531, Henry VIII mengakusisi Rumah Sakit St James (yang nantinya dikenal sebagai St. James's Palace) dari Eton College, dan pada tahun 1536 ia membeli Manor of Ebury dari Westminster Abbey. Proses ini menjadikan area Buckingham Palace kembali ke tangan kerajaan untuk pertama kali sejak William "Sang Penakluk" memberikannya kepada orang lain selama kurun waktu tidak kurang dari 500 tahun lamanya.

Berbagai macam pemilik pernah menyewanya daripada tuan tanah dan itu adalah hal yang lazim dilakukan pada sekitar abad ke-17-an, di mana setelah itu, kawasan desa lama dari Eye Cross telah berubah menjadi "decay", dan area tersebut pada umumnya adalah area buangan.[4] Karena membutuhkan uang, James I menjual sebagian area dari Crown freehold tetapi tetap memiliki bagian lainya yang terdiri atas empat hektare kebun mulberry untuk membuat sutra. (Area ini terletak pada arah sudut Barat Daya dari areanya yang sekarang dikenal.)

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Tepatnya, Istana ini terletak di Kota Westminster.
  2. ^ Robinson, halaman 14.
  3. ^ Topografi dari area tersebut dan kepemilikannya tercantum dalam dokumen "Wright", bab 1-4
  4. ^ Wright, pp. 76-8

Pranala luar

sunting