Title

Setahu saya, gelar S3-nya Pak Anies itu satu, bukan dua.

Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D -> Dr. = Doctor, Ph.D = Philosophical Doctor

Jadi kayaknya kalau ditulis Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D itu redundant deh. Cukup ditulis Dr. Anies Rasyid Baswedan, atau Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. Kecuali kalau punya 2 gelar doktor yang berbeda.

Pranala luarnya kebanyakan

Mohon pranala luarnya dikurangi. Artikel2 tulisannya dibuang saja, atau dimasukkan dalam subartikel tersendiri (senarai bibliografi yg ditulisnya, misalnya). Pranala luar hanya dipakai untuk pranala yang terkait dengan isi artikel (umpama biografi), tetapi tidak untuk hasil karya ybs. Perlu disadari, wikipedia bukan sarana untuk mempromosikan seseorang. Kembangraps (bicara) 12:34, 9 Maret 2010 (UTC)

saya akan coba perbaiki artikel ini.....sip251Muhamad (bicara) 22:58, 25 April 2010 (UTC)
sudah saya sunting..sila direview...51Muhamad (bicara) 04:33, 29 April 2010 (UTC)

20 Tokoh paling berpengaruh di dunia

Tahukah anda, Anies Baswedan baru saja menjadi salah satu dari 20 tokoh paling berpengaruh di dunia versi Foresight Jepang dan bersetara dengan Vladimir Putin, Hugo Chavez, dan Rahul Gandhi. Karena itu, artikel ini arus lebih di super-kualitaskan lagi. Ezagren 請談談 11:28, 30 April 2010 (UTC)

Jabatan anies baswedan

Kenapa belum di lantik sudah jadi gubernur terpilih anies baswedan itu curang di belakang mohon buat petisi soal kecurangan pilkada Jakarta 2 M fardian (bicara) 25 April 2017 12.58 (UTC)Balas

Anies Baswedan

Setiap hari aku merindukan kamu Happy New Year 2020 Edna Weninda (bicara) 14 Januari 2020 04.05 (UTC)Balas

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 17 Oktober 2022

140.213.234.209 17 Oktober 2022 11.09 (UTC)Balas

sementara saya   tolak

sampai anda mau memberitahukan kalimat/paragraf mana yang ingin anda ubah
ustad abu gosok (kotak wicara) 6 November 2022 12.54 (UTC)Balas

Artikel Tendensius

Pada bagian awal-awal artikel Anies ini tendensius dan cenderung framing negatif dengan berita-berita sepotong-sepotong, seperti soal TGUPP dan normalisasi Ciliwung. Wikipedia mestinya netral, tak perlu masuk ke pembahasan yang sudah terwarnai kecenderungan seperti ini. Mohon dikembalikan ke artikel awal.

Terima kasih -- – komentar tanpa tanda tangan oleh Muhammad Husnil (bk).

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 5 April 2023

Nando Distro (bicara) 5 April 2023 08.06 (UTC) Mohon ubah Dengan menggunakan politisasi isu SARABalas

Menjadi Terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan cara demokratis[1] Mohon ubah Saat menjabat, Anies tidak lagi melanjutkan sejumlah kebijakan Basuki, beberapanya seperti: rutin merekam rapat lalu mengunggahnya, yang tidak dilanjutkan oleh Anies karena menilai hal itu banyak mudharatnya

Menjadi Saat menjabat ada beberapa kebijakan di masa Ahok-Djarot yang diubah dan ada pula yang dilanjutkan. Kebijakan yang diubah anatara soal reklamasi, penggusuran, penataan kampung. Program yang dilanjutkan anatara lain: Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jam masuk ASN selama Bulan Ramadan, dan melanjutkan pembangunan ruang terbuka hijau.[2]

Mohon ubah rumah susun sistem sewa di zaman Basuki untuk rakyat kurang mampu dengan biaya hanya Rp 5–15 ribu per hari yang dana tersebut untuk pemeliharaan dan kebersihan rusun,[9] dirubah oleh Anies menjadi sistem beli dengan DP Rp 0 dan cicilan bunga flat 5% dengan harga Rp 200 jutaan untuk ukuran 23,8 m2 dan Rp 400 jutaan untuk ukuran 34,3 m2, yang sampai penghujung masa jabatannya Anies hanya sekitar 1% dari target awalnya yang rampung dibangun.

Menjadi Program pembangunan rumah susun di era Gubernur DKI Jakarta dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilanjutkan Anies Baswedan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan program pembangunan Rumah Susun (Rusun). Hal ini tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019. Dalam RAPBD 2019 telah memutuskan akan ada 10 rusun yang akan dibangun dan direvitalisasi di beberpa daerah Jakarta. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti menjelaskan 10 rusun telah disetujui oleh DPRD DKI Jakarta. Dengan nilai, Rp 890 miliar pada tahun pertama.[3]

Mohon ubah dan reklamasi sejumlah pulau buatan yang dibatalkan pula oleh Anies.

Menjadi Meskipun reklamasi dibatalkan, Anies tidak membongkar pulau yang sudah dibangun, melainkan digunakan untuk masyarakat umum.[4]

Mohon ubah Pada masa kegubernurannya, Anies membentuk TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) yang beranggotakan 74 orang yang digaji dari dana APBD mencapai Rp 26 miliar; hal ini berbeda dari era Basuki, di mana TGUPP hanya terdiri dari 9 orang dan gajinya bukan dari APBD melainkan diambil dari anggaran gubernur.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga melanjutkan cara kerja Gubernur sebelumnya yakin Jokowi-Ahok dan Ahok-Djarot dengan menggunakan tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP). Pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2018, dana TGUPP dialokasikan sebesar Rp28 miliar untuk 73 anggota tim. Dana TGUPP sudah ada sejak Pemprov DKI era Joko Widodo. Dana itu kemudian tetap dialokasikan ketika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memimpin Jakarta. Saat Djarot Saiful Hidayat naik menggantikan Ahok pun anggaran TGUPP tetap ada.[5]

Mohon ubah Dalam menangani banjir, Anies membangun sumur-sumur resapan; ia mengkritik kebijakan pendahulunya yang berencana membuat saluran raksasa bawah tanah untuk mengalirkan air hujan ke laut, dengan menilainya itu melawan sunnatullah

Menjadi Selain melanjutkan program penanganan banjir dengan pengerukan sungai, Anies juga membangun ribuan titik sumur resapan yang terbukti mempercepat penanganan banjir di Jakarta.[6]

Mohon ubah Program normalisasi sungai yang telah berjalan dari era Fauzi Bowo diketahui mandek di zaman Anies.

Menjadi Anies membangun sodetan ciliwung untuk membagi volume limpahan air dari hulu agar tidak menumpuk di kali ciliwung.[7]

Mohon ubah Saat Anies menjabat, ditemukan sejumlah kasus kelebihan bayar yang dilakukan oleh Pemprov DKI,[16] seperti dalam pembelian lem aibon yang mencapai Rp 82,8 miliar.

Menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di masa Anies meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 5 kali berturut-turut.[8]

Mohon ubah Anies membangun stadion kandang untuk Persija bernama JIS yang sekitar 80% dananya merupakan bantuan dari pemerintah pusat.

Menjadi Anies membangun Jakarta Internasional Stadium (JIS), stadion berskala internasional untuk Persija, membutuhkan dana sebesar Rp 4,5 triliun dengan sumber pendanaan seluruhnya melalui melalui APBD (penyertaan modal daerah).[9]

Mohon ubah Namun klaim Anies tersebut dianggap keliru oleh sejumlah pihak, dikarenakan mekanisme program tersebut yang berubah di saat ia menjabat; di mana, kini yang dihitung sebagai wirausahawan baru pada program tersebut adalah semua jumlah pendaftarnya, tanpa perlu adanya pelatihan, permodalan dan dicarikan pemasarannya sebagaimana yang awalnya dijanjikan Anies

Menjadi Program OK OC tersebut diubah Anies menjadi Jakpreneur yang sukses membina 326 ribu pengusaha UMKM.[10]

Mohon ubah Pada 16 September 2022, Anies menyatakan bahwa dirinya siap mencalonkan diri menjadi Presiden RI periode 2024–2029.[22] Langkah Anies yang berkeliling ke berbagai daerah sebelum diperbolehkannya berkampanye yakni pada November 2023 dianggap sejumlah kalangan sebagai aksi curi start.[23] Anies membantah hal tersebut, mengatakan bahwa dirinya bukanlah melakukan curi start, tapi melainkan head start.[24]

Menjadi Anies Baswedan mendapat dukungan dari Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024. Ketiga partai tersebut tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.[11] Nando Distro (bicara) 5 April 2023 08.06 (UTC)Balas

Sampai sekarang tidak ada pembukaan diskusi pada artikel ini? Saya tidak akan merubah isi halaman namun saya beri "tag" pada artikel mengenai ketidaknetralan. Farhan Curious (bicara) 8 Mei 2023 03.09 (UTC)Balas
  Ditolak Yang dituliskan di artikel adalah fakta yg disadur dari sumber2 terperaya. Dari yg saya perhatikan, anda hanya berusaha menghilangkan sejumlah bagian yg anda anggap tidak menguntungkan bagi imej yg bersangkutan, dengan mengalihkan ke hal2 lain. Maaf, tapi itu bukan netral namanya. Bayangkan bila artikel seorang kriminal, hanya hal2 yg baiknya saja yg boleh dimasukkan. Apakah itu netral? Tidak. Tolong pelajari apa itu netral terlebih dahulu. Cahyogunadi (bicara) 8 Mei 2023 17.55 (UTC)Balas
Fakta yang disadur itupun dari sumber berita. Okay kalaupun itu dari sumber berita seharusnya tulisan itu tidak tendisus seolah-olah menyerang pengguna. Kalaupun fakta itu bisa dimasukkan ke dalam Kontroversinya. Saya lebih melihat ini ada "ketidaksenangan" dari beberapa kontributor dalam menulis artikel ini. Coba di cek Wikipedia Bahasa Inggris. Farhan Curious (bicara) 6 Juni 2023 15.08 (UTC)Balas
Halo bung @Cahyogunadi saya melihat ini kembali lagi ke beberapa artikel Tokoh Publik terkhusus Politikus namun yang saya lihat semua artikel mereka "netral" walau ada kalimat-kalimat beberapa yang tak penting dimasukkan seperti di artikel Ganjar Pranowo. Saya melihat artikel Anies Baswedan ini lebih kepada tendisius dibandingkan kenetralan dari sisi Wikipedia. Seperti kata "Pencopotan", "Isu SARA", dan "Ketidakberhasilan suatu program". Kalimat ini seperti adanya "ketidaksenangan" pribadi kontributor dalam menulis artikel ini. Ok, bung @Cahyogunadi berpendapat bahwa kalimat-kalimat itu didapatkan dari referensi berita media mainstream tapi seyogyanya kata-kata itu bisa dipilah kepada perkataan "ketidaknetralan" jikapun demikian saya lebih mengajukan perkataan awal untuk dimasukkan kepada sub-bab "Kontroversi" bukan di laman awal artikel. Saya ingin mengajak beberapa kontributor lainnya. Mohon bung @Nyilvoskt @dwadieff dan beberapa kontributor yang baru saja menyunting @Urang Kamang. Jika berekanan untuk mengikuti diskusi ini lebih lanjut. Terima kasih. Farhan Curious (bicara) 11 Juni 2023 03.41 (UTC)Balas
Ya benar, saya juga berpikiran hal yang sama dengan Bung Farhan Curious katakan. Coba bandingkan saja dengan paragraf pembuka Basuki Tjahaja Purnama. Urang Kamang (bicara) 11 Juni 2023 03.46 (UTC)Balas
@Farhan Curious@Urang Kamang Mohon dipelajari ya.
Wikipedia:NPOV means neutral editing, not neutral content
Intinya netral di sini bukan berarti memasukkan juga teori2 konsporasi kalau bumi itu aslinya datar pada artikel bumi supaya seimbang dengan pernyataan kalau bumi itu faktanya seperti bola. Ini melanggar WP:Fringe.
Netral di sini adalah memasukkan apapun yg ada pada sumber2 terpercaya tanpa peduli apakah informasi itu buruk atau baik.
Tanpa ditutup2i, karena dgn menutup2i berarti juga melanggar WP:SENSOR, yg menyatakan bahwa konten Wikipedia tidak disensor.
Dan tanpa diperhalus karena melanggar MOS:EUPH.
Cahyogunadi (bicara) 21 Juni 2023 17.39 (UTC)Balas
  1. ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171031093642-20-252328/anies-klaim-proses-demokrasi-pilgub-dki-2017-berjalan-baik
  2. ^ https://metro.tempo.co/read/1134259/3-kebijakan-anies-baswedan-yang-melanjutkan-program-ahok
  3. ^ https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/0133597/sempat-terhenti-zaman-ahok-anies-lanjutkan-program-pembangunan-rusun
  4. ^ https://news.detik.com/berita/d-4231101/anies-tak-akan-bongkar-pulau-reklamasi
  5. ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171222151134-20-264241/dana-tgupp-dikritik-anies-bandingkan-dengan-jokowi-dan-ahok
  6. ^ https://nusantara.rmol.id/read/2022/10/04/549714/sumur-resapan-anies-terbukti-ampuh-surutkan-genangan
  7. ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230130083214-20-906432/peran-krusial-anies-di-balik-sodetan-ciliwung-yang-dicap-mangkrak
  8. ^ https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/31/14520821/wtp-5-kali-berturut-turut-rekor-baru-pemprov-dki-jakarta-di-era
  9. ^ https://news.detik.com/berita/d-5719083/profil-stadion-jis-yang-akan-diresmikan-desember-2021
  10. ^ https://news.detik.com/berita/d-6285957/lebihi-target-anies-326-ribu-wirausahawan-gabung-jakpreneur
  11. ^ https://news.republika.co.id/berita/rs6mq6409/bawaslu-tidak-ada-pelanggaran-saat-koalisi-perubahan-deklarasikan-anies-baswedan-capres
Kembali ke halaman "Anies Baswedan".