Siping-siping
Siping-siping, simping-simping, atau sisimping, adalah jenis baju zirah yang digunakan di Jawa. Ia adalah jaket pendek tanpa lengan yang terbuat dari pelat-pelat logam berbentuk sisik.[1]
Deskripsi
Berbeda dengan kawaca yang hanya digunakan oleh prajurit berpangkat tinggi, pakaian perang ini kebanyakannya dipakai oleh prajurit infanteri. Ia biasanya diartikan sebagai zirah sisik, Suryo Supomo mengartikannya sebagai jaket berpelat logam.[2] Orang-orang yang membuktikan diri dalam pertempuran disebutkan dalam Nawanatya (prosa panduan etiket istana yang disusun pada abad ke-14) memiliki jaket yang "dihiasi dengan cakram kerang".[2] Beberapa teks Jawa menunjukkan bahwa beberapa siping-siping terbuat dari kuningan.[2]
Pada awalnya kata siping-siping merujuk pada sejenis kerang laut beserta cangkangnya. Ia pertama kali muncul pada naskah masa Kadiri (1042–1222).[2] Dalam bahasa Jawa modern, kata simping masih menunjuk pada sejenis cangkang tiram.[3] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simping adalah "kerang yang cangkangnya bundar, pipih dan tipis, satu cangkangnya berwarna merah dan lebih cembung daripada cangkang yang lain yang berwarna putih" atau Amusium pleuronectes.[4]
Museum Pitt River memiliki sebuah zirah sisik Jawa yang terbuat dari tanduk. Ia tidak berlengan dan dirancang menyerupai sisik tenggiling.[5]
-
Relief yang terpisah, mungkin dari kompleks candi Penataran, menampilkan zirah sisik.
-
Relief di kompleks candi Penataran.
Lihat juga
Referensi
- ^ Zoetmulder, P. J. (1982). Old Javanese-English dictionary. The Hague: Martinus Nijhoff. ISBN 9024761786.
- ^ a b c d Jákl, Jiří (2014). Literary Representations of War and Warfare in Old Javanese Kakawin Poetry (Tesis). The University of Queensland.
- ^ Robson, Stuart; Wibisono, Singgih (2002). Javanese-English Dictionary. Hongkong-Singapore: Periplus Editions (HK) Ltd.
- ^ Lihat definisi simping di KBBI daring.
- ^ "Scale horn armour (1886.1.242.2)". Pitt River Museum Anthropology and World Archaeology. Diakses tanggal 2022-08-18.