Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab

universitas di Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) (bahasa Arab: معهد العلوم الإسلامية والعربية في إندونيسيا , translit. Ma'had al-ʻulum al-Islamiyyah wal 'arabiyah fi Indunisia; bahasa Inggris: Islamic and Arabic College of Indonesia) adalah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. Berlokasi di Jakarta Selatan didirikan pada tahun 1400 H/1980 M. Saat ini LIPIA Jakarta berlokasi di Jalan Buncit Raya No. 5A, Ragunan, Jakarta Selatan, yang sebelumnya berada di Salemba Raya dan Raden Saleh.

LIPIA
معهد العلوم الإسلامية والعربية في إندونيسيا
Logo LIPIA
Latin: Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab di Indonesia
LIPIA di Jakarta
LIPIA
LIPIA
Lokasi LIPIA di Jakarta
Motto.....
PendiriUniversitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh
Didirikan1980
FokusPendidikan
PresidenDr. Asheem Aba Hosain
HeadDr. Muhammad al-Mu'tiq
PemilikArab Saudi
Panggilan awalLPBA
LokasiJakarta Selatan, Surabaya, Medan,  Indonesia
Situs weblipia.id

Sejarah

LIPIA didirikan pada tahun 1980 untuk memberikan pendidikan dengan konsentrasi dalam bahasa Arab dan agama Islam untuk siswa Indonesia dengan keputusan dari Mahkamah Kerajaan, No. 5/n/26710. Nama perguruan tinggi tersebut adalah Lembaga Pendidikan Bahasa Arab sampai tahun 1986. Perguruan tinggi tersebut adalah cabang daripada kampus Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh, Arab Saudi. Organisasi paling terkenal yang berfungsi sebagai saluran utama pendanaan Saudi di Indonesia adalah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan LIPIA.[1]

Visi berdirinya LIPIA adalah menjadi yang terdepan dalam pembelajaran kreatif, pengajaran dan penelitian dalam ilmu Islam dan Arab. Gerakan salafi pada awal 1990-an di Indonesia mulai berkembang di kampus-kampus universitas, tetapi sebagian besar mendapat dorongan dengan kedatangan para veteran Perang Soviet-Afghanistan yang berpendidikan Timur Tengah dan lainnya.[2] Menyusul revolusi Syiah 1979 di Iran dan konflik hegemoni Iran-Saudi yang terjadi, Indonesia mengambil kepentingan strategis utama bagi politik agama Kerajaan Arab Saudi.[3] LIPIA tidak hanya membantu Arab Saudi untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi pintu gerbang ke seluruh Asia Tenggara.[3]

Semua perkuliahan yang diajarkan di LIPIA disampaikan dalam bahasa Arab dan sekitar 80–90 persen pengajarnya berasal dari Arab Saudi. Lembaga memiliki standar penerimaan yang sangat tinggi, di mana hanya 200 siswa yang diterima dari 4000 lebih pelamar. Begitu mereka diterima, mereka tidak perlu membayar uang sekolah, bahkan mereka diberi tunjangan bulanan. Sekitar 200 siswa lulus dari perguruan tinggi ini setiap tahun.[4]

Perguruan tinggi ini mengajarkan manhaj salaf.[1][5][6][7][3] Beberapa tokoh yang pernah belajar di LIPIA antara lain:

Ahmad Heryawan, Anis Matta, Mohammad Idris, Asrorun Ni’am Sholeh, Muhammad Cholil Nafis, Muslih Abdul Karim, Budiansyah Abu Nizar, Muhammad Nuzul Dzikri, Erwandi Tarmizi, Nizar Sa’ad Jabal, Agus Hasan Bashori, Yazid bin Abdul Qadir Jawas dan masih banyak lagi.

Program

Program tersebut dalam format kursus yang mencakup pembelajaran Al-Qur'an dan bahasa Arab secara gratis kepada orang-orang yang tertarik untuk berpartisipasi. Kelas diadakan selama dua semester (24 minggu atau 192 jam) yang disesuaikan dengan kalender pendidikan LIPIA.[8] Pelajaran di Jakarta mentransfer wacana yang mengakar dari Arab Saudi ke Indonesia, dengan pengajar dituntut untuk menanamkan keunggulan mazhab ahlussunnah wal jama’ah.[3]

Peserta yang telah lulus ujian akhir akan diberikan sertifikat LIPIA di akhir kegiatan kursus.[8] Kegiatan di LIPIA sangatlah efektif dan efisien Terbukti tiap semester banyak sekali dari siswa lulusan SMA sederajat mendaftar. Total kurang lebih 4000 pendaftar. Dan hanya sekitar 200 yang berhasil lolos.[3]

Program yang ada di LIPIA antara lain jenjang Bachelor atau Strata 1 Jurusan Syariah, Ekonomi Islam, Sastra Arab, dan D2 I'dad Lughowi (Persiapan Bahasa). LIPIA juga mempunyai sebuah program pembelajaran bahasa Arab kepada masyarakat umum di setiap hari Sabtu dan Ahad.

Jurusan

Jurusan yang ada di LIPIA adalah:

  1. Jurusan Syari'ah: memberikan gelar Bachelor of Shariah (B.Sh /Lc). dalam bidang ilmu syar'i. Masa belajar 4 (empat) tahun. (Kampus Jakarta)
  2. Jurusan Sastra Arab, memberikan gelar Bachelor of Arts (B.A/Lc). Masa belajar 4 (empat) tahun. (Kampus Jakarta)
  3. Jurusan Manajemen Keuangan dan Ekonomi Syariah, memberikan gelar Bachelor of Business Administration (B.B.A./Lc). Masa belajar 4 (empat) tahun. (Kampus Jakarta)
  4. Jurusan Persiapan Bahasa/I'dad Lughowi, terdiri dari empat level, lama pendidikan 2 tahun. (Kampus Jakarta, Banda Aceh, Medan, Surabaya)

Tujuan

  1. Menyebarluaskan bahasa Arab.
  2. Menjadi pionir dalam perluasan peradaban ekonomi syariah di Indonesia
  3. Menjaga kemurnian bahasa arab dari segi literatur dan dari segi seninya sendiri
  4. Berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara dari semua bidang yang ada
  5. Mendidik tenaga pengajar yang ahli dalam bidang pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab, serta membekali mereka dengan ilmu pengetahuan Islam.
  6. Mengembangkan kurikulum bahasa Arab di perguruan tinggi dan sekolah-sekolah di Indonesia.
  7. Memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dan sekolah-sekolah berupa buku teks, buku-buku, dan alat bantu/peraga.
  8. Menyiapkan tulisan-tulisan ilmiah tentang bahasa Arab praktis dalam pengajaran bahasa Arab.
  9. Mengadakan penataran bagi para guru bahasa Arab.

Kampus

  • LIPIA Jakarta: Jalan Hj. Tutty Alawiyah (dahulu Jl Warung Buncit Raya) No. 5A, RT.1/RW.11, Ragunan, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 12540
  • LIPIA Surabaya: Jl. Mayjen HR. Muhammad No. 1, Putat Gede, Suko Manunggal, Surabaya, Jawa Timur 60189
  • LIPIA Medan: Jl. Prof. HM. Yamin SH No.25B, Perintis, Medan Timur, Kota Medan, Sumatra Utara 20232
  • LIPIA Banda Aceh: No 8, Jl. Prof. A. Majid Ibrahim I, Lampaseh Kota, Kec. Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Aceh 23116

Rujukan

  1. ^ a b von der Mehden, Fred R. (December 1, 2014). "Saudi Religious Influence in Indonesia". Diakses tanggal February 10, 2016. 
  2. ^ Farish A. Noor; Yoginder Sikand; Martin van Bruinessen, ed. (2008). "Ahmad-Noor A. Noor". The Madrasa in Asia: Political Activism and Transnational Linkages:Volume 2 of ISIM series on contemporary Muslim societies. Amsterdam University Press. hlm. 303. ISBN 978-9-053567104. 
  3. ^ a b c d e Kovacs, Amanda (2014). "Saudi Arabia Exporting Salafi Education and Radicaling Indonesia's Muslims" (PDF). GIGA Focus. Leibniz-Institut für Globale und Regionale Studien. 7. ISSN 2196-3940. Diakses tanggal February 10, 2016. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Bubalo, Anthony; Fealy, Greg (2007). Jejak Kafilah: Pengaruh Radikalisme Timur Tengah di Indonesia. Mizan Pustaka. hlm. 94–101. ISBN 978-9-79433-476-8. 
  5. ^ Kinzer, Stephen (June 11, 2017). "Saudi Arabia is destabilizing the world". Boston Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 14 June 2017. 
  6. ^ Hasan, Noorhaidi (2006). Laskar Jihad: ISIM dissertations. SEAP Publications. hlm. 266. ISBN 978-0-877277408. 
  7. ^ Ramakrishna, Kumar (2014). Islamist Terrorism and Militancy in Indonesia: The Power of the Manichean Mindset. Springer. hlm. 269. ISBN 978-9-812871947. 
  8. ^ a b "LIPIA: Profile". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal June 23, 2015.