Perang Melawan Teror

artikel daftar Wikimedia

| image=

Foto searah jarum jam dari kiri atas: Pertama. Kondisi Twin Tower yang porak-poranda akibat serangan 11 September. Kedua. Prajurit Amerika Serikat menaiki pesawat jenis angkut di Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan. Ketiga. seorang Tentara Amerika dan Penerjemah Afghanistan di Provinsi Zabul, Afghanistan. Keempat. Ledakan sebuah bom mobil di Kota Kabul, Afghanistan.


Perang Melawan Teror (bahasa Inggris: War on terror), secara resmi bernama Peperangan Global Melawan Terorisme (bahasa Inggris: Global War on Terrorism), adalah istilah yang digunakan para pengambil kebijakan geopolitik di Amerika Serikat untuk menggambarkan agresi militer yang dilakukan negaranya dengan dukungan NATO terhadap Rezim Taliban yang berkuasa di Afganistan setelah Rezim Taliban di tuduh oleh Pemerintah Amerika Serikat di bawah Kepresidenan Geroge Walker Bus membantu menyembunyikan Pemimpin Kelompok Milisi Al Qaeda, Osama bin Laden yang di tuduh mendalangi peristiwa Serangan 11 September 2001 di kota New York.

[1][2] walaupun belum ada definisi yang jelas mengenai apa itu terorisme dan sejauh apa sebuah tindakan dapat dikaitkan dengan kegiatan terorisme, sehingga istilah kampanye militer Amerika Serikat di awal abad XXI Masehi menjadi bias atau metanaratif[3] karenanya banyak ahli geopolitik dan militer, khususnya di Amerika sendiri yang menilai istilah Perang melawan terorisme di salah gunakan oleh Amerika untuk masuk ke dalam ranah yang berada di luar kapasitasnya dengan alasan peperangan melawan "terorisme", penundaam penarikan pasukan Amerika dan NATO pasca terbunuhnya Osama bin Laden di tahun 2011 yang menjadi target utamanya dan aksi pembantaian puluhan ribu warga sipil Afghanistan non kombatan dengan dalih memberantas para Gerilyawan Al Qaeda dan Taliban merupakan contoh keterlibatan Amerika di luar kapasitasnya dalam kampanye militer " Perang Melawan Terorisme ". Pasca kemenangan ( kembali ) Taliban yang berhasil menguasai seluruh Afganistan pada tanggal 15 Agustus 2021, yang di tandai dengan kejatuhan Kota Kabul, Amerika dan NATO memutuskan untuk menarik mundur seluruh pasukan dan kendaraan tempur mereka dari negara yang berjuluk ' kuburan para negara adidaya ' tersebut. Kampanye Perang Melawan Terorisme yang selama dua dekade di lancarkan oleh Amerika dan NATO mulai meredup, pamor Amerika sebagai salah satu negara adidaya dunia mulai merosot akibat kegagalan menumpas Kelompok Milisi Al Qaeda dan Taliban di Afganistan, dan belakangan Amerika Serikat dan NATO justru di sibukan dengan ancaman Kebangkitan Rusia (dan juga China) yang terlihat semakin nyata pasca Invasi Rusia ke Ukraina.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WH 10-07-01
  2. ^ "Counterterrorism and Terrorism". Federal Bureau of Investigation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-09. Diakses tanggal 2008-04-14. 
  3. ^ "Bush's war: media bias and justifications for war in a terrorist age".