Kamuflase
Pembangunan infrastruktur drainase adalah proses membangun dan meningkatkan sistem saluran air yang dirancang untuk mengalirkan air hujan dan limbah menuju tempat yang lebih aman, seperti sungai, danau, atau laut. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam pembangunan drainase: Studi dan Perencanaan: Tahap awal dalam pembangunan drainase adalah melakukan studi dan perencanaan. Ini melibatkan pengumpulan data tentang curah hujan, topografi daerah, kapasitas air tanah, dan pola aliran air yang ada. Hasil studi ini akan membantu menentukan desain drainase yang tepat untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Desain dan Perhitungan: Setelah data terkumpul, desainer drainase akan menggunakan informasi tersebut untuk merancang sistem saluran air yang efisien. Mereka akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti debit air hujan, kemiringan tanah, jenis tanah, dan kapasitas saluran. Perhitungan hidrolika digunakan untuk memastikan bahwa saluran memiliki kapasitas yang cukup untuk mengalirkan air dengan aman dan mencegah genangan atau banjir. Konstruksi: Setelah desain drainase disetujui, konstruksi dimulai. Langkah-langkah ini melibatkan pembersihan dan penggalian saluran sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Material seperti beton, pipa saluran, dan filter tanah digunakan untuk membangun saluran drainase. Jika diperlukan, instalasi pompa pengangkat air atau perangkat pengatur aliran juga dapat dilakukan. Pengujian dan Pemeliharaan: Setelah konstruksi selesai, sistem drainase harus diuji untuk memastikan bahwa saluran berfungsi dengan baik. Pengujian meliputi pengamatan aliran air, pemeriksaan kebocoran atau kerusakan, serta pengujian pompa atau perangkat pengatur aliran. Setelah sistem teruji, pemeliharaan rutin perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran aliran air dan memperbaiki kerusakan jika terjadi. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan drainase. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran dan menghindari pembuangan sampah ke saluran drainase sangat penting. Melalui kampanye penyuluhan dan partisipasi masyarakat, kesadaran akan pentingnya drainase yang baik dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga keberlanjutan sistem drainase tersebut. Pembangunan drainase yang baik merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan infrastruktur perkotaan, mengurangi risiko banjir, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini juga dapat membantu dalam pengelolaan air yang lebih baik, melindungi lingkungan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di daerah tersebut. Pembangunan infrastruktur seperti drainase di Dayeuhkolot dapat memiliki dampak yang signifikan pada perubahan sosial di daerah tersebut. Berikut ini adalah beberapa perubahan sosial yang mungkin terjadi setelah pembangunan drainase di Dayeuhkolot: Kesehatan Masyarakat yang Meningkat: Drainase yang baik dapat membantu mengurangi genangan air dan banjir di lingkungan sekitar. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan air kotor dan genangan seperti penyakit kulit, demam berdarah, dan penyakit pernapasan. Dengan kesehatan yang meningkat, masyarakat dapat lebih fokus pada kegiatan produktif dan pembangunan ekonomi. Peningkatan Aksesibilitas: Drainase yang baik juga dapat meningkatkan aksesibilitas di Dayeuhkolot. Jalan-jalan yang sebelumnya tergenang air atau berlumpur dapat menjadi lebih mudah dilalui oleh kendaraan dan pejalan kaki. Ini dapat memudahkan mobilitas penduduk dan transportasi barang, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan hubungan antar komunitas. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan peningkatan drainase, lingkungan sekitar Dayeuhkolot dapat menjadi lebih bersih dan tertata. Air limbah dan sampah yang sebelumnya tergenang dapat dialirkan dengan lebih efisien, mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan penyakit terkait. Ini juga dapat meningkatkan kualitas udara dan air di daerah tersebut, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali. Pertumbuhan Ekonomi: Pembangunan drainase yang baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Dayeuhkolot. Lingkungan yang lebih aman dari banjir dan genangan air dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha, terutama bagi sektor-sektor yang rentan terhadap gangguan akibat kondisi lingkungan yang buruk. Selain itu, peningkatan aksesibilitas juga dapat membuka peluang investasi baru dan memperluas jaringan perdagangan. Perubahan Sosial: Perubahan infrastruktur seperti drainase juga dapat mempengaruhi cara hidup dan pola interaksi sosial masyarakat. Dengan peningkatan kualitas hidup dan aksesibilitas yang lebih baik, masyarakat Dayeuhkolot mungkin mengalami perubahan dalam kebiasaan sehari-hari mereka. Mungkin terjadi perubahan dalam pola konsumsi, gaya hidup, dan aktivitas sosial, yang dapat mencerminkan pertumbuhan dan modernisasi daerah tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa perubahan sosial dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor lokal dan konteks yang lebih luas. Dampak pembangunan infrastruktur tidak selalu merata dan dapat mempengaruhi kelompok masyarakat dengan cara yang berbeda. Penting untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, serta memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk memastikan dampak yang positif.
Kamuflase militer
Dalam peperangan pada masa lampau kamuflase tidak banyak digunakan. Pasukan-pasukan pada abad ke-19 cenderung mengenakan warna-warna yang cerah dan berani, serta rancangan-rancangan yang mencolok. Semua ini dimaksudkan untuk membuat lawan kecil hati, meruntuhkan mental dan nyali, menarik rekrut, memperkuat ikatan dalam kesatuan atau mempermudah identifikasi satuan dalam kabut perang.
Satuan-satuan perintis yang lebih kecil dan tidak reguler pada abad ke-18 adalah orang-orang pertama yang mengadopsi warna-warna hijau dan coklat pucat. Pasukan-pasukan besar mempertahankan warnanya hingga akhirnya diyakinkan untuk menggantinya. Setelah menderita banyak korban, tentara Britania di India pada 1857 mencelup warna celana mereka yang merah menjadi warna-warna netral, mulanya dengan warna lumpur yang disebut khaki (dari bahasa Urdu yang berarti 'berdebu'). Ini hanyalah upaya sementara, dan baru menjadi standar di kalangan dinas militer di India pada tahun 1880-an. Tapi baru setelah Perang Boer Kedua pada 1802, seragam seluruh tentara Britania distandarkan dengan warna ini untuk seragam tempur mereka.
Amerika Serikat segera mengikuti Britania, mengadopsi warna khaki pada tahun yang sama. Rusia mengikutinya, sebagian, pada 1908. Tentara Italia menggunakan grigio-verde ("kelabu-hijau") di Pegunungan Alpen dari 1906 dan seluruh tentara pada 1909. Jerman mengadopsi warna feldgrau ("kelabu lapangan") pada 1910.
Tentara-tentara lainnya tetap mempertahankan warna-warna yang lebih cerah. Pada permulaan Perang Dunia I Prancis mengalami kekalahan besar karena pasukan-pasukannya mengenakan celana merah (garance) sebagai seragam mereka. Ini diubah pada awal 1915, sebagian karena korban yang jatuh dan sebagian lagi karena warna merah diproduksi di Jerman. Tentara Prancis juga mengadopsi jaket dengan warna baru "biru cakrawala". Tentara Belgia mulai menggunakan seragam khaki pada 1915.
Referensi
- (Inggris) Alan Raven - Development of Naval Camouflage 1914 – 1945
- (Inggris) Craig Roland - The Art of Camouflage - The History of Camouflage[pranala nonaktif permanen]
- (Inggris) Roy R. Behrens - Art and Camouflage: An Annotated Bibliography Diarsipkan 2006-06-16 di Wayback Machine.
- (Inggris) Manual tentara AS FM 21-76 tentang kamuflase Diarsipkan 2011-07-18 di Wayback Machine.
- (Inggris) Guy Hartcup - Camouflage: A History of Concealment and Deception in War (1980)
- (Inggris) WWII War Department Field Manual FM 5-20B: Camouflage of Vehicles (1944)
- Blechman, Hardy and Newman, Alex (2004). DPM: Disruptive Pattern Material. DPM Ltd. ISBN 0-9543404-0-X.
- Behrens, Roy R. (2002). FALSE COLORS: Art, Design and Modern Camouflage. Bobolink Books. ISBN 0-9713244-0-9.
Pranala luar
- How Stuff Works
- Camouflage of Individuals and Infantry Weapon Diarsipkan 2012-11-25 di Wayback Machine.
- Roy R. Behrens, "The Thinking Eye: a Chronology of Camouflage" 2006
- Roy R. Behrens, "Dazzle Camouflage: High Difference Camouflage (Hodgepodge)" 2006
- "An informal study into camoflage" Diarsipkan 2010-03-13 di Wayback Machine.