MTs Darul Huda Karanggondang

madrasah tsanawiyah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Revisi sejak 2 Juli 2023 12.14 oleh OrangKalideres (bicara | kontrib) (Koreksi)

MTs. Darul Huda Karanggondang, disingkat MATSDHA, merupakan sebuah sekolah menengah pertama yang berlokasi di Jl. Mlonggo–Bondo Km.3 RT06/RW04, Karanggondang, Kec. Mlonggo, Kab. Jepara, Jawa Tengah, dengan kode pos 59452.

MTs Darul Huda
Logo MTs Darul Huda Karanggondang
Informasi
Didirikan27 April 1984
JenisSekolah menengah pertama
AkreditasiAkreditasi B
Nomor Statistik Sekolah121233200034
Nomor Pokok Sekolah Nasional20364268
Kepala SekolahM. Yusuf, S.Pd.I
Rentang kelasVII, VIII, IX
Alamat
LokasiJl. Mlonggo–Bondo Km.03, Karanggondang, Kec. Mlonggo, Kab. Jepara, Jawa Tengah 59452.
Tel./Faks.085 227 127 500
Situs webmatsdha.sch.id
AfiliasiASY-SYARIF
Moto

Sejarah

Kebangkitan tokoh-tokoh Islam di Desa Karanggondang dan sekitarnya, mengungkap tabir yang melatar belakangi kehidupan masyarakat Karanggondang pada umumnya dan masyarakat Islam khususnya.

Pada zaman penjajahan Belanda, sejak abad ke-XVIII, desa Karanggondang sudah dijadikan basis Perjuangan Missionaris Kristen untuk mengembangkan Agama kepada masyarakat Desa Karanggondang dan sekitarnya, sejalur Desa Bondo yang berbatasan sebelah utara Karanggondang, termasuk Bondo Kecamatan Bangsri.

Belanda tahu bahwa Daerah Kabupaten Jepara, geogrfis memiliki Daerah Panatai yang memanjang-lingkar dari arah selatan keutara = dari Pantai Karangaji sampai dengan Pantai Karangsari (sebelah timur benteng Portugis) Donorejo Kecamatan Keling.

Sepanjang pantai itu Missionaris-Missionaris Kristen dari orang-orang Belanda tahu bahwa Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo memiliki letak yang strategis dan potensial, yang sejalur kearah utara dengan Desa Bondo Kecamatan Bangsri dan Donorejo / Karangsari Kecamatan Keling, untuk dapat dijadikan Daerah basis pengembangan Agama Kristen didaerah Kabupaten Jepara.

Usaha Missionaris Kristen itu ternyata banyak berhasil dengan cara :

  • Menguasai tempat-tempat yang strategis letaknya.
  • Menguasai Penduduk / Desa yang potensial.
  • Menguasai jalur ekonomi yang tepat.
  • Mendirikan Rumah Sakit / Balai Pengobatan / Poliklinik di Dukuh Kedung Penjalin (Desa Karanggondang), Rumah Sakit Lepra di Kelet, dan Donorejo.

Kegiatan Missionaris Kristen mendapat simpati masyarakat dan mendapat dukungan kuat dari Pemerintah Penjajah Belanda. Baik dukungan moril maupun dukungan materiil.

Pada zaman Penjajahan Belanda, Gerakan Missionaris Kristen / Missi Zeinding, berhasil menguasai daerah-daerah tertentu sebagaimana tersebut.

Gerakan dan Kegiatan Missi Zeinding merupakan tantangan berat bagi Gerakan / Kegiatan Pengembangan Islam pada watu itu, sebab tokoh-tokoh Islam dalam Gerakan dan Kegiatannya belum memiliki koordinasi yang terturbaik. Semua gerakan masih didasari “ LILLAHI TA’ALA “.

Belanda dan Missi Zeinding tahu bahwa sosial ekonomi rakyat pada waktu itu sangat lemah/rendah. Hal itulah merupakan sasaran empuk untuk menggaet hati rakyat. Mereka mudah hanyut ikut arus Missi Zeinding yang cukup perbekalannya. Cukup tenaga-tenaga yang cakap dan terampil berkomunikasi dengan rakyat kecil yang sosial ekonminya lemah / rendah.

Termasuk Desa Karanggondang yang sangat strategis dan potensial. Oleh Penjajah Belanda ewat Missionaris Kristen, berhasil mengkristenkan penduduk Desa Karanggondang menganut ajaran Kristen.

Sekarang terbukti menjadi kenyataan, bahwa penduduk Desa Karanggondang dan sekitarnya dari jumlah + 10.000 jiwa, + 50% beragama Kristen.

Andaikata, Gerakan Umat Islam pada abad ke-XVIII itu sudah terkoordinir seperti Missi Zeinding, prosentase penduduk Karanggondang tidak seperti sekarang ini. Dapat saja berbanding: Islam + 75% : Kristen + 25%.

Keadaan / kejadian masa lalu tak perlu disesali, yang penting sekarang ini, kita mau apa dan harus bagaimana.

Masa sekarang ini kita umat Islam pada umumnya, khususnya Cendekiawan / Pemikir-Pemikir Gerakan Umat Islam harus berbuat sesuatu yang secara khusus berani mengungkap tabir yang melatar belakangi kehidupan Islam di Desa Karanggondang khususnya dan kehidupan masyarakat pada umumnya.

Bagaimana Daya dan Cara agar Islam di Desa Karanggondang dapat berkembang terus dan semakin meningkat.

Gerakan kita sekarang secara mendasaradalah lewat Pembinaan Generasi Pemuda dan dengan cara menyelenggarakan Pendidikan-Pendidikan berupa apapun kita arahkan mereka kemasa depan Karanggondang agar sepenuhnya ditangan Umat Islam.

Dengan keberadaan MTs. “DARUL HUDA” , kita jadikan Lembaga Pendidikan tempat Membina, Mendidik dan Mengarahkan Kader-Kader Muda kita untuk dapat menjadi Penerus Tokoh-Tokoh Tua meneruskan Perjuangan Islam di Desa Karanggondang.

Latar Belakang yang menjadi Pangkal Tolak Perjuangan selanjutnya, benar-benar menjadi Bahan Kajian Kader Kita, sebab tanpa mengetahui latar belakang semuanya itu perjuangan yang akan datang kurang mendasar adanya.

Ekstrakulikuler