Tiomersal dan vaksin

Revisi sejak 4 Juli 2023 08.24 oleh Wiz Qyurei (bicara | kontrib) (Wiz Qyurei memindahkan halaman Thiomersal dan vaksin ke Tiomersal dan vaksin)

Thiomersal disebut juga thimerosal atau mercurothiolate merupakan senyawa merkuri organik yang digunakan untuk pengawet vaksin. Merkuri secara alami dapat ditemukan pada permukaan bumi, air, tanah dan udara. Terdapat dua jenis merkuri yang dapat memberikan paparan pada tubuh manusia, metil merkuri dan etil merkuri.[1]

Metil merkuri banyak ditemui dalam kehidupan manusia seperti pada ikan yang tercemar, makanan maupun pada mainan.[2] Paparan metil merkuri dalam kadar yang tinggi berbahaya bagi kesehatan. Metil merkuri pada tubuh manusia akan sulit diurai oleh tubuh sehingga terakumulasi dalam jangka waktu yang lama.

Thiomersal mengandung etil merkuri yang berbeda dengan metil merkuri. Saat memasuki tubuh, thiomersal akan dipecah menjadi senyawa etil merkuri dan tiosalisilat. Waktu paruh yang dimiliki etil merkuri sekitar 1,5 jam setelah itu akan dibuang melalui saluran cerna. Karena mudah tereliminasi dari tubuh, kadar etil merkuri tidak terakumulasi dan menumpuk dalam tubuh sehingga kecil kemungkinannya untuk dapat menimbulkan kerugian.[1]

Thiomersal ditambahkan dalam vaksin berfungsi sebagai pengawet terutama pada vial multi-dosis. Saat jarum dimasukkan pada vial multi dosis, mikrob berpotensi ikut masuk yang dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi vaksin. Penggunaan thiomersal terbukti efektif dalam mencegah pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur sehingga kontaminasi vaksin dapat dicegah. Pemberian vaksin yang telah terkontaminasi dapat menimbulkan penyakit yang serius bahkan kematian. Tidak semua vaksin menggunakan thiomersal sebagai pengawet, hanya vaksin kemasan multi-dose yang memerlukan pengawet sedangkan pada kemasan single-dose tidak. Vaksin yang berisi mikro-organisme hidup juga tidak mengandung thiomersal.[3]

Efek samping yang ditimbulkan thiomersal adalah reaksi ringan seperti iritasi serta pembengkakan pada area yang disuntik. Reaksi ini jarang terjadi, kecuali pada beberapa orang yang alergi terhadap thimerosal. Beberapa orang mengaitkan kandungan merkuri pada vaksin dengan kejadian autisme pada anak, namun belum ada penelitian yang mampu membuktikan hal tersebut.[1]

Referensi

  1. ^ a b c "Thimerosal in Vaccines Thimerosal | Concerns | Vaccine Safety | CDC". www.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). 2019-01-24. Diakses tanggal 2019-11-24. 
  2. ^ Ardyanto, Tonang Dwi (Agustus 2004). "Keamanan Penggunaan Thimerosal dalam Vaksin" (PDF). INOVASI. 1 (XVI). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-03. Diakses tanggal 2019-11-24. 
  3. ^ Soemara, Lina Herliana (2001). "Thimerosal Dalam Vaksin, Suatu Tinjauan Pustaka". Sari Pediatri. 2 (4): 215–219.