Prabowo Subianto
Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir 17 Oktober 1951) adalah mantan Danjen Kopassus dan menantu dari mantan Presiden Indonesia Soeharto. Prabowo adalah calon presiden dalam pemilu presiden Republik Indonesia 2009 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA). Karena sejumlah kendala politik, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Pasangan Mega-Prabowo resmi diumumkan 15 Mei 2009[1]
Prabowo Subianto | |
---|---|
Berkas:Prabowo wapres.jpeg | |
Lahir | Prabowo Subianto Djojohadikusumo 17 Oktober 1951 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Dikenal atas | Politikus Militer |
Partai politik | Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) |
Anak | Didit Prabowo |
Orang tua | Prof. Sumitro Djojohadikusumo |
Kerabat | Hashim Djojohadikusumo, saudara |
Situs web | Website Pribadi Website Kampanye Presiden 2009 Facebook Page Resmi Twitter Resmi |
Penghargaan
| |
Kehidupan pribadi
Anak dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, ini menikah dengan Titiek Prabowo, anak Presiden Soeharto, akan tetapi bercerai setelah dicopot jabatannya oleh Presiden Habibie melalui mantan Pangab Wiranto karena keterlibatan oknum Kopassus dalam kasus penculikan sejumlah aktivis LSM dan pelanggaran HAM[2].
Kontroversi dan Dugaan Pelanggaran HAM
Prabowo termasuk tokoh kontroversial di Indonesia[3].Pada tahun 1983, kala itu masih berpangkat Kapten, Prabowo diduga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk Jendral LB Moerdani[4], namun upaya ini digagalkan oleh Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror[5]. Prabowo sendiri adalah wakil Luhut saat itu.
Pada tahun 1990-an, Prabowo terkait dengan sejumlah kasus pelanggaran HAM di Timor Timur. Pada tahun 1995, ia sempat menggerakkan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror ke warga sipil[6]. Peristiwa ini membuat Prabowo nyaris baku hantam dengan Komandan Korem Timor Timur saat itu, Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Adang Ruchiatna. Sejumlah lembaga internasional menuntut agar kasus ini dituntaskan[7]. Menurut pakar Adnan Buyung Nasution, kasus ini belum selesai secara hukum karena belum pernah diadakan pemeriksaan menurut hukum pidana[8].
Pada tahun 1997, Prabowo diduga kuat mendalangi penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis, terutama aktivis PRD[9]. Setidaknya 14 orang, termasuk seniman Widji Thukul, aktivis Herman Hendrawan, dan Petrus Bima masih hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Mereka diyakini sudah meninggal.[10]. Prabowo sendiri mengakui memerintahkan Tim Mawar untuk mengeksekusi operasi tersebut[11]. Namun demikian, Prabowo belum diadili atas kasus tersebut hingga sekarang walau anggota Tim Mawar sudah dijebloskan ke penjara. Para korban dan keluarga korban juga sama sekali belum memaafkannya dan masih terus melanjutkan upaya hukum. Sebagian berupaya menuntut keadilan dengan mengadakan aksi 'diam hitam kamisan', aksi demonstrasi diam di depan Istana Negara setiap hari Kamis[12]. Prabowo dan koleganya, Sjafrie Syamsuddin, juga tidak pernah memenuhi Panggilan Komnas HAM yang berusaha untuk mengusut kasus tersebut[13].
Di samping itu, Prabowo juga diduga kuat mendalangi Kerusuhan Mei 1998 berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta.[14][15]. Dugaan motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, untuk menyerang etnis minoritas, dan untuk mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak ia mampu memadamkan Kerusuhan, yang mana ternyata ia gagal[16][17]. Dia juga masih belum diadili atas kasus tersebut.
Juga pada Mei 1998, menurut kesaksian Presiden Habibie dan purnawirawan Sintong Panjaitan[18], Prabowo melakukan insubordinasi dan berupaya menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Habibie untuk kudeta. Karena insubordinasi tersebut ia diberhentikan dari posisinya sebagai Kostrad oleh Wiranto atas instruksi Habibie. Terkait masa-masa tersebut, Prabowo kemudian hari juga berpolemik dengan purnawirawan Jendral Wiranto.
Setelah Mei 1998, untuk menghindari tekanan dari Habibie terkait insubordinasi tersebut dan menghindari pengusutan hukum terkait kerusuhan Mei dan penculikan para aktivis, ia melarikan diri ke Yordania[19] . Di sana ia mendapat suaka dan bahkan tawaran status kewarganegaraan dari Raja Hussein dan putranya yang merupakan kawan Prabowo di sekolah militer.
Di masa sekarang, partai yang menjadi mesin politiknya, Partai Gerindra, juga tak lepas dari kontroversi, di mana Wakil Ketua Umum partai itu yang juga rekan dekat Prabowo, Muchdi PR, sempat ditetapkan sebagai tersangka, dan diduga sebagai otak pembunuhan aktivis HAM Munir[20][21].
Pemilu 2004
Setelah meninggalkan karir militernya ia menjadi pengusaha mengikuti karir adiknya Hashim Djojohadikusumo dan juga mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004, tetapi kalah suara oleh Wiranto. Tanggal 5 Desember 2004 dia terpilih sebagai ketua umum HKTI mengalahkan Setiawan Jodi dan Ja'far Hafsah[22][23].
Pemilu 2009
Pada bulan Mei 2008 Prabowo gencar tampil di televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang disponsori oleh HKTI, sebuah kelompok tani Indonesia yang digunakannya sebagai mesin politik untuk Pilpres 2009, sebagai ketua umum organisasi tersebut dengan pesan untuk menggunakan produk dalam negeri. Pada 9 Mei 2008 Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU [24]. Namun belakangan, setelah proses tawarmenawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Keduanya mengambil motto 'Mega-Pro'. Keduanya juga telah menyelesaikan persyaratan administratif KPU dan berkas laporan kekayaan ke KPK.
Pada Pilpres 2009 ini, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total asset sebesar Rp 1,579 Triliun dan US$ 7,57 juta[25], termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 Milyar per ekor serta sejumlah mobil mewah seperti BMW 750Li dan Mercedes Benz E300[26]. Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan 6 tahun lalu, tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 Milyar[27]
Deklarasi Mega-Prabowo dilaksanakan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat[28]. Sekalipun diset "merakyat", deklarasi ini menghabiskan ongkos Rp 962 juta.[29] . Deklarasi ini juga mendapat resistensi sejumlah organisasi pembela Hak Asasi Manusia yang berencana akan berunjuk rasa di sejumlah tempat.[29]
Dalam berbagai iklan dan kampanyenya, pasangan Mega-Pro mengusung 'Ekonomi Kerakyatan'. Walau terdengar manis, sejumlah kritik pun dilayangkan pada konsep ekonomi ini. Sebagian menganggapnya sebagai Ekonomi Komando yang selain otoriter juga sudah pernah dicoba di era Soekarno dan gagal, terbukti kenaikan harga dan inflasi 650% per tahun dan kelaparan terjadi di sejumlah tempat[30][31]. Sebagian lagi menganggap konsep ini sekedar 'Kerakyat-rakyatan', karena 'Ekonomi Kerakyatan' sudah pernah dicoba dua kali, pertama tahun 1993-1998 melalui Bappenas, dan kedua tahun 1998 melalui Kementrian Koperasi dan UKM. Dua-duanya dinilai gagal menyejahterakan rakyat dan justru menyebabkan kredit macet. Dalam Pemilu 1999 PDIP dan Megawati juga berjanji 'membela wong cilik' [32][33]. Kritik lain datang karena walau mengusung kemandirian ekonomi, salah satu konsultan politik Mega-Pro, Rob Allyn, adalah konsultan asing dan bekas konsultan George W Bush yang berperan baik dalam pencalonan Bush sebagai gubernur Texas tahun 1994 maupun dalam Pemilu AS tahun 2000[34][35]
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Subagyo H.S. |
Danjen Kopassus Desember 1995 - Maret 1998 |
Diteruskan oleh: Muchdi PR |
Didahului oleh: Soegijono |
Pangkostrad 20 Maret 1998 - 22 Mei 1998 |
Diteruskan oleh: Johny J. Lumintang |
Didahului oleh: Siswono Yudohusodo |
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 5 Desember 2004 - sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |
Didahului oleh: Eddie M. Nalapraya |
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia 24 Agustus 2007 - sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |
Didahului oleh: Aries Muftie |
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia 6 Agustus 2008 - sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |
Didahului oleh: - |
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya 12 Juli 2008 - sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |
Pranala luar
- (Indonesia) Situs pribadi Prabowo Subianto
- (Indonesia) Situs Kampanye Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto
- (Indonesia) Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)
- (Indonesia) Facebook Page Prabowo Subianto
- (Indonesia) Twitter Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto
- Biografi @ TokohIndonesia.com
- (Indonesia) Profile Prabowo Soebianto di pemiluindonesia.com
- Rights Abuser Prabowo Up For Office in Indonesia
- THE FINAL REPORT of THE JOINT FACT-FINDING TEAM (TGPF) on the MAY 13-15, 1998 RIOT
- Prosecute Prabowo for crimes against East Timorese people
Rujukan
- ^ http://kompas.co.id/read/xml/2009/05/15/23493488/pdip-gerindra.resmi.usung.mega-prabowo
- ^ (Indonesia) "Letjen Prabowo Dicopot". Banjarmasin Post. Diakses tanggal 8 Mei 2008.
- ^ Jarot, Eros. PRABOWO SANG KONTROVERSI - KISAH PENCULIKAN, ISU KUDETA, DAN TUMBANGNYA SEORANG BINTANG. 2007. ISBN: 979-794-036-5. Media Kita, Jakarta Selatan
- ^ Subroto, Hendro. PERJALANAN SEORANG PRAJURIT PARA KOMANDO. 2009. Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta.
- ^ http://hariansib.com/2009/03/gagalkan-penculikan-jenderal-luhut-layak-dapat-bintang/
- ^ http://laleristana.dagdigdug.com/2009/02/09/siar-xpos-prabowo-come-back/
- ^ http://www.etan.org/et/1998/november/1-7/04prosec.htm
- ^ http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/buyung-nasution-kasus-ham-prabowo-belum-selesai
- ^ (Indonesia) Agus Supriyanto (3 juni 2005). "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM". tempointeraktif. Diakses tanggal 7 oktober 2008.
- ^ http://www.detiknews.com/read/2005/06/14/145425/381113/10/14-korban-penculikan-yang-diyakini-sudah-meninggal
- ^ (Indonesia) Komunitas Informasi Terbuka (11 April 1999). "TIM MAWAR AKAN MENUNTUT BALAS". siarlist. Diakses tanggal 7 oktober 2008.
- ^ http://www.kontras.org/index.php?hal=kamisan
- ^ (Indonesia) KAMMI (13 Maret 2004). "Aktivis Korban Penculikan Tolak Prabowo-Wiranto". KAMMI.or.id. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.[]
- ^ (Indonesia) Agus Supriyanto (3 juni 2005). "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM". tempointeraktif. Diakses tanggal 7 oktober 2008.
- ^ Ester Indahyani Jusuf, dkk. KERUSUHAN MEI 1998 – FAKTA, DATA&ANALISA. 2005. Jakarta. Kerjasama Solidaritas Nusa Bangda, APHI, dan TIFA.
- ^ http://www.geocities.com/CapitolHill/4120/asiaweek1.html
- ^ Femi Adi Soempeno& AA Kunto A. PERANG PANGLIMA – SIAPA MENGKHIANATI SIAPA?. 2009. GALANG PRESS, Yogyakarta.
- ^ Subroto, Hendro. Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.2009. Jakarta: KPG
- ^ http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1998/12/29/NAS/mbm.19981229.NAS98838.id.html
- ^ http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir
- ^ http://ihza-ihza.com/2008/08/21/dakwaan-jaksa-muchdi-membunuh-munir-karena-sakit-hati/
- ^ (Indonesia) Tempointeraktif (3 Desember 2004). "Prabowo Ikut Bursa Calon Ketua HKTI". Tempointeraktif. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.
- ^ (Indonesia) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. "Ketua Umum Prabowo Subianto". HKTI. Diakses tanggal 7 October.
- ^ (Indonesia) M. Rizal Maslan (9 Mei 2008). "Datangi KPU, Partai Gerindra Usung Prabowo Sebagai Capres". Detik.com. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.
- ^ http://mediacenter.kpu.go.id/berita/635-kpu-umumkan-harta-kekayaan-dan-dana-awal-kampanye-caprescawapres.html
- ^ http://indonesiamemilih.kompas.com/read/xml/2009/05/20/05460516/Alamak.Kuda.Prabowo.Harganya.Rp.3.Miliar
- ^ http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/05/19/brk,20090519-176994,id.html
- ^ http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/13471323/deklarasi.mega-pro.24.mei.di.bantar.gebang
- ^ a b http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_presiden/2009/05/23/brk,20090523-177718,id.html
- ^ http://id.news.yahoo.com/dtik/20090608/tpl-kubu-sby-program-ekonomi-mega-prabow-b28636a.html
- ^ http://bisnis.vivanews.com/news/read/62629-_capres_jangan_eksperiman_sistem_ekonomi_
- ^ F Rahardi. Ekonomi Kerakyat-rakyatan. Opini. KOMPAS 28 Mei 2009.
- ^ http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2009/06/ekonomi-kerakyat-rakyatan.html
- ^ http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/06/01/LU/mbm.20090601.LU130493.id.html
- ^ http://www.sourcewatch.org/index.php?title=Rob_Allyn