Lubuk Basung, Agam

ibu kota Kabupaten Agam, Indonesia

Lubuk Basung adalah sebuah kota berstatus kecamatan yang menjadi nama ibu kota dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia. Luas wilayahnya 33,226 Ha, atau sekitar 6,33% dari luas Kabupaten Agam. Kecamatan yang berkedudukan pada ketinggian rata-rata 102 meter dari atas permukaan laut, dan suhu udara maksimum mencapai 32 °C dan minimum mencapai 25 °C, memiliki batas-batas administratif wilayah sebagai berikut:

Lubuk Basung
Potret Jalanan di Lubuk Basung
Potret Jalanan di Lubuk Basung
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
Peresmian ibu kota19 Juli 1993
Dasar hukumPP No. 8 Tahun 1998
Luas
 • Total278,4 km2 (107,5 sq mi)
Populasi
 • Total68,049 jiwa
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 752
Lubuk Basung
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
Pemerintahan
 • CamatHidayatul Taufik Alamat kantor camat = Nagari Manggopoh
Kode Kemendagri13.06.02 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1307020 Edit nilai pada Wikidata
Nagari/kelurahan5 Nagari
Peta
PetaKoordinat: 0°20′S 100°4′E / 0.333°S 100.067°E / -0.333; 100.067
Utara kecamatan IV Nagari
Timur kecamatan Tanjung Raya
Selatan kabupaten Padang Pariaman
Barat kecamatan Tanjung Mutiara

Dengan pindahnya pusat pemerintahan Kabupaten Agam dari Bukittinggi ke Lubuk Basung pada tanggal 19 Juli 1993 secara de facto, kemudian diperkuat dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 1998, maka Lubuk Basung dengan pusat pemerintahan dipindahkan ke Padang Baru. Setelah memasuki era otonomi daerah, istilah desa dan sistem pemerintahan di dalamnya diubah menjadi nagari dengan sistem pemerintahan yang berpola kepada adat istiadat masyarakat Kabupaten Agam. Dengan demikian wilayah Kecamatan Lubuk Basung terbagi kedalam 5 nagari dengan 26 jorong yang masing-masingnya yaitu:

  1. Jorong I Siguhung
  2. Jorong II Balai Ahad
  3. Jorong III Sangkir
  4. Jorong IV Surabayo
  5. Jorong V Sungai Jariang
  6. Jorong VI Parit Panjang
  7. Jorong VII Pasar Lubuk Basung
  1. Bancah Taleh
  2. Geragahan Tengah
  3. Kampuang Caniago
  4. Parit Rantang
  1. Jorong Balai Selasa
  2. Jorong Batang Piarau
  3. Jorong Pasar Durian
  1. Jorong Kampung Tangah
  2. Jorong Ujung Padang
  3. Jorong Batu Hampa
  4. Jorong Anak Air Kumayan
  1. Jorong Balai Satu
  2. Jorong Padang Mardani
  3. Jorong Batu Hampar
  4. Jorong Sago
  5. Jorong Pasar Durian
  6. Jorong Kubu Anau
  7. Jorong Padang Tongga
  8. Jorong Anak Air Dadok
  9. Jorong Manggopoh Utara

Sejarah Nagari Lubuk Basung

Ada setidaknya dua versi mengenai asal nama Nagari Lubuk Basung. Pertama, di daerah ini terdapat sungai yang memiliki lubuk dan di sekitarnya tumbuh banyak pepohonan yang bernama ''basuang''. Kedua, saat pertama kali seorang daulat datang ke daerah ini terlihatlah sebuah sungai dengan lubuk yang membuat daulat ini ingin mandi. Daulat tersebut datang mengendarai kuda sehingga ia membuat tambatan untuk tali kudanya agar tidak kabur. Pada saat mandi, terjadi suatu hal mengejutkan yang mengakibatkan kudanya melompat tinggi hingga tambatannya tercabut, dalam bahasa Minangkabau tercabut adalah '''''tabasuang'''''. Dengan demikian, ada dua arti dari nama Lubuk Basung, yaitu lubuk yang di sekitarnya tumbuh pohon basuang dan lubuak tempat tercabutnya tambatan kuda.

Pranala luar