Keselamatan hayati
Keamanan biologis atau keamanan hayati (bahasa Inggris: biosafety)[1] adalah perlindungan terhadap agen mikroorganisme ataupun informasi penelitian yang berhubungan dengan penyalahgunaan, pencurian, kehilangan, dan pengalihan yang disengaja oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.[2] Keamanan biologis memiliki berbagai pengertian dari beberapa bidang yang bersangkutan, pengertian asli dari keamanan biologis dimulai dari pencegahan yang didesain untuk mengurangi risiko penularan penyakit berbahaya yang berasal dari tanaman, ternak, spesies yang belum diketahui, dan organisme hasil modifikasi seperti tanaman transgenik.[3] Keamanan biologis sendiri bersinggungan dengan bahaya hayati (biohazard) yakni mikroorganisme yang dapat membahayakan manusia atau hewan dan tumbuhan, biosecurity yaitu keamanan yang harus ditangani oleh, dan biosafety yaitu tata kerja atau langkah penanganan ataupun penyelamatan dari risiko penggunaann agen yang dapat menyebabkan bahaya.[4]
Sejarah
Sejarah peradaban bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia menunjukkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya pada awalnya berbasis pada sumber daya alam yang ada di sekitarnya.[5] Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan mengakibatkan meningkatnya perhatian terhadap masalah ini.[5] Permasalahan mendasar keamanan biologis pada umumnya terletak pada kelemahan dalam hal jaminan keamanannya terhadap bahaya biologis atau mikrobiologis, kimia, dan fisik.[5] Adanya bahaya atau cemaran tersebut sering kali ditemukan karena rendahnya mutu bahan baku, teknologi pengolahan, belum diterapkannnya praktik sanitasi dan higinitas yang memadai, dan kurangnya kesadaran pekerja maupun produsen yang menangani (Dewanti-Hariyadi & Nuraida, 2001).[5]
Keamanan biologis di dunia internasional
Pada tahun 1992, UNEP (United Nations Environment Programme) melaksanakan UNCED (United Nations Conference on Environment and Development) di Rio de Janeiro, Brazil, dan menghasilkan, salah satunya adalah Convention on Biological Diversity (CBD). Tujuan utama konvensi ini ialah melestarikan keanekaragaman hayati, memanfaatkan sumber daya genetik secara berkelanjutan dan memastikan pembagian keuntungan secara adil dan merata dan pemanfaatan tersebut serta mengatur regulasi pemanfaatan sumber daya genetik dan biologis agar tidak di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.[6]
Peran pendidikan dalam keamanan biologis
Kemajuan ilmu pengetahuan dan bioteknologi memiliki potensi untuk membawa manfaat besar bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan sosial .[7] Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa kemajuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan bermusuhan, seperti insiden bioterorisme, tetapi lebih khusus oleh serangkaian program ofensif senjata biologis berskala besar yang dilakukan oleh negara-negara besar pada abad terakhir.[7] Berurusan dengan tantangan ini, yang telah diberi label 'penggunaan ganda' diperlukan sejumlah kegiatan yang berbeda sebagai kebutuhan untuk keamanan niologi .[7] Namun, salah satu bahan penting dalam memastikan bahwa ilmu pengetahuan terus menghasilkan manfaat yang besar dan tidak menjadi sasaran penyalahgunaan untuk tujuan bermusuhan adalah proses keterlibatan antara ilmuwan dan komunitas keamanan serta pengembangan kerangka etis dan normatif yang kuat untuk menyusun langkah-langkah hukum dan peraturan yang sedang dikembangkan oleh negara-negara di dunia.[7]
Catatan kaki
- ^ "Biosafety". Glosarium Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Februari 2020.
- ^ "Biological Security". www.ehs.iastate.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 2 April 2014.
- ^ Koblentz, Gregory D. "From biodefence to biosecurity: the Obama administration's strategy for countering biological threats". 88, Issue 1. International Affairs.
- ^ "Biological Security system". www.daff.gov.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-13. Diakses tanggal 11 April 2014.
- ^ a b c d "keamanan pangan". www.itp.bakrie.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-15. Diakses tanggal 14 April 2014.
- ^ "Biosecurity - a new term for an old concept: how to apply it". 32:61-70. Bovine Practitioner. 1998.
- ^ a b c d "Bradford Project on Dual use/Biosecurity education". Diakses tanggal 18 April 2014.