Pengondisi udara
Penyejuk udara atau penyaman udara (bahasa Inggris: air conditioner, aircon, AC) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu).
Umumnya menggunakan siklus refrigerasi tetapi kadang-kadang menggunakan penguapan, biasanya untuk kenyamanan penyejuk di gedung-gedung dan kendaraan bermotor.
Konsep penyejuk udara diketahui telah diterapkan di Romawi Kuno dan Persia abad pertengahan. Penyejuk modern muncul dari kemajuan dalam ilmu kimia selama abad 19, dan penyejuk udara skala besar listrik pertama ditemukan dan digunakan pada tahun 1902 oleh Willis Haviland Carrier.
Istilah
Penyejuk udara memiliki banyak istilah yang memiliki pengertian yang sama berkaitan dengan fungsi utamanya. Nama-nama ini antara lain pendingin udara, pengondisi udara, atau penyaman udara.[1]
Sejarah
Romawi kuno
Pada masa itu air disalurkan melalui terowongan air dan diedarkan di dinding rumah-rumah tertentu untuk mendinginkan rumah mereka.[butuh rujukan]
Persia abad pertengahan
Teknik yang dipakai di persia pada masa itu serupa dengan teknik Romawi kuno, mereka melibatkan penggunaan dari tangki air dan menara angin untuk mendinginkan bangunan selama musim panas.[butuh rujukan]
Sekarang
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan elektronik mulai membuat penyejuk udara dengan teknologi yang dapat membunuh virus dan bakteri juga menghemat biaya listrik. Plasmacluster dan Inverter merupakan teknologi yang saat ini digunakan oleh produsen AC. Plasmacluster dirancang dapat membunuh virus dan bakteri di dalam ruangan, sementara inverter dikatakan dapat menghemat energi lebih dari 10%.[butuh rujukan]
Fungsi
Fungsi utama penyejuk udara yakni sebagai alat untuk mengendalikan suhu udara atau kelembapan udara pada kondisi yang stabil. Kestabilan ini dilakukan dengan memberikan pendinginan atau pemanasan terhadap ruangan dalam sifat udara tertentu di dalamnya.[1] Dengan adanya penyejuk udara, persyaratan kondisi udara yang sesuai untuk suatu ruangan ruangan dapat tercapai. Bersamaan dengan itu, penyejuk udara juga menjaga kebersihan udara karena turut megatur pengaliran udara di dalam suatu ruangan.[2]
Prinsip kerja
Suatu penyejuk udara dapat bekerja dengan salah satu dari dua prinsip kerja. Prinsip yang pertama ialah sistem refrigerasi. Sedangkan prinsip yang kedua ialah melalui penguapan.[1]
Sistem refrigerasi
Pada sistem refrigerasi, penggunaan energi yang besar diperlukan untuk menghasilkan efek pendinginan yang besar pula. Konsumsi energi yang besar ini utamanya diberikan kepada kompresor.[3] Sebuah mesin refrigerasi mengadakan penyerapan kalor menggunakan sebuah evaporator. Pada proses penyerapan ini terjadi perubahan wujud fluida dari cairan menjadi uap. Evaporator kemudian mengalirkan uap refrigeran ini menuju ke kompresor dengan memanfaatkan perbedaan tekanan dan suhu yang lebih rendah. Uap masuk melalui saluran hisap menuju ke kompresor untuk kemudian dimampatkan. Hasilnya yakni terjadinya peningkatan tekanan dan suhu pada uap refrigeran sehingga mengalir melalui saluran tekan menuju ke kondensor.[4]
Sistem refrigerasi tidak berlaku lagi dalam penyejuk udara yang berfungsi untuk memberikan pemanasan di dalam ruangan. Pengecualian sistem refrigerasi pada kondisi ini hanya untuk pompa kalor. Selebihnya merupakan tindakan yang tidak memerlukan sistem refrigerasi yaitu pengaturan kecepatan, radiasi termal, serta penyisihan partikel dan uap pengotor untuk menjaga kualitas udara.[5]
Jenis
Kebutuhan suatu ruangan menentukan jenis penyejuk udara yang digunakan di dalamnya.[6] Umumnya, kebutuhan utama terhadap penyejuk udara bagi pengguna suatu ruangan ialah memperoleh kenyamanan di dalam ruangan tersebut.[7] Ada jenis penyejuk udara terpisah, penyejuk udara kaset dan penyejuk udara lantai-berdiri.[6] Selain itu, ada pula penyejuk udara jendela, penyejuk udara kanal terpisah dan penyejuk udara pusat.[8]
Referensi
Catatan kaki
- ^ a b c Daryanto 2023, hlm. 1.
- ^ Dewadi, dkk. 2023, hlm. 27.
- ^ Wardika, Suhanan dan Prajitno 2012, hlm. 140.
- ^ Wardika, Suhanan dan Prajitno 2012, hlm. 140-141.
- ^ Dewadi, dkk. 2023, hlm. 33.
- ^ a b Daryanto 2023, hlm. 2.
- ^ Dewadi, dkk. 2023, hlm. 29.
- ^ Dewadi, dkk. 2023, hlm. 50-51.
Daftar pustaka
- Daryanto (2023). Menggunakan, Merawat dan Memperbaiki Peralatan Listrik Rumah Tangga. Jakarta: Bumi Aksara. ISBN 978-623-328-356-4.
- Dewadi, F. M., dkk. (2023). Yanto, Ari, ed. Teknik Pendingin dan Tata Udara. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi. ISBN 978-623-198-193-6.
- Wardika, Suhanan dan Prajitno (2012). "Studi Eksperimental Pengaruh Penggunaan Ejektor Terhadap Kinerja Sistem Refrigerasi AC" (PDF). Industrial Research Workshop and National Seminar 2012. Politeknik Negeri Bandung. ISBN 978-979-3541-25-9.
Bacaan lanjutan
- Instruction Manual for A/C Plants Sabroe Refrigeration A/S, Marine Division
- Carleric Johansson, Bo Larsen, Bertil Svensson, Rolf Nilstam (penyunting). 1986. Bilhandboken Nr 25 bab. 7. hal. 58. ISBN 91-7472-352-9.
Pranala luar
- Space heating and cooling Diarsipkan 2012-08-06 di Wayback Machine. from the U.S. Department of Energy's Energy Efficiency and Renewable Energy
- Energy Calculator Diarsipkan 2014-02-01 di Wayback Machine. from Bureau of Energy Efficiency, India
- UK Enhanced Capital Allowance Scheme (ECA) Diarsipkan 2012-10-05 di Wayback Machine., a UK Government scheme to provide tax rebates for companies who use products which are ECA approved.
- American Council for Energy-Efficient Economy cooling guide Diarsipkan 2014-02-07 di Wayback Machine.
- A.C. Tonnage Calculator from LG
- How to Install a Mini-Split Air Conditioner Diarsipkan 2014-02-02 di Wayback Machine., This Old House, 19 July 2007.
- DC Inverter Technology Diarsipkan 2014-02-02 di Wayback Machine. from VideoconWorld