Hibank

perusahaan asal Indonesia

PT Bank Hibank Indonesia (digayakan sebagai hibank, sebelumnya bernama Bank Mayora) adalah perusahaan perbankan yang berdiri sejak 1993 dan berkantor pusat di Jakarta, dengan saat ini merupakan anak usaha Bank Negara Indonesia. Bank Hibank Indonesia mendapatkan izin usaha Bank Umum sesuai SK Menteri Keuangan RI No. 719/KMK.017/1993 tanggal 14 Juli 1993 dan menjadi Bank Umum Devisa di tahun 2013 sesuai Surat Keputusan Gubernur BI No. 15/5/KEP.DPG/2013 tanggal 7 Mei 2013.

PT Bank Hibank Indonesia
IndustriJasa keuangan
Didirikan1993
Kantor
pusat
Gedung Mayora, Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
Tokoh
kunci
Jenny Wiriyanto (Presiden Direktur)
PemilikPT pertanian dan minimarket Indonesia Tbk (63,92%)
PT Mayora Inti Utama (36,08%)[1]
Situs webhibank.co.id
Logo lama

Hibank termasuk dalam salah satu bank yang lahir pasca kebijakan PAKTO 88, dan merupakan salah satu bank baru terakhir yang didirikan di era awal 1990-an.[2] Didirikan oleh pemain besar di industri makanan dan minuman, Mayora Group yang sempat memiliki Tifa Mayora Sentosa Bank (TMS Bank) secara patungan (35%)[3] bersama PT Catur Sentosa Adiprana (15%, distributor bahan bangunan) dan 50% sisanya oleh PT Dwi Satrya Utama.[4][5] Ketiganya kemudian menjual saham itu ke Hashim Djojohadikusumo[6] dan Mayora memilih mendirikan banknya sendiri. Bank Mayora (awalnya bernama Mayora Bank) didirikan secara resmi pada 25 Februari 1993,[7] dan mulai beroperasi secara efektif sejak 28 Juli 1993.[8] Meskipun didukung oleh raksasa besar di industri mamin, Bank Mayora lebih banyak dikenal sebagai bank kecil, dengan pada 2009 hanya memiliki 5 kantor cabang dan 91 karyawan.[9][10]

Pada tahun 2015, International Finance Corporation (IFC) melakukan investasi di perusahaan dengan menjadi pemegang saham sejumlah 20% atau sekitar Rp 290 miliar. Kehadiran IFC di perusahaan diharapkan mendukung aksesibilitas UMKM ke perbankan. Selain itu, kehadiran lembaga ini ikut meningkatkan modal inti perusahaan menjadi diatas Rp 1 triliun dan masuk dalam Bank BUKU II.[11][12] Beberapa tahun kemudian, BNI mengakuisisi 63% saham Bank Mayora yang dilakukan pada 18 Mei 2022. BNI berencana menjadikan operasional Bank Mayora berbasis digital dengan menggandeng Sea Limited,[13] dengan titik fokus pada kredit mikro. Bank Mayora diklaim akan menjadi bank digital khusus UMKM pertama di Indonesia pasca transformasi di bawah BNI.[14] Sementara itu, sisa saham bank ini berdasarkan kerja sama layanan dengan (Mayora Group, melalui PT Mayora Inti Utama).[15]

Setelah pergantian kepemilikan, Bank Mayora mencanangkan beberapa perubahan, seperti pergantian manajemen di tanggal 6 Januari 2023 dan perubahan nama perusahaan menjadi PT Bank Hibank Indonesia[16] dalam rangka transformasi menjadi bank digital. Perubahan nama ini ditetapkan dalam RUPSLB pada 11 April 2023, efektif berlaku sejak 17 Mei 2023 dan kemudian diperkenalkan ke publik pada 24 Mei 2023. Pemilihan nama Hibank menggambarkan karakter bank digital yang ramah, sederhana, bersahabat, serta dapat diandalkan bagi UMKM, ditambah simbolisasi dukungan pemiliknya, BNI.[17] Diharapkan produk bank digitalnya yang akan diluncurkan mampu menjadi layanan pertama yang berfokus pada UMKM dan menjadi akselerator pertumbuhannya.[18]

Komisaris dan Direksi

  • Komisaris Utama: Husein P. Kartadjoemena
  • Komisaris Independen: Joys Djajanto
  • Komisaris Independen: Rufina Tinawati Marianto
  • Direktur Utama: Jenny Wiriyanto
  • Direktur Kredit: Tjahojo Bengawan
  • Direktur Kepatuhan: Tiolina Tumanggor
  • Direktur Risk Management: Andi M. Andries
  • Direktur IT dan Operasional: Prihadiyanto

Produk dan Layanan

  • Tabungan Mayora
  • Tabungan Mayora Hadiah Langsung
  • Tabungan Tambah
  • TabunganKu
  • Tabungan Payroll
  • Tabungan Standby
  • Tabungan Giro Duo
  • Tabungan SiPucuk
  • Tabungan Valas
  • Giro Perorangan
  • Giro Duo
  • Giro Perusahaan
  • Giro MyMerchant
  • Deposito
  • KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
  • KKB (Kredit Kendaraan Bermotor)
  • KMG (Kredit Multi Guna)
  • EDC (Electronic Data Capture)
  • Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
  • Mobile Banking
  • Internet Banking
  • Pinjaman Rekening Koran
  • Pinjaman Berjangka
  • Kredit Investasi
  • Kredit Pemilikan Tempat Usaha Pasar
  • Pinjaman Angsuran Berjangka
  • MyBPR
  • Bank Notes
  • Hedging Product
  • Transfer Transferable LC/SKBDN
  • Pre Export Financing (PEF)
  • Negosiasi/Diskonto Wesel Export LC/SKBDN
  • Penerbitan LC/SKBDN
  • Post Import Financing (PIF)
  • Shipping Guarantee
  • Collection Non LC/SKBDN
  • Remittance
  • International Guarantee
  • Penerusan LC/SKBDN
  • Penerbitan LC Import
  • Bancassurance
  • Wealth Management (agen penjual reksa dana)

Referensi

Pranala luar