Filamen galaksi

struktur galaksi terbesar yang terdiri dari bintang, galaksi, gugus galaksi, dan supergugus galaksi di antara void-void besar
Revisi sejak 21 Juli 2023 05.37 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 11 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam kosmologi fisik, filamen galaksi adalah jaringan galaksi yang berbentuk seperti benang yang menghubungkan galaksi-galaksi dan merupakan struktur terbesar di alam semesta.[1] Struktur berskala besar ini diperkirakan terbentuk oleh pengelompokan hierarkis galaksi di sekitar fluktuasi kerapatan primordial (fluktuasi mekanis kuantum dalam kerapatan Alam semesta pada saat-saat pertama setelah Ledakan Dahsyat) dan dapat membentang hingga ratusan juta tahun cahaya.[2] Jaringan galaksi yang mengandung gas ini dikenal dalam model kosmologis sebagai jaring kosmik. Terbuat dari filamen panjang hidrogen yang tersisa dari Ledakan Dahsyat, jaring dianggap mengandung sebagian besar (lebih dari 60%) gas di alam semesta dan secara langsung memberi makan semua daerah pembentuk bintang di luar angkasa.[3] Struktur galaksi ini terdiri dari gugus kaya dan gugus miskin (gugus galaksi), materi gelap, banyak bintang, dan sebagian gas dihubungkan oleh filamen dan lembaran, dengan sebagian besar wilayah tanpa galaksi (kekosongan) di antaranya.[4][5] Filamen galaksi diterangi oleh cahaya intens dari galaksi-galaksi pembentuk bintang di sekitarnya.[6]

Alam semesta dalam jarak 1 miliar tahun cahaya (307 Mpc dari Bumi, menampilkan supergugus lokal yang membuat filamen dan void.

Menurut teori kosmologi yang berlaku, setiap galaksi terletak kelompok-kelompok yang merupakan bagian dari struktur skala besar seperti jaringan filamen dan lembaran gas hidrogen yang luas, diumpankan oleh gas yang ditarik bersama mereka oleh gravitasi. Para ilmuwan dapat mendapat petunjuk dalam jaringan kosmik dari mempelajari latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB). Ini menunjukkan bahwa beberapa bagian alam semesta lebih padat dari yang lain, karena materi gelap tidak terdistribusi secara merata.[7][8][9]

Simulai kosmologis memprediksi alam semesta berisi jaringan filamen gas antargalaksi, dimana galaksi-galaksi terbentuk dan berevolusi.[10] Tetapi melihat filamen itu sangat sulit karena sangat tipis dan sulit untuk mendeteksi gas di dalamnya.[8][9] Jaringan filamen gas juga dikenal sebagai "medium antargalaksi panas- hangat" (WHIM), karena suhunya kira-kira sepanas interior matahari. Galaksi kemungkinan besar akan terbentuk di persimpangan dua atau lebih filamen semacam itu, dimana materi paling padat, dengan filamen yang menghubungkannya di alam semesta.[11] Filamen galaksi menyediakan bahan bakar Pembentukan bintang yang intens dan aktivitas lubang hitam supermasif terjadi di dalam galaksi yang tertanam di struktur ini dan protogugus,[12] yang kemungkinan merupakan sumber dari radiasi pengion yang meningkat yang menggerakkan emisi Lyman-α yang diamati.[13]

Referensi

sunting
  1. ^ Crane, Leah. "The cosmic web that connects galaxies together may be spinning". New Scientist (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  2. ^ "Galactic Filaments | COSMOS". astronomy.swin.edu.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2020-10-14. 
  3. ^ Brandon Specktor - Senior Writer 03 October 2019. "First-Ever Image of the 'Cosmic Web' Reveals the Gassy Highway That Connects the Universe". livescience.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  4. ^ Bond, J. Richard; Kofman, Lev; Pogosyan, Dmitry (1996-04). "How filaments of galaxies are woven into the cosmic web". Nature. 380 (6575): 603–606. doi:10.1038/380603a0. ISSN 0028-0836. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  5. ^ "Filaments that bind galaxies together illuminated by a quasar". theconversation.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-19. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  6. ^ "Glowing gas reveals faint filaments of the cosmic web". EurekAlert! (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  7. ^ Redfern, Simon. "Filaments that bind galaxies together illuminated by a quasar". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-25. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  8. ^ a b ChoOct. 3, Adrian; 2019; Pm, 2:20 (2019-10-03). "Astronomers spot the filaments of gas that feed the galaxies". Science | AAAS (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-30. Diakses tanggal 2020-10-14. 
  9. ^ a b October 2019, Charles Q. Choi 03. "Faint Filaments of Universe-Spanning 'Cosmic Web' Finally Found". Space.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  10. ^ Gouin, C.; Aghanim, N.; Bonjean, V.; Douspis, M. (2020-03). "Probing the azimuthal environment of galaxies around clusters". Astronomy & Astrophysics. 635: A195. doi:10.1051/0004-6361/201937218. ISSN 0004-6361. 
  11. ^ Conversation, Andreea Font, The. "We Just Got The First Glimpse of The Mysterious Cosmic Web That Binds The Universe". ScienceAlert (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-27. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  12. ^ Umehata, H.; Fumagalli, M.; Smail, I.; Matsuda, Y.; Swinbank, A. M.; Cantalupo, S.; Sykes, C.; Ivison, R. J.; Steidel, C. C. (2019-10-03). "Gas filaments of the cosmic web located around active galaxies in a protocluster". Science. 366 (6461): 97–100. doi:10.1126/science.aaw5949. ISSN 0036-8075. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  13. ^ Bednarek, Wlodek (2017-08-16). "TeV-PeV neutrinos from accretion disks around super-massive black holes in active galaxies". Proceedings of 35th International Cosmic Ray Conference — PoS(ICRC2017). Trieste, Italy: Sissa Medialab. doi:10.22323/1.301.1069. 

Lihat pula

sunting