1. Bisa jadi ide RAPAT KALKULASI ULANG adalah hal biasa di perusahaan manapun. Tapi, KALAU MOTIF SEBENARNYA ADALAH KARENA INGIN PINJAM UANG PERUSAHAAN, lalu selama itu STAFF TERTENTU DIPAKSA HARUS IKUT RAPAT ( Supaya ide itu didukung, dsb), menyebabkan STAFF TERTENTU JADI MENJNDA PEKERJAAN LALU JADI LEMBUR. Lalu dulang jadi kebiasaan seolah ga ada cara lain meminjam uang. Harus ada solusinya. 2. CONTOH SOLUSINYA = a. CALON PEMINJAM uang perusahaan itu jangan memaksa SEMUA STAFF harus ikut rapat ulang kalkulasi b. STAFF TERTENTU jangan langsung mau ikutan rapat ulang. Kecuali masih pemula, atau belum tahu motif sebenarnya, atau diancam akan dipecat kalau tidak ikut rapat c. CARA ITU JANGAN DIJADIKAN KEBIASAAN seolah ga ada cara lain meminjam uang d. KALAU SERING / KEBIASAAN, di rapat katakan soal UANG LEMBUR e. Sebarkan tips ada ANEKA CARA MEMINJAM UANG f. Dekati staff ADMINISTRASI g. Pura pura cuma tahu sedikit soal itu dan pakai pura pura sibuk. Manusia ga tahu suatu hal pura pura atau beneran. h. Dsb

[Berkas:Rapat Kerja PP HTCI 2017-2019.jpg|jmpl|350px|Rapat biasanya dilakukan dalam ruangan tertentu]] Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang atau lebih untuk memutuskan suatu tujuan.[1] Rapat juga dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi antar manusia atau pimpinan kantor dengan staffnya.[1][2] Rapat juga dapat diartikan sebagai media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang sering diselenggarakan atau dilakukan oleh banyak organisasi baik itu swasta ataupun pemerintah.[1] Rapat sering dijadikan seseorang atau sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan urusan tertentu.[1] Pada pengertian lain rapat juga dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang yang bersifat formal dengan melibatkan empat orang atau lebih dengan tujuan untuk berkomunikasi, perencanaan, penetapan kebijakan, pengambilan keputusan, dan pemberian motivasi.[1] Sasaran akhir diadakannya rapat yaitu untuk mempertemukan peserta rapat secara langsung demi terjalinnya komunikasi, agar peserta rapat dapat berkontribusi langsung dalam pembicaraan sehingga pemikiran ide untuk penyelesaian masalah dapat tersampaikan langsung, agar peserta rapat dapat terangsang secara langsung dalam memahami setiap permasalahan yang dihadapi, agar peserta rapat dapat sama-sama berkontribusi dalam pencapaian tujuan tertentu.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e [1][pranala nonaktif permanen] Lembaga Admistrasi Negara. Derektorat Pembinaan Widyaiswara: PENTINGNYA SEBUAH RAPAT
  2. ^ a b Mardiatmadja.1987.Teknik Memimipin Rapat.Yogyakarta:Kanisius.5