Baby boomers

generasi yang lahir selama ledakan bayi pasca-Perang Dunia II; dengan tanggal lahir mulai 1943-46 dan berakhir 1959-68

Baby boomers (seringkali disingkat sebagai boomers) adalah kelompok demografi menyusul Generasi Bisu dan mendahului Generasi X. Generasi tersebut umum diartikan sebagai orang-orang yang lahir dari 1946 sampai 1964, pada masa ledakan kelahiran setelah Perang Dunia II.[1] Istilah tersebut juga dipakai di luar Amerika Serikat namun penanggalan, konteks demografi dan identifikasi budayanya beragam.[2][3][4][5] Ledakan kelahiran banyak diartikan sebagai "gelombang kejut"[6] dan "babi dalam piton".[7][8] Kebanyakan baby boomers adalah anak-anak dari Generasi Terbesar atau Generasi Bisu, dan biasanya orangtua dari Generasi X dan Milenial.[9]

Di Dunia Barat, masa kecil para boomer pada 1950an dan 1960an mengalami reformasi signifikan dalam pendidikan, baik sebagai bagian dari konfrontasi ideologi yang menjadi Perang Dingin,[10][11] dan sebagai kelanjutan dari periode antar-perang.[12][13] Pada 1960an dan 1970an, karena jumlah yang relatif besar dari orang-orang muda yang memasuki masa remaja dan dewasa muda—yang tertua menginjak usia 18 tahun pada 1964—mereka, bersama dengan orang-orang di sekitar mereka, menciptakan retorika yang sangat spesifik di kalangan kelompok mereka[14] dan gerakan-gerakan sosial timbul di sejumlah besar orang dari mereka, seperti kontra-budaya pada 1960an[15] dan timbal baliknya.[16]

Di kebanyakan negara, periode tersebut adalah salah satu periode ketidakstabilan politik yang mendalam karena ketonjolan pemuda setelah perang.[16][17] Di Tiongkok, boomer melewati Revolusi Kebudayaan dan menjadi subyek dari kebijakan satu anak pada masa dewasa.[18]

Karakteristik

1. Pendidikan Konvensional: Baby Boomers umumnya memiliki pola pendidikan konvensional, di mana mereka lebih sering menghadiri sekolah formal dan mengikuti pendidikan tinggi.

2. Nilai Kerja Keras dan Dedikasi: Generasi ini dikenal dengan kerja keras dan dedikasi terhadap karier. Mereka cenderung setia pada satu pekerjaan atau perusahaan selama periode waktu yang lebih lama.

3. Konservatif dalam Keuangan: Baby Boomers cenderung memiliki kecenderungan untuk menyimpan dan menginvestasikan uang mereka secara konservatif, lebih memilih tabungan, deposito, atau investasi jangka pendek.

4. Penggunaan Teknologi: Meskipun beberapa Baby Boomers mahir dalam teknologi, secara keseluruhan, generasi ini mengalami penyesuaian dengan perkembangan teknologi modern.

5. Pengalaman Beragam: Baby Boomers hidup dalam masa perubahan sosial dan politik yang signifikan, seperti gerakan hak sipil dan perang Vietnam, yang mempengaruhi pandangan dan nilai-nilai mereka.

6. Konsumsi Massal: Baby Boomers merupakan generasi yang tumbuh dengan ledakan konsumsi massal, dan mereka berkontribusi pada perkembangan pasar konsumen dalam berbagai bidang.

7. Nilai Keluarga dan Stabilitas: Baby Boomers cenderung menekankan pentingnya keluarga dan stabilitas dalam kehidupan. Mereka mengutamakan kehidupan yang mapan dan memprioritaskan kebutuhan keluarga.

8. Optimisme dan Idealisme: Generasi Baby Boomers tumbuh dalam periode pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, sehingga cenderung memiliki optimisme dan idealisme yang tinggi terhadap masa depan.

9. Pendekatan Tradisional: Secara umum, Baby Boomers cenderung memiliki pendekatan yang lebih tradisional terhadap kehidupan dan nilai-nilai yang menghargai norma-norma sosial yang mapan.

Referensi

  1. ^ Sheehan, Paul (26 September 2011). "Greed of boomers led us to a total bust". The Sydney Morning Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2019. Diakses tanggal 21 May 2019. 
  2. ^ Owram, Doug (1997-12-31). Born at the Right Time. Toronto: University of Toronto Press. doi:10.3138/9781442657106. ISBN 978-1-4426-5710-6. 
  3. ^ Little, Bruce; Foot, David K.; Stoffman, Daniel (1998). "Boom, Bust & Echo: How to Profit from the Coming Demographic Shift". Foreign Policy (113): 110. doi:10.2307/1149238. ISSN 0015-7228. JSTOR 1149238. 
  4. ^ Salt, Bernard (2004), The Big Shift, South Yarra, Vic.: Hardie Grant Books, ISBN 978-1-74066-188-1 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :36
  6. ^ Owram, Doug (1997), Born at the Right Time, Toronto: Univ Of Toronto Press, hlm. x, ISBN 0-8020-8086-3 
  7. ^ Jones, Landon (1980), Great Expectations: America and the Baby Boom Generation, New York: Coward, McCann and Geoghegan 
  8. ^ Krugman, Paul (21 June 2000). "Opinion | Reckonings; The Pig in the Python". The New York Times. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  9. ^ Rebecca Leung (4 September 2005). "The Echo Boomers – 60 Minutes". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 4, 2013. Diakses tanggal 24 August 2010. 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :8
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :18
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :6
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :22
  14. ^ Pinker, Steven (2011). The Better Angels Of Our Nature. p. 109: Penguin. ISBN 978-0-141-03464-5. 
  15. ^ Owram, Doug (1997), Born at the Right Time, Toronto: Univ Of Toronto Press, hlm. xi, ISBN 0-8020-8086-3 
  16. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :15
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :24
  18. ^ Woodruff, Judy; French, Howard (August 1, 2016). "The unprecedented aging crisis that's about to hit China". PBS Newshour. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 26, 2020. Diakses tanggal August 13, 2020. 

Bacaan tambahan

Pranala luar