Manorialisme

Revisi sejak 5 Agustus 2023 03.46 oleh Candro Sinaga (bicara | kontrib) (Dalam sistem manorialisme, wilayah pedesaan dibagi menjadi manor-manor, yang merupakan tanah-tanah pertanian yang dimiliki oleh tuan tanah (lord) atau pemilik tanah besar. Para petani yang tinggal di manor ini disebut sebagai para penganut atau petani manorial. Mereka melakukan pekerjaan pertanian dan memberikan sebagian hasil panen kepada tuan tanah sebagai bentuk sewa atau upeti.)

Manorialisme adalah sebuah unsur esensial dari masyarakat feodal.[1] Ini adalah prinsip penghimpunan ekonomi desa yang bermula dalam siste vila Romawi dari Kekaisaran Romawi Akhir,[2] dan banyak diterapkan di barat dan sebagian tengah Eropa pada Abad Pertengahan. Ini perlahan digantikan oleh laju ekonomi pasar berbasis uang dan bentuk-bentuk dari dari kontak pertanian. Dalam sistem manorialisme, wilayah pedesaan dibagi menjadi manor-manor, yang merupakan tanah-tanah pertanian yang dimiliki oleh tuan tanah (lord) atau pemilik tanah besar. Para petani yang tinggal di manor ini disebut sebagai para penganut atau petani manorial. Mereka melakukan pekerjaan pertanian dan memberikan sebagian hasil panen kepada tuan tanah sebagai bentuk sewa atau upeti.

Les Très Riches Heures du Duc de Berry, s.1410

Referensi

  1. ^ "Feudal Society", in its modern sense was coined in Marc Bloch's 1939–40 books of the same name. Bloch (Feudal Society tr. L.A. Masnyon, 1965, vol. II p. 442) emphasised the distinction between economic manorialism which preceded feudalism and survived it, and political and social feudalism, or seigneurialism.
  2. ^ Peter Sarris, "The Origins of the Manorial Economy: New Insights from Late Antiquity", The English Historical Review 119 (April 2004:279–311).

Pranala luar