Aji Pangeran Mangkunegoro
Adji Pangeran Mangkunegoro adalah putra ketiga dari Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Sang Nata Adji Soja Binti Adji Raga gelar Adji Pangeran Sri Bangun II Bin Adji Pangeran Amjah Mas Aria Gelar Adji Pangeran Sri Bangun I Bin Sultan Adji Muhammad Idris. Terlahir dengan nama Adji Amiddin, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Negara dengan gelar Adji Pangeran Sasranegara dan Ketua Dewan Perwalian Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura dari tahun 1910 hingga tahun 1920 dengan gelar Adji Pangeran Mangkunegoro.
Biografi
Beliau lahir di Tenggarong pada tahun 1858 di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara dengan nama Adji Amiddin. Beliau merupakan putra ke-3 dari Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Sang Nata Adji Soja Gelar Adji Raden Rebaya Agung I.
Beliau seorang pejabat dan diplomat yang handal yang dimiliki oleh Kesultanan Kutai Kertanegara, dengan menjabat sebaga Menteri di masa pemerintahan saudara beliau, yakni Aji Muhammad Alimuddin. Adji Pangeran Mangkungeoro adalah ayahanda dari Aji Bahriah gelar Aji Ratu Praboeningrat yang merupakan Permaisuri Aji Muhammad Parikesit, yang di kemudian hari melahirkan Aji Muhammad Salehuddin II, Sultan Kutai Kertanegara ke-20.
Jabatan
- Menteri Urusan Kemakmuran pada tahun 1885–1897 masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
- Menteri Urusan Negara pada tahun 1897–1910 masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Alimuddin.
- Ketua Dewan Perwalian pada tahun 1910-1920 dengan gelar Adji Pangeran Mangkunegoro. Dalam jabatan ini, beliau memerintah Kesultanan hingga Aji Muhammad Parikesit—yang pada saat itu masih belia— mampu dalam memegang tampuk kekuasaan.
- Penasehat dari Sultan Aji Muhammad Parikesit dari tahun 1920 hingga wafatnya beliau pada tahun 1922.
Masa Pemerintahan
Masa pemerintahan Aji Pangeran Mangkunegoro dimulai ketika wafatnya kakanda beliau yakni Sultan Aji Muhammad Alimuddin pada Hari Ahad 18 Rabi'ul Akhir 1328 Hijriah pada jam 11.15 Wita bertempat di Keraton lama (kemudian dirobohkan dan menjadi Keraton baru, yang kini menjadi Museum Mulawarman). Pada saat itu, Putra Mahkota yakni Aji Kaget belum mencukupi umur dan masih bersekolah di Batavia.
Atas pertimbangan tersebut, para Menteri sepakat untuk membentuk Dewan Perwalian dan menunjuk Aji Pangeran Amiddin sebagai Ketua Dewan Perwalian dalam menjalankan pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura dengan tujuan menjaga stabilitas dan harmoni kerajaan hingga Aji Kaget dewasa.
Di bidang pertanian, guna memenuhi kebutuhan pangan rakyat, maka Aji Pangeran Mangkunegoro membuka keran migrasi dengan mendatangkan orang-orang dari daerah Bali ke tanah kutai untuk menggarap lahan persawahan yang telah ditunjuk oleh pihak Kesultanan.
Di bidang perikanan, guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Aji Pangeran Mangkunegoro mendatangkan orang-orang dari daerah Amuntai dalam melakukan kegiatan perikanan di Danau Jempang dan Danau Melintang. Orang-orang dari Banjar tersebut membawa bibit ikan biawan dan ikan sepat yang kemudian ditebar di kedua danau serta membawa rumput-rumput liung yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang ikan-ikan.
Di bidang pekerjaan umum, Aji Pangeran Mangkunegoro melanjutkan pembangunan jalan penghubung antara Tenggarong dan Samarinda sepanjang 40 KM yang telah dirintis sejak masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Alimuddin. Pembangunan ini sendiri ditujukan untuk memudahkan akses bagi masyarakat yang ingin bepergian menuju Ibukota Kesultanan.
Di bidang administrasi, Aji Pangeran Mangkunegoro melakukan perubahan dengan melakukan reformasi administrasi kesultanan guna mempercepat pelaksanaan sistem administrasi yang sebelumnya lamban dan memakan biaya.
Di bidang keuangan, Aji Pangeran Mangkunegoro membuka tambang batubara baru di Loa Bukit Ulu dan Loa Bukit Ilir untuk menambah sumber pendapatan kesultanan sekaligus menyerap tenaga setempat dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal untuk berkerja di kedua pertambangan baru tersebut.
Selain pertambangan, Aji Pangeran Mangkunegoro melihat potensi untuk meningkatkan pendapatan kesultanan dengan produksi komoditas karet untuk diekspor, mengingat kebutuhan pasar akan komoditas karet pada saat itu sedang gencar-gencarnya dibutuhkan, terutama di pasar Eropa. Pemerintah kesultanan pun membuka perkebunan karet di Tenggarong Ilir untuk ditanamai tanaman karet, dengan pekerja yang diserap dari masyarakat setempr pada saat itu. Area yang dijadikan perkebunan karet tersebut lama kelamaan menjadi ramai penduduk dan akhirnya menjadi sebuah pemukiman yang dikenal sebagai Kampung Timbau.
Pada akhir masa pemerintahan Aji Pangeran Mangkunegoro terlihat beberapa perkembangan signifikan di antaranya peningkatan keuangan kesultanan, penurunan angka pengganguran dan kemiskinan serta pengingkatan nilai ekspor pertambangan dan perkebunan.
Pada tanggal 14 November 1920 saat Aji Kaget melakukan penabalan menjadi Sultan Kutai Kartanegara ke-19, maka berakhir pula pemerintahan Dewan Perwalian yang diketuai oleh Aji Pangeran Mangkunegoro.
Istri
Adji Pangeran Mangkunegara mempunyai 17 orang Isteri dan 28 Putra-Putri diantaranya :
- Dayang Hamidah berputri:
- Adji Aluyah gelar Adji Raden Condrowinangun
- Adji Ainah gelar Adji Raden Sri Utoro Ningrat isteri ke dua Adji Pangeran Sosronegoro II Bin Sultan AM Alimuddin Sultan Ke 18
- Pua Kemala berputri:
- Adji Juyah
- Adji Fatimah
- Adji Gaibah
- Aji Senduru berputra-putri:
- Adji Hasiah / Adji Asiah
- Adji Eko gelar Adji Raden Asmoro
- Dayang Mengke Binti Ki Mas Jaya Perana Sukma (Asma Menteri Di Zaman Sultan Aji Muhammad Aliyeddin) Bin Ki Mas Jaya Perana (Asma Menteri Di Zaman Sultan Aji Muhammad Muslihuddin) berputri:
- Adji Rugaiyah
- Adji Saniah Gelar Adji Raden Sri Utari isteri Pertama Adji Pangeran Sosronegoro II Bin Sultan AM Alimudddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18
- Dayang Sokeng berputra-putri:
- Adji Bahriah Gelar Adji Ratu Prabuningrat, Permaisuri dari Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara ke-19.
- Adji Senudin Gelar Adji Raden Ario Amidjojo, yang merupakan ayahanda dari Adji Aida Amidjojo Gelar Adji Ratu Prabuningrat, Permaisuri dari Aji Muhammad Salehuddin II, Sultan Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura ke-20.
- YM Adji Baiduri binti Adji Pangeran Dipati Bin Sultan Adji Muhammad Salehuddin I berputra-putri:
- Adji Katung
- Adji Aminah Gelar Adji Raden Condro Kesumo (Isteri Pertama Adji Pangeran Sumantri I Bin Sultan AM Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18)
- Adji Umar
- Dayang Hadijah berputra-putri:
- Adji Achmad
- Adji Hamdiah
- Dayang Kamsah berputri:
- Adji Hasanah Gelar Adji Ratu Limah Gelar Adji Ratu Rebaya Agung II Isteri Sultan Adji Muhammad Alimuddin (Pernikahan Pertama), Adji Hasanah gelar Adji Raden Indera Mulya Isteri Aji Pangeran Kertanegara Bin Sultan AM Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara Ke 18 (Pernikahan Kedua).
- Adji Lutung / Adji Siti Hadu berputri:
- Adji Samsiah
- Adji Salmiah
- YM Aji Raden Aspian gelar Adji Raden Putro berputra:
- Adji Dungkang Gelar Adji Raden Mambang Misrah
- Hj. Aji Sapiah berputra:
- Adji Abdullah Gelar Adji Pangeran Ario Projo beristeri Adji Raden Siti Sendoro Binti Sultan AM Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara Ke 18
- Adji Badaruddin Gelar Adji Pangeran Atmo Gondo Wijoyo
- Adji Hasanuddin Gelar Adji Pangeran Atmo Kesumo
- Dayang Paton atau Dayang Toton berputri:
- Adji Muke
- Dayang Dohoy berputra:
- Adji Abdul Fakar Gelar Adji Raden Atmo Yudo (beristeri Adji Baduyah Gelar Adji Raden Anggoro Binti Sultan AM Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara Ke 18)
- Dayang Idah berputri:
- Adji Katiah
- Dayang Kelasi berputri:
- Adji Askiah
- Raden Ayu Ngabibah, Putri ke-3 dan Anak ke-5 dari Raden Adipati Ario Tjokronegoro IV (Bupati Surabaya dari tahun 1863-1901) dan Raden Ayu Kamidah (Isteri Ke 3). Menikah Pada Tahun 1874 di Surabaya dengan Adji Pangeran Mangkunegoro berputri:
- Adji Ateng meninggal di Surabaya, Hindia Belanda. Dimakamkan Di Pasarean Agung Sentono Sunan Botoputih Surabaya.
- Dayang Rasidah: Tidak Diketahui
Keturunan
Adji Pangeran Mangkunegara memiliki sekitar 89 orang cucu yang teridentifikasi dari 28 putra putri beliau diantaranya sebagai berikut :
- Hj. Adji Aluyah Sebal gelar Haji Adji Raden Condro Winangun
- Bersuamikan Raden Panji Usman: Tidak Ada Keturunan
- Bersuamikan H. Abdullah / Bambang Karno: Keturunan Belum Diketahui
- Adji Aniah gelar Adji Sri Raden Utoro Ningrat (Isteri Kedua Adji Pangeran Sosronegoro II)
- Bersuamikan Aji Bambang Hosen Bin Aji Ibrahim / Aji Raden Aryo Witi
- Mempunyai 4 orang anak:
- Adji Bambang Busrah
- Adji Raudah
- Adji Nur'ain
- Adji Zahrah
- Belum Diketahui
- Belum Diketahui
- Belum Diketahui
- Belum Diketahui
- Belum Diketahui
- Bersuamikan Adji Macmud gelar Adji Pangeran Sosronegoro II Binti Sultan Adji Muhammad Alimuddin, Mempunyai 2 orang anak:
- Adji Bambang Sahroel
- Adji Saidatul Akmal / A. Ido
- Mempunyai 4 orang anak:
- Bersuamikan Aji Bambang Hosen Bin Aji Ibrahim / Aji Raden Aryo Witi
- Adji Juyah
- Bersuamikan Adji Bambang Sayid Amangkor, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Syarifah Sam'Ah
- Adji Syarifah Hadijah
- Adji Syarifah Salbiah
- Adji Syarifah Amnah
- Adji Sayid Hamzah
- Adji Syarifah Ainah / Enah
- Adji Sayid Benyamin / Amin
- Bersuamikan Adji Bambang Sayid Amangkor, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Fatimah: Belum Diketahui
- Adji Gaibah: Tidak Bersuami
- Adji Haisah atau Asiah
- Bersuamikan Adji Ishak gelar Adji Raden Amangkuri, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Hasidin
- Adji Bambang Hasan Din
- Adji Astina
- Adji Bambang Badaruddin
- Adji Samiddin
- Adji Siran
- Belum Diketahui
- Bersuamikan Adji Ishak gelar Adji Raden Amangkuri, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Eko gelar Adji Raden Asmoro
- Beristeri Aji Saidah: Tidak Ada Keturunan
- Beristeri Dayang Hajar: Tidak Ada Keturunan
- Beristeri Dayang Kumbung, Mempunyai 1 orang anak:
- Adji Hadijah
- Hj. Adji Rugaiyah
- Bersuamikan Adji Raden Musa Hakim gelar Adji Raden Noto Wijoyo II Bin Adji Raden Ario Noto Wijoyo atau Adji Hakim Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman, Mempunyai 6 orang anak:
- Adji Haniah
- Adji Bambang Abdul Mufti
- Adji Bambang Djafri Hakim
- Adji Bambang Arman
- Belum Diketahui
- Belum Diketahui
- Bersuamikan Adji Raden Musa Hakim gelar Adji Raden Noto Wijoyo II Bin Adji Raden Ario Noto Wijoyo atau Adji Hakim Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman, Mempunyai 6 orang anak:
- Adji Saniah gelar Adji Raden Sri Utari Ningrat (Isteri Pertama Adji Pangeran Sosro Negoro II)
- Bersuamikan Adji Machmud gelar Adji Pangeran Sosro Negoro II Bin Sultan Aji Muhammad Alimuddin, Mempunyai 5 orang anak:
- Adji Bambang Nazaruddin
- Adji Bambang Aliddin
- Adji Bambang Zulkifli
- Adji Esah
- Adji Rika / Adji Rikong
- Bersuamikan Adji Machmud gelar Adji Pangeran Sosro Negoro II Bin Sultan Aji Muhammad Alimuddin, Mempunyai 5 orang anak:
- Adji Bahriah gelar Adji Ratu Prabuningrat
- Permaisuri dari Sultan Aji Muhammad Parikesit, mempunyai 5 orang anak:
- Adji Sapiah / Adji Putri Piong
- Adji Muhammad Idris
- Adji Muhammad / Sultan Aji Muhammad Salehuddin II
- Adji Mathilda / Adji Putri Indrasari
- Adji Magdalena / Adji Putri Inderawati
- Permaisuri dari Sultan Aji Muhammad Parikesit, mempunyai 5 orang anak:
- Adji Senudin gelar Adji Raden Ario Amidjo
- Beristeri Aji Hadijah Binti Aji Datul Raja/Sidatuk Pangeran Adiningrat dari Kerajaan Sambaliung (Berau), Mempunyai 9 orang anak:
- Hj. Adji Aida gelar Adji Ratu Putro Inderaningrat atau Adji Ratu Praboeningrat, Permaisuri dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin II, berputrakan Sultan Aji Muhammad Arifin.
- Adji Eddy Amiddin
- Adji Otto Amiddin
- Adji Amiddin Latief
- H. Adji Saifuan Amiddin
- Adji Welly Amiddin
- Adji Haifitz Amiddin
- Adji Hartati Amiddin
- Adji Arief Amiddin
- Beristeri Aji Hadijah Binti Aji Datul Raja/Sidatuk Pangeran Adiningrat dari Kerajaan Sambaliung (Berau), Mempunyai 9 orang anak:
- Adji Aminah gelar Adji Raden Condro Kusumo (Isteri Pertama Adji Pangeran Sumantri I)
- Bersuamikan Adji Pangeran Sumantri I Bin Sultan Aji Muhammad Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18
- Aji Abdul Rasyid
- Bersuamikan Adji Pangeran Sumantri I Bin Sultan Aji Muhammad Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18
- Adji Katung: Tidak Ada Keturunan
- Adji Umar: Belum Diketahui
- Adji Achmad: Tidak Ada Keturunan
- Adji Hamdiah
- Bersuamikan Adji Bambang Hasan Bin Aji Ibrahim Gelar Aji Raden Ario Witi, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Muhammad Maulana
- Adji Ajerin
- Adji Bachrin
- Adji Bambang Zam-Zam
- Adji Muchzam
- Adji Siti Ramlah
- Adji Asham
- Bersuamikan Adji Bambang Hasan Bin Aji Ibrahim Gelar Aji Raden Ario Witi, Mempunyai 7 orang anak:
- Adji Hasanah gelar Adji Ratu Rebaya Agung II atau Adji Raden Indra Mulya NingratBersuamikan Sultan Adji Muhammad Alimuddin
- Adji Meleng Gelar Adji Pangeran Kesuma Adiningrat
- Adji Kaget Gelar Sultan Adji Muhammad Parikesit
- Adji Samsiah: Tidak Ada Keturunan
- Adji Salmiah
- Bersuamikan Adji Bambang Abu Bakar Bin Aji Mahligai gelar Adji Raden Ario Sastro, Mempunyai 8 orang anak:
- Adji Abidah
- Adji Amiddin
- Adji Afiadin
- Adji Arsidah
- Adji Asmuni
- Adji Azhar
- Adji Muhammad Abduh
- Adji Muhammad Suheimi
- Bersuamikan Adji Bambang Abu Bakar Bin Aji Mahligai gelar Adji Raden Ario Sastro, Mempunyai 8 orang anak:
- H. Adji Dungkang gelar Adji Raden Mambang Misrah
- Beristeri Adji Sekunnar berputra:
- Adji Bambang Hasan
- Beristeri Adji Rugaiyah Binti H. Zainal Abidin (Padang Pagaruyung) berputra-putri :
- H. Adji Bambang Tajuddin Menikah dengan Adji Fatmah Noerdin Binti Adji Raden Noerdin Gelar Adji Raden Ario Joyoboyo Bin Adji Pangeran Ainuddin Gelar Adji Pangeran Kesuma Adiningrat Bin Sultan Adji Muhammad Sulaiman.
- Adji Rakdiah gelar Adji Kencana
- H. Adji Bambang Kuweng
- Adji Bambang Hasnan
- Adji Raden Salehuddin gelar Adji Raden Donorodjoputro Menikah dengan anak tertua dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yakni YM Adji Putri Ainun Zariah Gelar YM Adji Putri Anggorosari Binti Sultan Adji Muhammad Parikesit.
- Adji Zaitun
- Adji Djeton
- Beristeri Adji Sekunnar berputra:
- Adji Abdullah gelar Adji Pangeran Ario Projo
- Beristeri Adji Raden Siti Sendoro Binti Sultan Aji Muhammad Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18, Mempunyai 3 orang anak:
- Adji Ibrahim
- Adji Bawiyah / Adji Bueng
- Adji Halek
- Beristeri Adji Raden Siti Sendoro Binti Sultan Aji Muhammad Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18, Mempunyai 3 orang anak:
- Adji Badaruddin gelar Adji Pangeran Atmo Gondo Wijoyo
- Beristeri Adji Jubaidah: Tidak Ada Keturunan
- Beristeri Dayang Esah, Mempunyai 1 orang anak:
- Adji Bambang Nizaruddin / Adji Bambang Din Kondong
- Adji Hasanuddin gelar Adji Pangeran Atmo Kesumo
- Beristeri Raden Maimunnah Turunan Suta Kanan Kota Bangun, Mempunyai 1 orang anak:
- Adji Haidi Gelar Adji Raden Sri Donowati (Isteri Adji Pangeran Hario Kesumo Yudho Bin Sultan Aji Muhammad Parikesit)
- Beristeri Dayang Jenah, Mempunyai 5 orang anak:
- Adji Asnah
- Adji Saniah
- Adji Flora / Adji Jettje
- Adji Raden Eddy
- Adji Dora
- Adji Moni
- Beristeri Raden Maimunnah Turunan Suta Kanan Kota Bangun, Mempunyai 1 orang anak:
- Adji Abdul Fakkar gelar Adji Raden Atmo Yudo
- Beristeri Adji Baduyah Gelar Aji Raden Anggoro Binti Sultan Aji Muhammad Alimuddin Sultan Kutai Kartanegara ke 18 : Tidak Ada Keturunan
- Beristeri Dayang Yang: Keturunan Belum Diketahui
- Beristeri Dayang Intan: Keturunan Belum Diketahui
- Adji Muke: Tidak Ada Keturunan
- Adji Katiah / Adji Kusut: Tidak Ada Keturunan
- Adji Askiah / Adji Keke / Adji Kusut
- Bersuamikan Adji Bambang Abdul Rachman, Mempunyai 4 orang anak:
- Adji Jamaliah / Aji Gengge
- Adji Bambang Umar
- Adji Hasnah
- Adji Saniah
- Bersuamikan Adji Bambang Abdul Rachman, Mempunyai 4 orang anak:
- Adji Ateng: Tidak Mempunyai Keturunan
- Bersuamikan Adji Jalal / Adji Raden Padmo Negoro Bin Adji Bachsan gelar Adji Pangeran Ratu Tuha III: Tidak Ada Keturunan
Wafat
Adji Pangeran Mangkunegoro wafat dalam usia tua yakni pada tahun 1946 M dalam usia 88 tahun. Adji Pangeran Mangkunegoro dimakamkan Pemakaman Kerajaan Adji Pangeran Mangkunegoro di belakang kodim 0906 Gunung Malau, Kelurahan Timbau Tenggarong Kalimantan Timur. Sebelum dimakamkan Adji Pangeran Mangkunegoro dimandikan atau mensucikan mayit yang dipimpin oleh Imam Keraton yakni (H. Amin) dibantu oleh Syech Moh. Sajid Al-Goa dan Imam Syachruddin. Kemudian dilakukan proses Adat Betaqi yakni prosesi adat pelepasan atau pengambilan gelar kerajaan yang akan dikembalikan kedalam keraton, proses adat betaqi dipimpin oleh Adji Raden Urya Sakti yang berbunyi: "Adji Aminuddin berpulang kerahmatullah dan Adji Pangeran Mangkunegara pulang Ke Kerajaan Kutai Kartanegara". Mayit disholatkan oleh dan dipimpin Imam Keraton (H. Amin).
Pemakaman Kerajaan Adji Pangeran Mangkunegoro merupakan tempat persemayaman anak, cucu hingga keturunan berikutnya dari Adji Pangeran Mangkunegoro serta terdapat makam Para Pangeran Kesultanan Kutai yang juga adik dari Adji Pangeran Mangkunegoro sendiri diantaranya Adji Raden Atmojusupno, Adji Raden Mangliwidjojo dan lainnya. Untuk Keluarga Serta Kerabat dari Adji Pangeran Mangkunegoro biasanya dikuburkan tidak jauh dari Pusara beliau serta untuk masyarakat umum biasanya dimakamkan dibawah daripada makam Adji Pangeran Mangkunegoro atau dimakamkan dibelakang makam Kerabat Serta Keluarga Adji Pangeran Mangkunegoro.
Penghargaan
Hormat
Wali dari keponakannya dari tanggal 26 September 1911. Menghadiri pelantikan Ratu Wilhelmina dari Belanda, di Amsterdam, 1898.
Penghargaan dari Kehormatan Asing
- Knt. of the Order of the Netherlands Lion Dari Kerajaan Belanda
- Officer of the Order of Orange-Nassau Dari Kerajaan Belanda
- Knight Grand Cross dan Medali Emas Dari Kerajaan Belanda
Penghargaan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
- Penghargaan berupa gelar Adji Pangeran Mangku Negara yang diberikan oleh Sultan Adji Muhammad Parikesit, atas Jasa-Jasa Adji Aminuddin selama memangku jabatan sebagai Bupati Kesultanan dan Perdana Menteri Kesultanan.
- Penghargaan berupa gelar Adji Pangeran Sasranegara Adiningrat, atas dedikasi dan jasa Adji Aminuddin sebagai pelindung Seni Kutai.
- Penghargaan berupa gelar Paman Sultan oleh Sultan Adji Muhammad Parikesit.
- Penghargaan berupa gelar Mertua Sultan oleh Sultan Adji Muhammad Parikesit.
Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Aji Pangeran Mangkunegara atas jasa-jasanya selama memerintah dan memimpin Kesultanan Kutai Kartanegara sebagai Wali Sultan dengan memberi nama salah satu jalan protokol di Kabupaten Kutai Kartanegara menurut nama Aji Pangeran Mangkunegara yakni Jl. AP Mangkunegoro, Timbau, Kec. Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 75513, Indonesia.
- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas jasa-jasa Aji Pangeran Mangkunegara semasa hidupnya memulai pembangunan jalan lintas antar kota pada zamannya. Maka Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan apresiasi berupa pemberian nama jalan protokol yakni jalan penghubung antara Kota Tenggarong dan Kota Samarinda dinamai menurut nama Aji Pangeran Mangkunegara yakni Jl. AP Mangkunegara, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia.
Penghargaan dari Pemerintah Kota Bontang
- Pemerintah Kota Bontang memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Aji Pangeran Mangkunegara atas jasa-jasanya selama memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai Wali Sultan. Apresiasi tersebut ialah dengan memberikan nama jalan protokol menurut nama Aji Pangeran Mangkunegara yakni Jl. Ap Mangkunegoro, Berbas Tengah, Bontang Sel., Kota Bontang, Kalimantan Timur 75325, Indonesia.
Leluhur
Sultan Aji Muhammad Idris | ||||||||||||||||
Sultan Aji Muhammad Muslihuddin | ||||||||||||||||
Andi Riajang atau Andin Duyah | ||||||||||||||||
Sultan Aji Muhammad Salehuddin I | ||||||||||||||||
Aji Ratu Tatin | ||||||||||||||||
Sultan Aji Muhammad Sulaiman | ||||||||||||||||
Aji Ratu Zuziah | ||||||||||||||||
Aji Aminuddin Gelar Aji Pangeran Mangkunegara | ||||||||||||||||
Sultan Aji Muhammad Idris | ||||||||||||||||
Aji Pangeran Amjah Mas Aria Gelar Aji Pangeran Seri Bangun I | ||||||||||||||||
Dayang Sungka | ||||||||||||||||
Aji Raga Gelar Aji Pangeran Seri Bangun II | ||||||||||||||||
Orang Keluaran | ||||||||||||||||
Aji Soja Gelar Aji Raden Rebaya Agung I | ||||||||||||||||
Sim Luan Nio | ||||||||||||||||
Referensi
- Pandji Postaka, Vol. III 1934, p.1659 Diarsipkan 2010-11-24 di Wayback Machine.
- Buku Silsilah Raja Kutai Dengan Segala Keturunannya dari Tahun 1300 M/ 1959 M
- https://beritawartaekspres.blogspot.com/2019/08/silsilah-kesultanan-kutai-kartanegara_87.html?m=1
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |