Lepet

salah satu jenis hidangan nasi

Lepet (bahasa Jawa: ꧋ꦊꦥꦼꦠ꧀, translit. lêpêt) adalah panganan yang terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan garam. Panganan ini disajikan pada saat Lebaran[10], Kupatan[11][12], Wilujengan[13], Gumbrekan[14], Brokohan[15], Sedekah Laut[16], Sedekah Bumi, dan berbagai tradisi adat Jawa lainnya.

Lêpêt
Lepet khas Jawa (tanpa campuran kacang & jagung).[1]
Nama lainLeupeut (Sunda)
SajianLebaran[2], Kupatan[3], dan berbagai tradisi budaya Jawa lainnya.[4][5][6][7]
Tempat asalIndonesia[8]
DaerahJawa
Bahan utamaBeras ketan, Kelapa parut, Garam, Janur (pembungkus), Tali bambu (pengikat).[9]
VariasiLeupeut suuk (Sunda)
Lepet jagung (Jawa)
Lepet tolo (Jawa & Madura)
Lepet jogo (Betawi & Bali; jaje bantal)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

Lepet (Jawa) atau Leupeut (Sunda) pertama kali muncul di Jawa Tengah (Pulau Jawa), diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa, pada masa pemerintahan kesultanan Demak, yang dipimpin Raden Fatah pada abad ke-15. Sunan Kalijaga menjadikan lepet bersama kupat sebagai budaya dan filosofi Jawa.[17] Dalam perkembangannya, makanan khas masyarakat Jawa Tengah ini menyebar ke berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jawa Timur, dsb.[18][19][20]

Filosofi

Lepet (bahasa Jawa: ꦊꦥꦼꦠ, translit. lêpêt) berasal dari kata silep kang rapet yang berarti silep ‘tutup atau simpan’ dan rapet yang berarti ‘rapat’.[21][22]

Makna bahan yang digunakan dalam pembuatan lepet.

  • Ketan, 'menggambarkan ikatan yang kuat.'
  • Kelapa parut, 'menggambarkan sopan santun.'
  • Garam, 'menggambarkan keseimbangan hubungan antara komunitas yang harmonis.'
  • Janur, 'upaya yang dilakukan umat muslim dalam mencapai kesucian.'
  • Tali bambu, 'menggambarkan pertemanan yang kuat.

Peribahasa yang terkenal tentang lepet.

Pembuatan

Lepet khas Jawa (original tanpa tambahan kacang) terbuat dari beras ketan, kelapa parut, dan garam. Kemudian bahan-bahan tersebut dimasak bersamaan lalu setelah matang dimasukkan ke dalam selongsong janur dan diikat menggunakan tali yang terbuat dari bambu. Lepet umumnya tersedia pada saat Lebaran, Kupatan, Wilujengan, Gumbregan, Brokohan, Sedekah Laut, dll.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, lepet (original) bukan hanya sekedar kudapan biasa, tetapi juga terdapat filosofi yang penuh makna.[23] Lepet juga memiliki varian, yaitu: Lepet kacang (tanah, tolo, koro, merah, bahkan jagung) terbuat dari beras ketan yang dicampur kacang, dan dimasak dalam santan, kemudian dibungkus daun janur. Perbedaan dari keduanya hanya terletak pada isi, ukuran dan pengikatnya saja. Lepet khas Jawa tidak terdapat campuran kacang tanah, dan pengikatnya menggunakan tali khusus yang terbuat dari bambu. Sedangkan lepet kacang terdapat campuran kacang tanah atau kacang lainnya dan pengikatnya menggunakan tali apa saja. Panganan ini merupakan khas Sunda, sedangkan lepet khas Betawi, dan pulau Bali menggunakan campuran kacang jogo.

 
Lepet kacang khas Sunda berbahan ketan, santan, garam, kacang tanah

Lepet dibuat dengan cara mengukus beras ketan hingga setengah matang, lalu dicampur santan, daun pandan, dan garam. Campuran ini diaron hingga kandungan santan terserap ketan. Selanjutnya campuran ketan-santan ini dicampur kacang tanah (kecuali lepet khas Jawa) dan kelapa parut, lalu dibungkus daun janur dengan cara dililitkan dalam bentuk silinder memanjang, lalu diikat tali. Tali pengikat biasanya adalah serat janur atau serat daun kelapa, atau tali apa saja. Bungkusan-bungkusan lepet ini kemudian dikukus lebih lanjut sampai matang sempurna. Isian lepet paling umum adalah kacang tanah, meskipun kacang jenis lain seperti kacang merah, kacang tolo, kacang koro, atau jagung pipilan dapat juga digunakan.[24] Salah satu varian adalah lepet jagung.

Di wilayah budaya Sunda di Jawa Barat, panganan ini dikenal sebagai leupeut, biasanya dibuat dalam ukuran yang lebih kecil dengan isian kacang tanah, biasanya dimakan dengan tahu sumedang. Leupeut adalah makanan jajanan atau oleh-oleh populer di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Sumedang.

 
Leupeut Ketan

Varian

Varian dari lepet Jawa (original):

  1. Leupeut suuk, isi kacang tanah, jajanan khas Jawa Barat
  2. Lepet jogo, isi kacang merah, jajajan khas Jakarta
  3. Jaje bantal, isi kacang merah, jajanan khas pulau Bali
  4. Lepet jagung, jajanan khas Jawa Tengah dan Jawa Timur
  5. Lepet tholo, isi kacang tholo, jajanan khas Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pulau Madura

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[1]
  2. ^ Idul Fitri Tak Lengkap Tanpa Lepet.[2]
  3. ^ Membuka Filosofi Lepet, Menu Wajib Lebaran Ketupat.[3]
  4. ^ Pertahankan Tradisi Kupatan Warga Blora masak Ketupat dan Lepet.[4]
  5. ^ Menu Khas Kendal Saat Lebaran.[5]
  6. ^ Makanan Khas Cilacap.[6]
  7. ^ 7 Tradisi Suroan Cilacap, Akulturasi Budaya Nusantara.[7]
  8. ^ Resep Lepet Makanan khas Masyarakat Jawa Tengah.[8]
  9. ^ Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[9]
  10. ^ Idul Fitri Tak Lengkap Tanpa Lepet.[10]
  11. ^ Lepet, Hidangan Wajib saat Tradisi Kupatan yang Penuh Makna.[11]
  12. ^ 5 Makanan Tradisional yang Ada di Upacara Adat Jawa.[12]
  13. ^ Tradisi Slametan (Wilujengan) dalam Masyarakat Agraris.[13]
  14. ^ Makna Tradisi Gumbregan, Kearifan Sikap Petani Terhadap Hewan Ternak.[14]
  15. ^ 7 Tradisi Suroan Cilacap, Akulturasi Budaya Nusantara.[15]
  16. ^ Tradisi Unik Masyarakat Nelayan Jepara Saat Syawal, Pesta Lomban.[16]
  17. ^ Chinese Muslims in Java in the 15th and 16th centuries : the Malay Annals of Semarang and Cerbon / translated and provided with comments by H.J. de Graaf and Th.G.Th. Pigeaud ; edited by M.C. Ricklefs.[17]
  18. ^ Lepet dan Kupat, Simbol Doa Masyarakat Islam Jawa.[18]
  19. ^ Lepet, Kudapan Lebaran Sarat Makna yang Sudah Ada Sejak Zaman Sunan Kalijaga.[19]
  20. ^ Resep Lepet Makanan khas Masyarakat Jawa Tengah.[20]
  21. ^ Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat[21]
  22. ^ Filosofi Ketupat dan Lepet Warisan Walisanga.[22]
  23. ^ Filosofi Lepet yang Penuh Makna Tersirat, Sajian Khas Lebaran Mirip Ketupat.[23]
  24. ^ "Lepet Ketan & Kacang Tolo" (dalam bahasa Indonesian). Sajian Sedap. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-18. Diakses tanggal 31 July 2014. 

Pranala luar