Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah posisi kedua yang memerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Jakarta. Pada kurun tahun 1984 hingga 2002, posisi wakil gubernur dijabat oleh lebih dari satu orang. Contohnya pada masa jabatan 1997–2002, wakil gubernur dijabat oleh Abdul Kahfi di Bidang Pemerintahan, Budiharjo Sukmadi di Bidang Pembangunan, Fauzi Alvi Yasin di Bidang Ekonomi Keuangan, dan Djailani (bidang kesejahteraan masyarakat).[1]
Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
Kediaman | Rumah Dinas Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Kuningan, Jakarta Selatan |
Masa jabatan | 5 tahun |
Pejabat pertama | Henk Ngantung |
Situs web | www |
Daftar Wakil Gubernur DKI Jakarta
1960 – 1966
Wakil Gubernur Jakarta pertama, Henk Ngantung, dilantik pada tanggal 29 Januari 1960 bersama dengan Gubernur Soemarno Sosroatmodjo. Setelah Soemarno diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Dwikora I, Ngantung ditunjuk untuk menggantikan Soemarno. Ngantung kemudian mengangkat anggota DPRD DKI Jakarta Satoto Hoepoedio dan Kepala Jawatan Kesehatan DKI Jakarta dr. Soewondo berturut-turut sebagai wakil gubernur I dan II.
No | Wakil Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
1 | Henk Ngantung | 29 Januari 1960 | 26 Agustus 1964 | ||
2 | Soewondo | 22 Oktober 1964[2][3] | 19 Januari 1966 | ||
Satoto Hoepoedio |
1966
Soemarno yang sudah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri kemudian diperintahkan untuk merangkap jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menggantikan Henk Ngantung. Di akhir masa kepemimpinannya, ia melakukan reorganisasi terhadap pos gubernur. Jabatan wakil gubernur diubah namanya menjadi pembantu menteri. Jabatan yang sebelumnya hanya ada dua dibuat menjadi tiga dan dilakukan pembagian bidang sebagai berikut:[4]
- pembantu menteri untuk bidang pemerintahan umum dan sosial politik (dijabat Soewondo)
- pembantu menteri untuk bidang ekonomi dan pembangunan ekonomi (dijabat Sapi'ie)
- pembantu menteri untuk bidang pembangunan dan perkembangan kota serta pekerjaan umum (dijabat Prajogo Padmowihardjo)
No | Pembantu Menteri | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
3 | Soewondo | 7 FebruarI 1966[4][5] | 13 Mei 1966 | Soemarno Sosroatmodjo | |
Sapi'ie | |||||
Prajogo Padmowihardjo |
1966 – 2002
Soemarno kemudian diberhentikan dan digantikan oleh Ali Sadikin. Ali kembali melakukan penambahan jabatan wakil gubernur yang sebelumnya tiga menjadi empat dan menyederhanakan nomenklatur yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembagian bidang pada masa Ali Sadikin adalah sebagai berikut:
- wakil gubernur bidang pemerintahan (dijabat Wiriadinata)
- wakil gubernur bidang kesejahteraan rakyat (dijabat Soewondo)
- wakil gubernur bidang ekonomi (dijabat Sapi'ie)
- wakil gubernur bidang pembangunan (dijabat Prajogo Padmowihardjo)
Nomenklatur ini tetap bertahan hingga penyusutan jabatan wakil gubernur dari empat menjadi satu pada tahun 2002. Terjadi sedikit perubahan dalam jumlah wakil gubernur, yakni penggabungan antara wakil gubernur bidang ekonomi dan wakil gubernur bidang pembangunan menjadi wakil gubernur bidang ekonomi dan pembangunan. Penggabungan ini berlangsung dari tahun 1984 hingga 1997. Perubahan lainnya adalah pada nomenklatur, yang mana nomenklatur wakil gubernur bidang pemerintahan sempat berubah menjadi wakil gubernur bidang pemerintahan dan kamtib (keamanan dan ketertiban).
Wakil Gubernur Bidang Pemerintahan
No | Wakil Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
4 | Wiriadinata | 13 Mei 1966[6][7] | 26 Januari 1979 | ||
5 | Abdul Chourmain | 26 Januari 1979[8][9] | 5 April 1984 | ||
6 | Eddie Marzuki Nalapraya | 5 April 1984[10] | 19 Desember 1987 | ||
7 | Basofi Sudirman | 19 Desember 1987[11][12] | 12 Mei 1993 | ||
8 | Idroes | 19 Juli 1993[13] | 25 September 1997 | ||
9 | Abdul Kahfi | 25 September 1997[14] | 7 Oktober 2002 |
Wakil Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat
No | Wakil Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
4 | Soewondo | 13 Mei 1966[6][7] | 5 Januari 1974[15] | ||
5 | Urip Widodo | 5 Januari 1974[15] | 26 Januari 1979 | ||
6 | Sardjono Soeprapto | 26 Januari 1979[8][9] | 5 April 1984 | ||
7 | Anwar Ilmar | 5 April 1984[10] | 14 Agustus 1991 | ||
8 | Susilo Museno | 14 Agustus 1991[16] | 25 September 1997 | ||
9 | Djailani | 25 September 1997[14] | 7 Oktober 2002 |
Wakil Gubernur Bidang Ekonomi dan Wakil Gubernur Bidang Pembangunan
No | Wakil Gubernur | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
Terpisah antara bidang ekonomi dan pembangunan | |||||
4 | Sapi'ie (Ekonomi) |
13 Mei 1966[6][7] | 26 Januari 1979 | ||
Prajogo Padmowihardjo (Pembangunan) |
|||||
5 | Asmawi Manaf (Ekonomi) |
26 Januari 1979[8][9] | 5 April 1984 | ||
Piek Mulyadi (Pembangunan) |
|||||
Digabungkan menjadi wakil gubernur bidang ekonomi dan pembangunan | |||||
6 | Bunyamin Ramto | 5 April 1984[10] | 31 Maret 1988 | ||
7 | Herbowo | 31 Maret 1988[17] | 24 Februari 1993 | ||
8 | Muhammad Rais | 24 Februari 1993[18] | 4 November 1997 | ||
Kembali dipisah antara bidang ekonomi dan pembangunan | |||||
9 | Harun Al Rasyid (Ekonomi) |
4 November 1997[19] | 24 Agustus 1998[20] | ||
Budiharjo Sukmadi (Ekonomi, sementara) |
24 Agustus 1998[20] | 24 Mei 1999 | |||
Fauzi Alvie Yasin (Ekonomi) |
24 Mei 1999[21][22] | 7 Oktober 2002 | |||
Muhammad Rais (Pembangunan) |
4 November 1997[19][23] | 12 Mei 1998 | |||
Budiharjo Sukmadi (Pembangunan) |
12 Mei 1998[23] | 7 Oktober 2002 |
2002 – sekarang
Pada masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso, pemerintah menghapuskan pembidangan jabatan wakil gubernur dan pemilihan kepala daerah yang dilakukan di DPRD dilakukan dalam paket gubernur dan wakil gubernur. Sutiyoso dan wakilnya, Fauzi Bowo, terpilih sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur pada tahun 2002 dan keduanya dilantik secara bersamaan.
No | Wakil Gubernur | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Gubernur | |
---|---|---|---|---|---|
10 | Fauzi Bowo | 7 Oktober 2002 | 7 Oktober 2007 | Sutiyoso | |
11 | Prijanto | 7 Oktober 2007 | 7 Oktober 2012 | Fauzi Bowo | |
- | Edhie Baskoro Yudhoyono | 7 Oktober 2012 | 15 Oktober 2012 | Fadjar Panjaitan (Pelaksana Tugas) | |
12 | Basuki Tjahaja Purnama | 15 Oktober 2012 | 16 Oktober 2014 | Joko Widodo | |
13 | Ganjar Pranowo | 16 Oktober 2014 | 19 November 2014 | Basuki Tjahaja Purnama (Pelaksana Tugas) | |
14 | Hinca Panjaitan | 19 November 2014 | 17 Desember 2014 | Basuki Tjahaja Purnama | |
15 | Djarot Saiful Hidayat | 17 Desember 2014 | 9 Mei 2017 | ||
Jabatan kosong | 9 Mei 2017 | 15 Juni 2017 | Djarot Saiful Hidayat (Pelaksana Tugas) | ||
15 Juni 2017 | 15 Oktober 2017 | Djarot Saiful Hidayat | |||
16 | Sandiaga Uno | 16 Oktober 2017 | 18 September 2018 | Anies Baswedan | |
Jabatan Kosong | 18 September 2018 | 15 April 2020 | |||
17 | Ahmad Riza Patria | 15 April 2020 | 16 Oktober 2022 |
Lihat pula
Referensi
- ^ Tempo: Tidak ada rivalitas Sutiyoso dengan para wakilnya[pranala nonaktif permanen]
- ^ Presidential Decree No. 217 of 1964
- ^ Wicandra, Obed Bima (2017-12-13). Henk Ngantung: Saya Bukan Gubernurnya PKI. Deepublish. hlm. 84–86. ISBN 978-602-453-652-7.
- ^ a b Presidential Decree No. 16 of 1966
- ^ "Pembantu Menteri kepala DCI Djakarta dilantik" . Kompas. 8 Februari 1966. hlm. 2. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b c Presidential Decree No.54 of 1966
- ^ a b c "Wk Gubernur Kepala DCI Djaya Dilantik" . Kompas. 14 Mei 1966. hlm. 1. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b c "Wagub DKI Dilantik 26 Januari" . Kompas. 16 Januari 1979. hlm. 1. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b c Administrator (1 Februari 1979). "Para Wakil Mulai Bekerja". Tempo.co.
- ^ a b c "Tiga wagub DKI dilantik: Jakarta, konsentrasi manusia dengan segala jenis kegiatan" . Kompas. 6 April 1984. hlm. 1. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ "Brigjen Basofi Soedirman Besok Dilantik Jadi Wagub" . Kompas. 18 Desember 1987. hlm. 3. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ "Basofi Sudirman Serahkan Jabatan Wagub DKI Jakarta. Brigjen Idroes Disebut-sebut Calon Pengganti" . Kompas. 13 Mei 1993. hlm. 7. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ "Idroes Gantikan Wagub DKI Basofi Sudirman" . Kompas. 13 Juli 1993. hlm. 7. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b "Hasan Basri Durin Ketua F-UD MPR, Pudjono Ketua BP MPR". Kompas. 26 September 1997. hlm. 14. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b "Urip Widodo jadi Brigjen" . Kompas. 2 Maret 1974. hlm. 2. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ "R.S. Museno Dilantik Menjadi Wagub Bidang Kesra". Legislatif Jaya (3). Agustus 1991. hlm. 31. Diakses tanggal 4 September 2021.
- ^ Administrator, ed. (9 April 1988). "Dilantik". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-28. Diakses tanggal 29 Agustus 2021.
- ^ "Segeralah Mawas Diri Bila Dikritik, tak Perlu Takut. Ir Tubagus Muhammad Rais Dilantik Jadi Wagub DKI" . Kompas. 25 Februari 1993. hlm. 7. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b USH (1 November 1997). "Sari Berita Sosial-Politik: Mendagri akan Lantik Wagub" . Kompas. hlm. 14. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ a b "Info: Harun Al Rasyid Didemo" . Kompas. 25 Agustus 1998. hlm. 9. Diakses tanggal 29 Agustus 2021.
- ^ "Info Jabotabek: Fauzi Yasin, Calon Wagub DKI" . Kompas. 26 Februari 1999. hlm. 16. Diakses tanggal 27 Agustus 2021.
- ^ "Blokir Massa Parpol ke Jalan-jalan Protokol" . Kompas. 25 Mei 1999. hlm. 3. Diakses tanggal 29 Agustus 2021.
- ^ a b "Ditunda, Penerapan Sistem Stiker di Jakarta" . Kompas. 13 Mei 1998. hlm. 1. Diakses tanggal 5 September 2021.
Catatan
- ^ Sesuai Pasal 54 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, lambang negara Indonesia digunakan untuk melambangkan Wakil Gubernur provinsi manapun.