Sultan Syarif Muhammad Alkadrie

Revisi sejak 16 Agustus 2023 04.26 oleh OrangKalideres (bicara | kontrib) (Koreksi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sultan Syarif Muhammad Alkadrie (1885–1944) adalah Sultan Pontianak dan ayah kandung Sultan Hamid II. Ia menjadi salah satu korban Peristiwa Mandor, yakni tragedi pembantaian massal oleh tentara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 1944 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kematian

sunting

Pada tahun 1944, Sultan Muhammad Alkadrie beserta 28 kerabat laki-laki Kesultanan Pontianak dibantai dan dieksekusi oleh tentara Jepang. Semua anak sultan pun dibunuh, kecuali Syarif Hamid karena pada saat itu ia berada di pulau Jawa.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Zweers, Louis (September 2011). "The crown jewels lost and found" (PDF). The Newsletter. IIAS (56): 6–7.