Kota Batam
Kota Batam adalah salah satu kota di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Kota ini memiliki jarak yang dekat dengan Singapura dan Malaysia. Kota Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk, dan menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam hingga Januari 2009 Kota Batam telah berpenduduk 919.449 jiwa dan merupakan kota terbesar dan terpadat ketiga populasinya di Sumatra setelah Medan dan Palembang
Kota Batam | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
[[File:{{{peta}}}|250px|Peta]] | |
Koordinat: 1°07′48″N 104°03′11″E / 1.13°N 104.0531°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kepulauan Riau |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Ahmad Dahlan |
Luas | |
• Total | 715 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 919,449 jiwa ( Jan 2.009 ) |
• Kepadatan | 38,661/km2 (100,130/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0778 dan 0770 |
Kode Kemendagri | 21.71 |
DAU | Rp. - |
Situs web | http://www.batamkota.go.id |
Sejarah
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.
Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam
Geografis
Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.
Batas-batas Kota Batam:
- Sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Malaysia
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daik-Lingga
- Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan dan tanjung pinang
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten karimun
Penduduk
Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar, Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga Januari 2009, Batam telah berpenduduk kurang lebih 991.449 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2008 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata hampir 10 persen pertahun.
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Komunikasi
Perkembangan Telekomunikasi di Batam terbilang cukup pesat. berikut ini adalah beberapa media yang berada di batam.
Stasiun Televisi:
- Batam TV
- Semenanjung Televisi
- Urban TV
- Barelang TV
- Hang Tuah TV
Stasiun Radio:
- Radio Kei 102.3 FM
- Radio Be 107 FM
- Radio Batam FM 100.7
- Radio Zoo 101.6 FM
- Radio DISCOVERY Minang 87.6 FM
- Radio Sheila 104.3 FM
- Radio BIGS FM
- Radio Alfa Omega 107.7 FM
- Radio Sing 105.5 FM
- Radio Era Baru 106.5 FM
- Radio Salam 102.7 FM
- Radio Hang FM
- Radio Wiraga FM
- Radio Idola FM
- Radio Gress FM
- Radio M3 FM
- Radio G-Fan FM
Artist & Model asal Batam:
- Vira Yuniar
- Arief Yusmita (Caramel)
- Oki Setiana Dewi (Ketika Cinta Bertasbih)
- Brownis Band
- Cleo Band
Pemerintahan
Walikota
Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di kota Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya [Drs. H. Ahmad Dahlan] dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.
Pembagian Wilayah
Kota Batam terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Batam Kota
- Kecamatan Nongsa
- Kecamatan Bengkong
- Kecamatan Batu Ampar
- Kecamatan Sekupang
- Kecamatan Belakang Padang
- Kecamatan Bulang
- Kecamatan Sagulung
- Kecamatan Galang
- Kecamatan Lubuk Baja
- Kecamatan Sungai Beduk
- Kecamatan Batuaji
Pendidikan
Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH) atau lebih di kenal dengan nama Politeknik Batam. Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.
Akses ke Batam
Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki lima pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia: Batam center, Batu Ampar (Harbour Bay), Nongsa, Waterfront City, dan Sekupang.
Pariwisata
Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.
Tempat-tempat wisata di Batam:
- Jembatan Barelang (Ikon Kota Batam)
- Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang
- Pantai Nongsa
- Pantai Melur
- Pantai Melayu (terdapat di Pulau Galang)
- Pantai Sekilak
- Pantai Marina City
- Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
- Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.
Tempat-tempat wisata Belanja:
- Komplek Nagoya
- Komplek Jodoh
- Mega Mall
- Nagoya Hill Mall
- Batam City Square(BCS) Mall
- Top 100 Penuin
- Diamond City(DC) Mall
- Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)
- Mymart (Pusat penjualan Komputer)
- SP Plaza
- Panbil Mall
- Plaza Batamindo (terdapat di dalam Kawasan Industri Batamindo)
- Plaza Aviari
- Sagulung Mall
- Dll.
Lihat pula
Pranala luar
- Situs Suratkabar Batam
- Situs Suratkabar Batam
- Situs Berita Online Batam
- Situs Pulau Batam
- Situs Pemerintah Kota Batam
- Situs Berita Pemerintah Kota Batam
- Situs Badan Otorita Batam
- Situs Lowongan Kerja Batam
- Situs Direktori Komersial dan Industrial Pulau Batam
- Situs Kampong Online Batam
- Situs Informasi Bisnis dan Event di Batam
- ekonomi batam, internet business