Transubstansiasi

Revisi sejak 1 Agustus 2009 14.21 oleh Tjmoel (bicara | kontrib) (+== Referensi == {{reflist}})

Transubstansiasi (Bahasa Latin: transsubstantiatio) adalah perubahan hakekat dari hosti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus yang terjadi di dalam perayaan Ekaristi menurut ajaran beberapa Gereja Kristiani, terutama Gereja Katolik Roma, di saat semua yang bisa dicerna oleh indra manusia tidak berubah. Dalam Bahasa Yunani hal ini disebut μετουσίωσις.

Teologi transubstansiasi

"Hakekat" disini bermakna sejatinya sesuatu itu sendiri. Bentuk sebuah topi bukanlah topi itu sendiri; begitu juga warna, ukuran, kelembutan atau hal apapun dari topi tersebut yang bisa dicerna oleh indra manusia. Topi itu sendiri (sang "hakekat") memiliki bentuk, warna, ukuran, kelembutan dan ciri-ciri lainnya, namun topi itu berbeda dengan ciri-ciri tersebut. Walau penampilannya, yang dirujuk dalam istilah filosofis sebagai kecelakaan, dapat dicerna oleh indera manusia, hakekatnya tidak demikian.

Ketika berada di Perjamuan Terakhir-nya, Yesus berkata: "Inilah tubuh-Ku",[1] apa yang ia pegang di tangannya masih memiliki semua penampilan dari sepotong roti: "kecelakaan-kecelakaan" ini tidak berubah. Namun, Gereja Katolik Roma percaya bahwa, ketika Yesus menyatakan hal tersebut,[2] kenyataan mendasar ("hakekat") dari roti tersebut telah dirubah menjadi bagian dari tubuhnya. Dengan kata lain, roti itu sesungguhnya adalah tubuh-Nya, di saat semua penampilannya yang dapat dicerna oleh indera manusia atau yang dapat ditemukan oleh penelitian ilmiah adalah masih sepotong roti seperti sebelumnya. Gereja percaya bahwa perubahan hakekat roti dan anggur terjadi pada saat konsekrasi Ekaristi.[3]

Karena Kristus yang bangkit dari antara yang mati adalah hidup, Gereja percaya bahwa ketika roti berubah menjadi tubuh-Nya, bukan saja tubuh-Nya saja yang hadir, melainkan Kristus sendiri secara penuh juga hadir, yakni tubuh dan darah-Nya, jiwa dan keilahian-Nya. Hal yang sama juga berlaku bagi anggur yang berubah menjadi darah-Nya.[4] Kepercayaan ini melingkupi hal yang lebih besar daripada doktrin transubstansiasi, yang secara langsung hanya membatasi diri pada perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus.


Pranala luar

Referensi