Bunyu, Bulungan

kecamatan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara

Bunyu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Untuk mencapai kecamatan ini, dapat pula melalui Pulau Tarakan lebih kurang satu jam perjalanan dengan speed boat berpenumpang 60 orang. Pada hari-hari tertentu yakni hari senin, Rabu, dan Jumat perjalanan speed boat langsung ke Tanjung Selor tanpa harus ke Tarakan dulu.[1]

Bunyu
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Utara
KabupatenTarakan
Pemerintahan
 • CamatNurdin, SE
Populasi
 • Total11,516 jiwa jiwa
Kode Kemendagri65.01.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6502100 Edit nilai pada Wikidata
Luas198,32 km²
Kepadatan58,07 jiwa/km²
Desa/kelurahan3/-
Peta
PetaKoordinat: 3°30′0″N 117°49′48″E / 3.50000°N 117.83000°E / 3.50000; 117.83000

Kondisi wilayah

Batas wilayah

Utara Nunukan
Timur Laut Sulawesi
Selatan Kota Tarakan
Barat Pulau Baru

Topografis

Secara umum wilayah Bunyu terdiri dari daerah datar dan sebagaiannya dataran tinggi dengan tingkat kemiringan sedang.

Akses dari Ibu kota

Karena Kecamatan ini berupa pulau, maka seluruh desa yang ada aksesibilitasnya bisa ditempuh dengan kendaraan darat dan sarana transportasi dalam kotanya pun juga cukup mudah dan bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Sedangkan perjalanan ke ibu kota Kabupaten Bulungan (Tanjung Selor) hanya bisa ditempuh melalui jalur laut, menggunakan angkutan speedboat dengan lama perjalanan sekitar 2 jam.

Jarak Pulau Bunyu ke Pulau Tarakan Lebih dekat daripada akses ke Tanjung Selor (ibu kota) Kabupaten Bulungan.

Demografis

Secara demografis Kecamatan Bunyu memiliki jumlah penduduk 9.810 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 5.214 jiwa dan perempuan 4.656 jiwa. Dari sejumlah penduduk itu, klasifikasi dewasa 6.603 jiwa dan anak-anak 3.267 jiwa, dengan tingkat kepadatan mencapai 49,47 jiwa/km².

Sosial Budaya

Masyarakat di Bunyu cukup beranekaragam, bagian terbesarnya adalah pendatang yang berasal dari Jawa maupun Sulawesi. Sedangkan suku aslinya adalah masyarakat Suku Tidung, dengan komposisi Suku Jawa 20,85 %, Bugis 31,11 %, Tidung 11,29 %, Banjar 9,97 % dan suku lainnya 26,78 %.

Berdasarkan agama yang dianut masyarakatnya pun juga beragam, meliputi: Islam 87,67%, Kristen Protestan/Katolik 12,13%, Hindu 0,03%, serta Budha 0,17%. Dengan Sarana ibadah yang ada di wilayah ini terdiri dari masjid 14 buah, langgar/mushalla 4 buah dan gereja 5 buah serta vihara 1 buah. Dengan keanekaragaman tersebut, maka secara budaya dan adat istiadat pun juga beragama. Masing-masing suku yang ada secara khas menampilkan budayanya masing-masing, seperti Jawa, Bugis, Banjar, Tidung maupun lainnya.

Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai tenaga kerja/karyawan di PT Pertamina EP Bunyu dan PT Medco Methanol Bunyu, PNS, petani kebun dan bagian terbesarnya menjadi nelayan.

Informasi Umum

Pulau Bunyu adalah pulau yang menarik. Ada pabrik Methanol milik Pertamina yang dikelola oleh Medco E&P Indonesia (milik pengusaha nasional Arifin Panigoro) di pulau tersebut. Selain itu Pertamina E&P (Hulu) juga telah lebih dari dari 40 tahun melakukan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas di pulau tersebut.

Sebagai sebuah Kota Kecamatan, kota ini relatif kecil. Penduduknya mungkin hanya sekitar 10 ribu jiwa saja. Sebagian besar adalah etnis pendatang yaitu Bugis dan Jawa. Penduduk aslinya, suku Tidung umumnya berdiam di sekitar Pangkalan dan Bangsal Tengah, nama wilayah kecil di barat pulau tersebut.

Terdapat hotel kelas melati di jalan Pangkalan. Namun bagi anda yang menjadi tamu Medco atau Pertamina dapat tinggal di Mess perusahaan tersebut dengan fasilitas yang cukup memadai. Meskipun merupakan sebuah kecamatan kecil, tetapi sudah banyak memberikan prestasi yang cukup gemilang, baik itu dibidang keagamaan, kesenian, pendidikan, maupun olahraga. Karena faktor bercampur baurnya masyarakat asli pulau Bunyu dengan pendatang dari luar sehingga kehidupan masyarakatnya pun beragam, tidak heran jika salah satu Grup kesenian tradisional suku tidung yang bernama Pagun Bulungan memiliki anggota yang berasal dari luar suku Tidung seperti suku Bugis, suku Jawa, dan Banjar. Adapun grup kesenian tradisional adat Jawa yang biasa dikenal di Bunyu bernama Wonobudoyo. Karena kekayaan alamnya, Pulau Bunyu juga resmi mencatatkan sejarah menjadi pulau pertama di Indonesia yang 100 persen penduduknya telah menikmati layanan listrik yang berasal dari gas. Prestasi PLN Bunyu dan PLN Area Berau yang berada dalam wilayah kerja PLN Wilayah Kalimantan Utara mendapatkan pengakuan dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia.

Komoditi Khas

  • ikan (basah dan kering)
  • Komoditas olahan hasil pertanian dan perikanan lainnya

Objek Wisata

  • Pantai Nibung
  • Pantai Sei Kura
  • Pantai Tanjung Arang
  • Padang Golf Nibung
  • Pabrik Produksi Minyak dan Gas
  • Pulau Burung
  • Telaga Patra Gunung Panjang
  • Wahana Bermain Air " Water Fans" 2015.
  • Kolam Renang RU V

Potensi

  • Batu Bara
  • Minyak dan gas
  • Perikanan dan kelautan

Referensi