T-Five
T-Five adalah grup musik beraliran Pop dengan sentuhan R&B serta Hip-hop yang mulai tenar pada awal tahun 2000-an. Mereka telah merilis 4 album, T-Five (2001), Bebas (2003), Back To Back (2005), dan The Legacy (2008).T-Five berdomisili di kota Bandung - Jawa Barat, Indonesia.[1]
T-Five | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Nama lain | T-Five Big Family TBF |
Lahir | 20 Juli 1999 |
Asal | Bandung, Indonesia |
Genre | |
Tahun aktif | 1999 - sekarang |
Label |
|
Artis terkait |
|
Anggota | Gordon Abraham Nino Christian Yerry Meirian Tabriz Muhajir Rizal Ahmad Hans Boyke |
Mantan anggota | Paul Latumahina Utomo Haridwinanto Andi Rustandi Aswin Anshari |
Sejarah
Awal Karir
T-Five berasal dari band sekolah. Nama itu pun sebenarnya singkatan dari Twenty-Five. Twenty karena anggotanya waktu itu lima anak SMA 20 Bandung. Sejalan waktu, beberapa anggotanya keluar dan masuk beberapa orang dari SMA lain. Yang masih bertahan tinggal Yerry dan Gordon. Seperti banyak band, T-Five juga merangkak dari kafe ke kafe. Lebih dari itu, awalnya jenis sajian musik yang diusung berupa acapella. Dan ciri itu masih menonjol dengan 4 orang Vokalis.
Karir Musik
T-Five mengawali karir tahun 1999 dengan personel awal yaitu Gordon (vokal), Nino (vokal), Yerry (vokal), Paul (vokal), Aswin (kibor), Andi (kibor), Bheben (bass), Rizal (gitar) dan Tomtom (drum). Awalnya T-Five merupakan kelompok vokal grup yang kemudian berkembang dengan menambahkan sesi musik live sebuah band di setiap penampilannya. Pada tahun 2000, T-Five juga termasuk di dalam sebuah album kompilasi bernama Indie Fame dengan label Fame Station – Bandung, serta pada tahun 2003 T-Five juga turut ikut serta di dalam sebuah album kompilasi milik Sony Music Indonesia - BMG yang bernama Journey To The Top With Mentos. Album pertama T-Five (2001) dan album kedua Bebas (2003) yang melejitkan single-single seperti Kau, MiRC (Malam Ini si Ramli Chatting Lagi), Jangan Pernah, Yang Terindah dan Hanya Untukku. Sepanjang tahun 2001 sampai tahun 2003, adalah awal kesuksesan sekaligus puncak kesuksesan bagi T-Five.[2]
Tahun 2005, Album ketiga mereka berjudul Back To Back yang kembali diproduseri oleh Gilang Ramadhan ini meluncurkan single pertama tembang mid-tempo ballad Di Ujung Mimpi. Dalam album tersebut, T-Five tetap membawa ciri khasnya, yaitu penggabungan dua teknologi digital dan analog dikombinasi sempurna antara musik dengan harmonisasi vokal 4 vokalis, Gordon, Nino, Yerry, dan Paul. Mereka berempat didukung pula oleh Aswin (kibor), Andi (kibor), Bheben (bass), Rizal (gitar) dan Tomtom (drum). Dibidani oleh tangan dingin produser Gilang Ramadhan, T-Five masih setia di jalur Pop Sweet R&B di album yang bertajuk Back To Back dengan diselingi Rap yang manis. Di album ketiganya ini T-Five ingin mengembalikan semangat yang dulu pernah dirasakan saat menggarap album pertamanya pada tahun 2001. Prosesnya dibuat dengan menggabungkan 2 teknologi digital dan analog serta dengan kombinasi yang apik antara musik dengan harmonisasi vokal 4 vokalis yang menjadi ciri khas T-Five sejak awal. Single berikutnya Hanya Untuk Cinta seakan ingin menyapa kembali para T-Five'rs (sebutan fans T-Five) yang telah lama memendam rindu menanti kehadiran album ketiga ini. Mengambil benang merah beat dari lagu Kau, rasanya lagu ini pasti mudah untuk diterima oleh para pecinta T-Five.[2] Bahkan lagu berjudul Rapper Kondang mengingatkan lirik-lirik jenaka ala lagu MiRC. Single HeYaHo pun disiapkan untuk menyapa para T-Fivers. Lagu ini punya beat menghentak yang dipertegas oleh sound dari keyboard-synth dan berpadu dengan kick drum serta lirik rap yang cerdik. Single ini layak dinobatkan menjadi 2nd anthem buat para T-Fivers demi kembalinya T-Five pada saat itu.[2]
Kenangan akan saat-saat pertama mereka merintis kariernya sebagai penyanyi accapella lalu beranjak sebagai band cafe coba dituangkan lagi dalam lagu cover version milik Tito Sumarsono yang berjudul Kisah Cintaku. Lagu ini sempat dipopulerkan oleh penyanyi legend Indonesia Chrisye. Di lagu ini T-Five membawakan dengan harmonisasi vokal yang sempurna dan menyentuh dengan balutan irama acapella-sweet-soul-R&B ala Take 6. Lewat Back To Back, terbukti T-Five ingin mengukuhkan sekali lagi kehadirannya sebagai band R&B yang punya potensi serta lagu-lagu yang bisa diterima oleh pendengar musik Indonesia. Pada tahun 2007, 4 personel T-Five memilih hengkang dari band Pop asal Bandung ini. Tomtom (drummer), Rizal (gitaris), Bheben (bassis) dan Yerry (vokalis) mengundurkan diri dari T-Five. Tomtom kemudian menjadi drummer band The Titans. Rizal (gitaris), Bheben (bassis) dan Yerry (vokalis) memilih membentuk sebuah band rock bernama Rockie bersama Bojes yang pernah menjadi finalis AFI (Akademi Fantasi Indosiar).[2]
Pada tahun 2008, T-Five hadir dengan formasi baru, yaitu Paul Arnold (Vocal/Soprano), Gordon Abraham (Vocal/Tenor), Nino Christian (Vocal - Baritone Low/Rap), Andi Rustandi (Piano/Keyboard), Aswin Anshari (Keyboard) dan Tabriz Muhajir - Ajier (Gitar), mengawali pemunculan mereka dengan single Tak Akan Hilang, Lagu ini dapat ditemukan dalam album keempat mereka, The Legacy. Tahun 2011, giliran Aswin Anshari (Keyboard) memilih hengkang dan mengundurkan diri dari T-Five. Pada awal tahun 2012, Yerry Meirian (Vocal - Baritone High) yang pada tahun 2007 sempat mengundurkan diri dari T-Five, kembali bergabung bersama T-Five.[2]
Di pertengahan bulan Agustus tahun 2015 tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2015, Hans Boyke yang akrab dengan panggilan Bheben kembali bergabung dengan T-Five dan mengisi posisi bassist. Lalu di awal tahun 2016 tanggal 2 Januari, Andi Rustandi (Piano/Keyboard) meng'vakum'kan diri nya dari T-Five karena harus berkonsentrasi penuh di grup musik lain.
Pertengahan tahun 2016 dengan menggandeng label Musik ProAktif, T-Five merilis sebuah comeback single yang diambil dari album T-Five (2001), "Yang Terindah". Dalam single yang dirilis pada awal Oktober 2016 ini, T-Five berkolaborasi dengan musisi muda Rayi Putra dari grup musik RAN. Bersama label Musik ProAktif ini (2016 - 2020) T-Five banyak mengeluarkan karya-karya singel mereka ke industri musik Indonesia, tanpa mengeluarkan 1 buah album.
Di akhir tahun 2021, tepatnya di bulan November 2021 T-Five yang saat itu beranggotakan: Gordon Abraham, Yerry Meirian, Nino Christian, Paul Arnold, Tabriz Muhajir dan Hans Boyke kembali mengajak seluruh mantan personil mereka (Utomo Haridwinanto, Rizal Ahmad, Andi Rustandi dan Aswin Anshari) untuk bersama-sama membuat sebuah "music project" yang akhirnya membawa T-Five kembali mengeluarkan 1 buah karya single terbaru mereka berjudul "One In A Million". Karya single ini dirilis pada tanggal 27 Mei 2022. Kehadiran single "One In A Million" ini cukup mengejutkan karena tanpa kehadiran Paul Arnold dan Aswin Anshari di dalam karya musik tersebut. Ini disebabkan karena Paul tengah sibuk dengan grup band pribadinya yang sibuk pentas di cafe-cafe dan klub-klub di Ibu Kota, dan Aswin yang kondisi kesehatannya sudah tidak memungkinkan dia untuk bermusik lagi. Bersamaan dengan "One In A Million" ini T-Five mengusung sebuah nama lain yaitu: TBF '(T-Five Big Family)'. "One In A Million" ini merupakan lagu yang ditulis oleh seluruh personil T-Five (TBF) dan merupakan jembatan untuk konsep perluasan segmen pasarnya menuju pasar Milenial. Aransemen lagu "One In A Million" dibangun bersama oleh seluruh anggota T-Five (TBF), yang juga bertindak sebagai produser untuk single ini dan beberapa single selanjutnya. [3]
Penghargaan
T-Five juga pernah meraih beberapa prestasi dan penghargaan musik di blantika musik Indonesia, di antaranya:
- Menjadi MTV Eksklusif Artist 2002
- Most favourite New Artist di MTV Indonesia 2002 (Penghargaan MTV Indonesia)
- Duo/Grup Terbaik, kategori R&B Anugerah Musik Indonesia 2002
- Album Terbaik, kategori R&B Anugerah Musik Indonesia 2002
- Pencipta Lagu Terbaik, kategori R&B Anugerah Musik Indonesia 2002
- Best New R&B Producer (2002)
- Nominasi di SCTV Awards & Panasonic Awards
Video Klip
Album Pertama - T-Five (2001)
- Kau
- Yang Terindah
- mIRC (Malam Ini si Ramli Chatting Lagi)
Album Kedua - Bebas (2003)
- Hanya Untukku
- Jangan Pernah
Album Ketiga - Back To Back (2005)
- Di Ujung Mimpi
- Hooha
Album Keempat - The Legacy (2008)
- Mendua
- Tak Akan Hilang
Singel
- A.M.K.M. (Aku Mendua Kamu Mendua)
- I.L.U (I Love U)
- Dia
- NaNaNa - Never Let You Go • 'Lyric Video'
- Jangan Pernah feat. Radhini • 'Lyric Video'
- Mendua feat. Andira
- Kau (Live Version) • Rehearsal Music Video naungan Musik ProAktif
- Raja Chatting (New Version) • Rehearsal Music Video naungan Musik ProAktif
- Lagu Sedih
- Pergi Saja • 'Lyric Video'
- One In A Million
Anggota
Saat ini
- Gordon Abraham - vokalis (1999–sekarang)
- Nino Christian - vokalis/baritone low - rapper (1999–sekarang)
- Yerry Meirian - vokalis/baritone high (1999-2007, awal 2012-sekarang)
- Tabriz Muhajir - synthesizer/gitaris (2007–sekarang)
- Hans Boyke - bassist (1999-2007, pertengahan Agustus 2015-sekarang)
- Rizal Ahmad - gitaris (1999-2007, 2022-sekarang)
- Ade Ronaldo Junitri Latupeirissa - additional tetap vokalis (2022–sekarang)
T-Five Big Family
- Paul Latumahina - vokalis (1999–2021)
- Gordon Abraham - vokalis (1999–sekarang)
- Nino Christian - vokalis/baritone low - rapper (1999–sekarang)
- Yerry Meirian - vokalis/baritone high (1999-2007, awal 2012-sekarang)
- Tabriz Muhajir - synthesizer/gitaris (2007–sekarang)
- Hans Boyke - bassist (1999-2007, pertengahan Agustus 2015-sekarang)
- Andi Rustandi - pianis/kibordis (1999–2015, akhir Juni 2022-awal November 2022)
- Utomo Haridwinanto (Tomtom) - drummer (1999-2006, akhir Juni 2022-awal November 2022)
- Rizal Ahmad - gitaris (1999-2007, 2022-sekarang)
- Aswin Anshari - kibordis (1999–2011, akhir Juni 2022-awal November 2022)
Lini masa T-Five / T-Five Big Family
Diskografi
Album
Tanggal | Judul | Label |
2001 | T-Five | Sony Music Entertainment Indonesia |
2003 | Bebas | Sony Music Entertainment Indonesia |
2005 | Back To Back | Sony Music Entertainment Indonesia |
2008 | The Legacy |
|
Singel
Tanggal | Judul | Label |
November, 2008 | Tak Akan Hilang | Twister Five Ent |
Februari, 2013 | A.M.K.M. (Aku Mendua Kamu Mendua) | Twister Five Ent |
Februari, 2014 | I.L.U (I Love U) |
|
Maret, 2015 | Dia |
|
Oktober, 2016 | Yang Terindah (menampilkan Rayi Putra RAN) (remake) | Media Musik Proaktif |
Juni, 2017 | Nanananana | Media Musik Proaktif |
Desember, 2017 | Hai Mari Berhimpun | Media Musik Proaktif |
April, 2018 | Jangan Pernah (menampilkan Radhini) | Media Musik Proaktif |
Agustus, 2018 | Mendua (menampilkan Andira) | Media Musik Proaktif |
Juni, 2019 | Hooha (menampilkan Trio Macan) | Media Musik Proaktif |
Juli, 2019 | Kau (Live Version) | Media Musik Proaktif |
Juli, 2019 | Raja Chatting (New Version) | Media Musik Proaktif |
Desember, 2019 | Lagu Sedih | Media Musik Proaktif |
April, 2020 | Gak Nyambung | Media Musik Proaktif |
Mei, 2020 | Pergi Saja | Media Musik Proaktif |
Mei, 2022 | One in A Million |
|
November, 2022 | Dewiku |
|
Desember, 2022 | Bu-Gil (Bambu Gila) |
|
Mei, 2023 | Terluka |
|
Juli, 2023 | Kau (New Version) |
|
Album Kompilasi
Tanggal | Judul | Label |
2000 | Indie Fame | Fame Station – Bandung |
2003 | Journey To The Top With Mentos | Sony Music Entertainment Indonesia - BMG |
2003 | OST. Janus: Prajurit Terakhir | Sony Music Entertainment Indonesia - BMG |
Referensi
- ^ "Cara Grup Musik T-Five Bertahan Hingga Usia 20 Tahun | Republika Online Mobile". republika.co.id. Diakses tanggal 2022-05-28.
- ^ a b c d e "Profil T-Five". Kapanlagi.
- ^ Sarana, PT Balarusa Mitra (2022-06-30). "T-Five Reuni di "One in a Million"". POP HARI INI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-17.