Kwee Hing Tjiat

Revisi sejak 2 Agustus 2009 12.54 oleh Tjamboek berdoeri (bicara | kontrib) (lengkapin)

Kwee Hing Tjiat (lahir Surabaya, 1892, wafat Semarang, 27 Juni 1939) adalah seorang jurnalis Melayu-Tionghoa dan mendapat julukan "Sang Naga Jurnalistik Melayu – Tionghoa". Ia melewatkan masa kecil di Surabaya. Pada usia 21 tahun (1913), bersama Lie Biauw Kie, Tjia Tjiep Ling, Tan Tjiang Ling, Liem Thoan Tik, dan Liem Tjhioe Kwie, ia mendirikan mingguan yang pertama terbit di Surabaya bernama Bok Tok.

Kwee Hing Tjiat.

Pada tahun 1914 ia telah menjadi redaktur kepala (hoofdredacteur) mingguan Tjhoen Tjhioe yang dipimpin Tjoa Jan Hie. Pada tahun yang sama ia menjadi redaktur kepala Palita di Yogyakarta. Pada triwulan kedua 1916 ia menjadi redaktur kepala pertama dari kalangan Tionghoa pada harian Sin Po Batavia.

Di usia 26 tahun (1918) ia berangkat ke Eropa dan tinggal di Berlin, untuk urusan perdagangan tembakau pada firma Hoo Tik Thay di Surabaya, namun dunia jurnalistik tidak pernah lepas dari hidupnya. Di Berlin ia menulis buku yang berjudul Dua Kepala Batu. Ia kembali ke Indonesia (waktu itu masih Hindia Belanda) tahun 1923, namun sesampainya ia di Pelabuhan Tanjung Priok ia ditolak masuk. Lalu ia berdiam di Shanghai dan menulis untuk berbagai suratkabar di Tiongkok dan di Tanah Jawa.

' Mendirikan Matahari di Semarang.'

Atas jaminan Oei Tiong Ham Concern Kiam Gwan Kwee Hing Tjiat pada tahun 1934 di perbolehkan kembali ke Indonesia, dan langsung pada 1 Agustus 1934 mendirikan surat kabar Tionghoa Melaju yang ia beri nama Matahari, dengan pembatu-pembantu awalnya ada Liem Koen Hian, Mr. Ko Kwat Tiong, Kwee Tek Hoaij, Kwee Thiam Tjing, Njonja Tjoa Hin Hoei, Njonja Lim Sam Tjiang Nona Thung Tien.

Kwee Hing Tjiat wafat pukul 19.40, 27 Juni 1939 (pada usia 47 tahun) di Semarang.

Pranala luar