Museum Mansinam adalah museum tematik pertama di Papua Barat yang terletak di Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.[1] Museum ini didirikan pada tahun 2014 oleh pemerintah Kabupaten Manokwari dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Museum Mansinam didirikan untuk mengenang sejarah masuknya agama Kristen di Tanah Papua.[2] Pulau Mansinam merupakan tempat pertama kali penginjilan di Tanah Papua dilakukan oleh dua misionaris Jerman, Ottow dan Geissler, pada tanggal 5 Februari 1855. Museum Mansinam memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi dan terdiri dari dua lantai. Lantai dasar museum berisi informasi secara umum tentang sejarah masuknya agama Kristen di Tanah Papua, mulai dari masa pendahuluan sebelum agama Kristen masuk, kemudian masa perubahan ketika Ottow dan Geissler datang, dan masa pembaruan setelah dilakukan pekabaran injil menyebar. Lantai dua museum berisi koleksi benda-benda bersejarah, seperti alat-alat peribadatan, foto-foto, dan dokumen-dokumen penting. Beberapa koleksi museum Mansinam yang menarik antara lain: Patung Yesus Kristus yang terbuat dari kayu, yang merupakan patung Yesus Kristus pertama di Tanah Papua. Foto-foto Ottow dan Geissler, yang merupakan misionaris Jerman yang pertama kali menginjili Tanah Papua. Dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan sejarah masuknya agama Kristen di Tanah Papua. Museum Mansinam dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIT. Biaya masuk museum Mansinam sebesar Rp5.000 per orang. Museum Mansinam diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan wisata sejarah bagi masyarakat Papua Barat dan sekitarnya.

Referensi

  1. ^ Kebudayaan, Direktorat Pelindungan (2016-04-27). "Museum Mansinam, Museum Tematik Pertama di Papua Barat". Direktorat Pelindungan Kebudayaan. Diakses tanggal 2023-08-27. 
  2. ^ News, Tagar (2017-12-23). "Museum Mansinam, Empat Tahun Tak Berisi dan Juga Terkunci". TAGAR. Diakses tanggal 2023-08-27.