Helena Sky Bridge

jembatan di Indonesia
Revisi sejak 28 Agustus 2023 13.19 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh Jeremy Manik (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot(Tw))

Helena Sky Bridge atau dalam bahasa Indonesia Jembatan Langit Helena adalah sebuah jembatan yang tergantung di lereng pegunungan karst Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.[2] Jembatan ini dibangun dan dijadikan objek wisata pada tahun 2016. Jembatan ini memiliki panjang 50 meter (160 ft)[1] dan berada di ketinggian 100 meter (330 ft)[1] di atas permukaan laut dan melintas tepat di atas penangkaran kupu-kupu yang berukuran kurang lebih 7.000 meter persegi.[2] Objek wisata ini memberikan nuansa tantangan untuk berjalan menapaki jembatan yang panjang dan tinggi seraya menikmati indahnya pemandangan alam sekitar berupa tebing karst, penangkaran kupu-kupu, desa. Objek wisata ini sangat cocok bagi wisatawan petualangan dan pemburu spot-spot menarik. Lokasi wisata ini memiliki 247 jenis kupu-kupu, salah satunya adalah kupu-kupu yang dilindungi, yaitu spesies Kupu-Kupu Raja (Troides Helena) yang namanya diambil menjadi nama jembatan ini.[2]

Helena Sky Bridge
Informasi
Lokasi Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Negara  Indonesia
Koordinat 5°01′01″S 119°40′27″E / 5.0169816°S 119.6741601°E / -5.0169816; 119.6741601
Pemilik
Awal pembangunan 2016
Penyelesaian Januari 2017[1]
Pembukaan Setiap hari pukul 08.00–17.00 WITA[2]
Biaya Rp20.000,00 (biaya karcis masuk[1][2])
Rp22.500,00 (biaya karcis masuk pada hari sabtu, minggu, dan libur nasional[1][2])
Rp5.000,00 (biaya parkir)
Jenis objek wisata Jembatan Langit
Luas 7.000 m²

Helena Sky Bridge masuk pada kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan, utamanya kaum milenial dan instagramer sejak selesai dibangunnya pada tahun 2017.[1] Daya tarik objek wisata ini adalah menghadirkan spot-spot menarik untuk latar swafoto pada sebuah jembatan.[1] Jembatan ini tepat berada di atas Taman Penangkaran Kupu-Kupu Bantimurung, di sisi belakangnya merupakan tebing karst Pegunungan Bantimurung, dan di sisi depannya merupakan pemandangan terbuka untuk melihat pemandangan luas dari kejauhan.

Untuk menaiki Helena Sky Bridge, wisatawan diharuskan tracking sejauh 200 meter dari loket pembelian karcis menuju puncak menara Helena Sky Bridge.[1] Wisatawan juga diharuskan antre karena jembatan ini dibatasi 5 orang secara bersamaan sekali naik.[1] Hal tersebut sesuai standar prosedur dan pengamanan bobot maksimal. Wisatawan akan dilengkapi dengan perlengkapan keamanan yang standar, mulai helm, dan webbing yang cukup lengkap.[1] Dari atas jembatan ini wisatawan bisa melihat indahnya kerajaan kupu-kupu Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.[1] Tak jauh dari sana pun terlihat kubah raksasa penangkaran kupu-kupu yang menjadi ikon Bantimurung.[1] Keberadaan gunung karst menambah indah latar foto di atasnya.[1] Alat-alat pengaman pun seolah menjadi properti apik untuk berfoto.[1]

Sejarah

Sejarah keberadaan Helena Sky Bridge pada awalnya hanyalah sebuah jembatan biasa dan namanya pun belum seperti saat ini. Jembatan biasa ini digunakan untuk akses pembersihan dome kupu-kupu yang berisi penangkaran kupu-kupu dan pakannya yang ditanam di dalam dome tersebut.[2] Pada tahun 2016, jembatan biasa ini pun dibuat lebih menarik guna menjadi objek wisata. Akhirnya pada tahun 2017, jembatan ini rampung dan mulai beroperasi sebagai objek wisata di bawah pengelolaan kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros dan Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Keberadaan Helena Sky Bridge ini membuat jumlah wisatawan semakin meningkat.[2] Wisatawan yang berkunjung, berfoto, dan teredukasi tentang kupu-kupu.[2] Tak hanya wisatawan domestik, wisatawan mancanegara pun meminati fan telah berkunjung ke objek wisata ini. Ide pembangunan Helena Sky Bridge sendiri adalah membuat sebuah pengelolaan kawasan konservasi yang multi fungsi dan memperkuat dome sanctuary kupu-kupu.

Daya Tarik

Dari atas Helena Sky Bridge, wisatawan dapat melihat bentangan geomorfologi kawasan gunung batu Maros-Pangkep dengan ciri khas tower karstnya yang unik yang dikenal sebagai tower karst terbesar dan terindah kedua setelah kawasan karst di Cina serta beragamnya kupu-kupu yang ada di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Pemandangan apik dari atas jembatan ini berhasil menarik perhatian wisatawan dan menjadi salah satu spot yang instagramable. Wisatawan yang berkunjung dapat melakukan swafoto di atas Helena Sky Bridge. Pemandangan eksotis dari batu karst, pepohonan hijau yang berada di kiri-kanan jembatan, serta peralatan keselamatan yang dikenakan pada wisatawan membuat foto yang dihasilkan terlihat apik. Selain foto yang dihasilkan, pengunjung juga merasakan pengalaman yang memacu adrenalin ketika berjalan melewati jembatan gantung di ketinggian 100 m sambil menikmati pemandangan kupu-kupu di bawah jembatan.[2]

Lokasi

Helena Sky Bridge secara letak astronomis berada pada titik koordinat 5.0169816 LS dan 119.6741601 BT. Objek wisata ini secara geografis berada pada sekitar tebing pegunungan karst Bantimurung pada kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung atau cakupan yang lebih luas pada kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.[1] Secara administratif, objek wisata ini terletak di Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Aksesbilitas

 
Papan penunjuk arah di Jalan Andi Pangerang Pettarani Kota Turikale yang menunjukkan jarak 13 km menuju Taman Wisata Alam Bantimurung.

Helena Sky Bridge berjarak ± 44 km atau waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari pusat Kota Makassar, ± 29 km dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, atau ± 14 km dari pusat ibu kota Kabupaten Maros (Turikale). Dari pusat Kota Turikale, dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Aksesnya pun sangat mudah dijangkau, karena berada di jalan provinsi, yakni jalan poros Maros–Bone dengan kondisi jalan yang sangat baik dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan.

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Irzal Adiakurnia, Muhammad (16 Januari 2018). "Indahnya Helena Sky Bridge, Spot Selfie dari Atas Taman Kupu-kupu". travel.kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-20. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "Melihat Keindahan Helena Sky Bridge di Kerajaan Kupu-kupu Makassar". kumparan.com. 25 Januari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 

Pranala luar