Richard James Wilkinson

Richard James Wilkinson adalah seorang administrator Kolonial Inggris, cendekiawan dalam subjek Bahasa Melayu, dan sejarawan

Richard James Wilkinson (29 Mei 1867 – 5 Desember 1941) adalah seorang administrator Kolonial Inggris, cendekiawan dalam subjek Bahasa Melayu, dan sejarawan.[1]

Berkas:Karya buku Richard James Wildinson.JPG
Salah satu buku karya Richard James Wilkinson yang membahas mengenai Melayu

Richard James Wilkinson lahir pada tanggal 29 Mei 1867 di Salonika (Thessaloniki), Yunani, karena ayahnya, Richard Wilkinson, pada saat itu sedang bertugas di sana sebagai konsul.[2] Ia adalah seorang sarjana lulusan Kolese Trinity, Cambridge.[2] Ia adalah seorang yang multilingual yang menguasai bahasa Prancis, Jerman, Yunani, Italia, dan Spanyol, dan kemudian, bahasa Melayu dan Hokkien yang ia kuasai pada tahun 1889, saat menjadi kadet setelah dengan Layanan Sipil Negeri-Negeri Selat.[2] Ia adalah seorang kontributor penting untuk Journal of the Malayan Branch of the Asiatic Society (JMBRAS).[3] Pada 7 Oktober 1900 Wilkinson menyerahkan sekumpulan manuskrip dan buku cetak bahasa Melayu pada Perpustakaan Universitas Cambridge.[4] Pada tahun 1912 ia diberi gelar Companion of the Order of St Michael and St George (CMG).

Karier

Layanan Sipil Negeri-Negeri Selat

Richard James Wilkinson tiba di Koloni (Singapura) pada tahun 1889 dan Warta Pemerintah tanggal 6 Desember tahun itu mencatat bahwa "Bapak Littleton Edward Pipa Wolferstan dan Richard James Wilkinson (yang telah melaporkan kedatangan mereka di Koloni pada tanggal 3 Desember) juga telah ditunjuk sebagai Kadet (pada Layanan Sipil Negeri-Negeri Selat).[5] Pada bulan Desember 1895, Wilkinson, yang pada sat itu menjabat sebagai Kepala Distrik di Negeri-Negeri Melayu, karena dianggap fasih dalam bahasa pribumi, ia bergabung dengan Jawatan Luar Negeri.[6] Ia kemudian bergabung kembali dengan Layanan Sipil Kolonial dan menjadi Pejabat Pengawas Pendidikan di Penang, setelah itu, pada akhir Maret 1897, ia menjadi Hakim Polisi di Singapura.[7] Pada Januari 1899, Wilkinson menjabat sebagai Pejabat Inspektur Sekolah.[8] Pada April 1907, bukunya yang berjudul Malay Beliefs dirilis.[9] Karyanya yang lain, An Abriged Malay-English Dictionary (romanised) (terjemahan: Kamus Ringkas Bahasa Melayu-Bahasa Inggris (diromanisasi)), dirilis pada Agustus 1908. Pada waktu itu ia menjabat sebagai Asisten Residen Perak.[10] Tahun 1911 ia menjadi Sekretaris Kolonial untuk Negeri-Negeri Selat dan anggota resmi Dewan Legislatif.[11] Tahun 1912 ia ditunjuk masuk dalam Komisi Perdamaian (Singapura).[12]

Pejabat Gubernur Negeri-Negeri Selat

Wilkinson ditunjuk untuk bertindak sebagai gubernur dalam pemerintahan Negeri-Negeri Selat pada Juni 1914 terkait dengan kepergian Gubernur Sir Arthur Young keluar dari wilayah itu[13] hingga sang gubernur kembali pada tahun yang sama.[14] Salah satu tindakan pentingnya adalah mengeluarkan sebuah pengumuman pada bulan Agustus yang menginformasikan warga Negeri-Negeri Selat bahwa perang telah "pecah antara Yang Mulia Raja George V dan Kaisar Austria-Hungaria dan antara sekutu mereka masing-masing."[15]

Masa jabatan Wilkinson yang pendek sebagai pemimpin Pemerintahan Selat bukan hal yang mudah. Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah keadaan keuangan Negeri-Negeri Melayu Bersekutu yang sedang sulit.

Pemerintahan sedang mengalami defisit $30 juta, meskipun nilai asetnya melebihi kewajiban. Sebagian besar aset berbentuk surat berharga yang tidak bisa dicairkan dalam waktu cepat. Singkatnya, Federasi menghadapi masalah likuiditas atau arus kas. Proyek-proyek yang telah menghabiskan banyak dana antara lain jalur kereta api melalui Semenanjung Siam (sekarang Thailand) dan pembuatan kapal perang, HMS Malaya. Permintaan dana oleh Komisaris Tinggi pada Sekretaris Negara untuk Koloni tidak membuahkan hasil dengan segera. Sekretaris Negara telah mengusulkan penundaan pemberian pinjaman hingga tahun 1915 terkait keadaan pasar uang di Eropa pada waktu itu. Dan, dengan kondisi perang telah pecah, hampir tidak mungkin Federasi dapat stabil hingga saatnya memperoleh pinjaman tahun 1915.

Media menyebutkan bahwa Wilkinson adalah "seseorang dengan kemampuan keuangan luar biasa, dan pada saat-saat kritis di Malaya, setelah deklarasi perang," telah "menguasai pemahaman mengenai keuangan administratif, dan bahkan mengenai seluk-beluk perbankan, perdagangan, dan pertukaran yang mengejutkan orang-orang yang seluruh hidupnya dihabiskan untuk menguasai hal-hal seperti itu."[16]

Wilkinson dengan memikul tanggung jawab di pundaknya sendiri telah menyelamatkan Malaya dari "salah satu bencana terburuk dalam sejarah," menurut media massa. Wilkinson memutuskan bahwa Pemerintah Negeri-Negeri Selat akan membeli timah Negeri-Negeri Melayu Bersekutu pada harga tetap, yang menstabilkan pasar dan keuangan Malaya, pada saat pasar logam di London ditutup karena perang. Perusahaan peleburan kemudian harus mengakui bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan mereka untuk membeli bijih ketika tidak ada pasar yang menjualnya. Pemerintahan Selat juga memutuskan untuk memberikan uang muka bagi perusahaan dalam bentuk saham atau surat berharga lainnya, untuk menghindari rasa takut dan kecemasan yang akan dialami perusahaan-perusahaan tersebut. Ia telah mengelola semua sumber daya Negeri-Negeri Selat untuk mempertahankan keseimbangan industri Negeri-Negeri Melayu Bersekutu. Koran-koran menggambarkan posisinya saat itu sebagai "salah satu keadaan genting dan kesulitan yang luar biasa bagi pejabat Gubernur," dan menuliskan bahwa apabila ia tidak mengambil tanggung jawab untuk menstabilkan industri Malaya tersebut, "akan ada bencana yang lebih besar daripada yang pernah diketahui oleh masyarakat." Negeri-Negeri Melayu Bersekutu dapat bertahan, banyak proyek-proyek besar dilanjutkan termasuk HMS Malaya dan jalur kereta api ke utara, serta jembatan yang menghubungkan Johor dan Singapura. Wilkinson telah memunculkan masalah mereka, masalahnya, dan mengatasinya.[17]

Terlepas dari semua itu, pada Desember tahun itu ia berhasil pula menerbitkan sebuah koleksi pantun Melayu yang ia kerjakan bersama-sama dengan Richard Olaf Winstedt.[18]

Meninggalkan Singapura

Wilkinson sangat dicintai oleh masyarakat Islam Singapura. Ia dijamu selama berhari-hari sambil mempersiapkan kepergiannya dari Singapura untuk jabatan barunya sebagai Gubernur Sierra Leone pada Januari 1916. Sebuah acara makan malam diadakan oleh Asosiasi Muslim (Singapura) pada tanggal 15 Oktober 1915 di Victoria Memorial Hall. Acara tersebut dihadiri hampir semua orang penting dalam pemerintahan dan perdagangan Negeri-Negeri Selat dan Negeri-Negeri Melayu Bersekutu.[19]

Peninggalan

Lembaga

Ia memprakarsai pendirian Kolese Pelatihan Bahasa Melayu di Malaka pada tahun 1900 yang akhirnya pada tahun 1922 diganti dengan Kolese Pelatihan Sultan Idris (Sultan Idris Training College atau SITC) di Tanjung Malim, Perak.[20][21]

Tahun 1905 ia mendirikan Sekolah Keresidenan Melayu, kemudian dikenal sebagai Kolese Melayu di Kuala Kangsar (Malay College at Kuala Kangsar atau MCKK).[22]

Buku yang ditulis, disunting, dan dikompilasi

  • A vocabulary of central Sakai (dialek masyarakat pribumi di Lembah Gopeng), dicetak oleh J. Brown pada Federated Malay States Govt. Press, 1915
  • Malay grammar, diterbitkan oleh The Clarendon Press, Oxford, 1913, bersama dengan Sir Richard Olof Winstedt (1878–1966)
  • The Achehnese, diterbitkan oleh EJ Brill, 1906 bersama dengan CS Hurgronje dan AWS O'Sullivan
  • Malay beliefs, diterbitkan oleh Luzac & Co, 1906
  • A history of the peninsular Malays, with chapters on Perak & Selangor, diterbitkan oleh Kelly & Walsj 1920
  • An English-Malay dictionary: huruf latin, 1932 diterbitkan ulang oleh Kelly & Walsh, 1939, bersama dengan RO Winstedt
  • An Abridged Malay-English Dictionary (romanised), diterbitkan oleh FMS Government Press, 1908
  • Notes on the Negri Sembilan, diterbitkan oleh FMS Government Press, 1911
  • A history of Perak, diterbitkan ulang oleh Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 1974, bersama dengan RO Winstedt dan SWE Maxwell
  • The incidents of Malay life, dicetak oleh J. Russell pada FMS Govt. Press, 1908
  • Malay literature, diterbitkan oleh FMS Government Press, 1907
  • Life and Customs, Part 1: The Incidents of Malay Life (1908)
  • Papers on Malay Subjects, Part I-V
  • Papers on Malay Subjects: Law, Part 1-2: Introductory Sketch and the Ninety-Nine Laws of Perak, 1907–1908
  • The education of Asiatics, 1901
  • Pantun Melayu, bersama dengan RO Winsted, 1914
  • Kesah pĕlayaran Abdullah (Voyages of Munshi Abdullah), 1907
  • Code for grant-in-aid scholls and departmental instruction to inspecting officers, 1905
  • Malay literature part III: Malay proverbs on Malay chatacter, 1907

Lihat pula

Bacaan lanjutan

  1. 7 surat dari Richard James Wilkinson untuk Oscar Browning
  2. A century of British orientalists 1902-2001 oleh Clifford Edmund Bosworth, British Academy
  3. One hundred years' history of the Chinese in Singapore, University Malaya Press, 1967
  4. Bio Richard James Wilkinson, Perpustakaan Nasional Singapura

Referensi

  1. ^ Gullick, J.M. (2001). "Richard James Wilkinson (1867–1941): a man of parts". Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (dalam bahasa bahasa Inggris). 74 (1): 19–42. JSTOR 41493439. 
  2. ^ a b c Naoki, Soda (September 2001). "The Malay World in Textbooks: The Transmission of Colonial Knowledge in British Malaya" (pdf). Southeast Asian Studies (dalam bahasa bahasa Inggris). 39 (2): 188–234. Diakses tanggal 25-10-2016. 
  3. ^ Tiew, Wai Sin (Juli 1998). "History of the Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (JMBRAS) 1878–1997: An Overview" (pdf). Malaysian Journal of Library & Information Science (dalam bahasa bahasa Inggris). Kuala Lumpur, Malaysia. 3 (1): 43–60–Sc. Diakses tanggal 25-10-2016. 
  4. ^ Sayle, Charles (1915). "Annals of Cambridge University Library, 1278–1900" (pdf). Library. Cambridge. s3-VI (24): 308–345. doi:10.1093/library/s3-VI.24.308. ((Perlu berlangganan (help)). 
  5. ^ "Government Gazette, December 6". Straits Times Weekly Issue (dalam bahasa bahasa Inggris). cetakan. 10-12-1889. hlm. 11. 
  6. ^ The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942) (dalam bahasa bahasa Inggris). Singapore. 09-12-1895. hlm. 2.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  7. ^ The Straits Times (dalam bahasa bahasa Inggris). Singapore. 18-03-1897. hlm. 2.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  8. ^ "Council Papers."
  9. ^ The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942) (dalam bahasa bahasa Inggris). Singapore. 22-04-1907. hlm. 4.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  10. ^ The Straits Times (dalam bahasa bahasa Inggris). Singapore. 28-08-1908. hlm. 2.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  11. ^ "Legislative Council. Ordinary Meeting, Friday, Nov. 3rd." The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942) 4 November 1911: 12. Print.
  12. ^ The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942) (dalam bahasa bahasa Inggris). Singapore. 06-07-1912. hlm. 7.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  13. ^ "The Governor's Successor." The Straits Times [Singapore] 18 June 1914: 9. Print: In June 1914 a Government Gazette Extraordinary announced that Wilkinson had been sworn in by the Chief Justice in the presence of the Executive Council, Governor Sir Arthur Young having gone on six month's home leave. Wilkinson's first act was to appoint W. George Maxwell, the Advisor to the Government of Kedah, as Colonial Secretary.
  14. ^ The Straits Times [Singapore] 5 September 1914: 8.
  15. ^ "War with Austria. Proclamations." The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942) 14 August 1914: 5
  16. ^ "Federated Malay Finance." The Straits Times [Singapore] 6 November 1914: 6. Print.
  17. ^ "Year of the Great War." The Straits Times [Singapore] 31 December 1914: 8. Print.
  18. ^ The Straits Times [Singapore] 26 December 1914: 8.
  19. ^ "Mr. Wilkinson's Departure."
  20. ^ The Malay World in Textbooks: The Transmission of Colonial Knowledge in British Malaya by Soda Naoki, Southeast Asian Studies, Vol. 39, No.2, September 2001
  21. ^ Ramlah 1991: 19–23
  22. ^ Khasnor 1996: 41-49J