Bahasa Melayu Bangka
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Bahasa Bangka atau Basé Bangka adalah bahasa yang dituturkan di Pulau Bangka. Bahasa Bangka termasuk dalam salah satu Rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Fungsi lainnya adalah sebagai penanda atau identitas daerah dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Fungsi Bahasa Bangka
Bahasa bangka termasuk dalam salah satu Rumpun bahasa Melayu. Secara umum, fungsinya sebagai sarana komunikasi atau penghubung dalam percakapan sehari hari. Selain itu, fungsi lainnya sebagai tanda atau sebuah identitas atau lambang kebanggaan di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dialek Bahasa Bangka
Berdasarkan hasil pemetaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Bahasa Bangka terdiri atas 4 dialek, yaitu (1) dialek Ranggi Asam, (2) dialek Tua Tunu, (3) dialek Jeriji, dan (4) dialek Tempilang. Dialek Ranggi Asam dituturkan di Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. Dialek Tua Tunu dituturkan di Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkal Pinang. Dialek Jeriji dituturkan di Desa Jeriji, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Dialek Tempilang dituturkan di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.[3][4]
Berdasarkan informasi dari Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penutur bahasa bangka mencapai 340.000 pada tahun 2000 silam. Ada kemungkinan, angka tersebut meningkat mengingat sulitnya mendapatkan data-data di lapangan.
Secara umum dialek bahasa bangka hampir mirip dengan bahasa Betawi Jakarta. Itu hanya kilasan saja. Namun, jika diteliti lebih lanjut berdasarkan masing-masing daerah di Pulau Bangka, maka dialek bahasa jelas berbeda. Namun, pada dasarnya masih dalam katagori satu Rumpun bahasa Melayu.
Bahasa Bangka memang tergolong unik dan terbilang begitu kompleks, karena walaupun berada dalam satu kawasan yang sama belum tentu dialek nya akan sama pula. Bisa sama atau berbeda sama sekali.
Dialek Bangka bagian timur tidak sama dengan dialek Bangka bagian Selatan. Begitu juga di daerah Bangka bagian utara dan barat.
Bangka bagian Timur dengan Ibu kota Belinyu memiliki dialek lebih kental menggunakan akhiran “O”dan E bahasa ngapo dan bahasa panji. Contoh bahasa ngapo Belinyu, nek kemano, apo, siapo, dimano dan sebagainya. Mirip dialek Palembang. Contoh bahasa ngape Panji, nte nek kemane, nelkak, semile, keruak, dek pasel. Sedangkan Bangka Selatan lebih akrab dengan akhiran “E” kuat (logat melayu Malaysia). Bangka Selatan seperti kota Toboali lebih akrab dengan logat menggantikan pengucapan dengan huruf “S” menjadi “H”. Contohnya, “Sabun” menjadi “Habun”. Jika kalimat “mandi tidak menggunakan sabun” maka bahasa bangka daerah selatan berarti “mandik dak behabun“. Bahasa Bangka daerah pusat Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka ada sisi kemiripan dan sebagian besar sama. Dialeknya lebih dominan menggunakan huruf “e” lemah seperti logat Bahasa Betawi Jakarta.
Bahasa ini cenderung seperti bahasa melayu pada umumnya tetapi, bahasa ini mengubah penyebutan huruf ‘e’ menjadi ‘E’. Bahasa yang digunakan di sini memiliki banyak ragamnya. Misalnya daerah Pangkalpinang dan daerah Sungailiat ada sedikit perbedaan dari segi bahasa dan logat/dialek, begitu juga dengan Belinyu, Toboali berbeda lagi, setiap daerah ada ciri khasnya tersendiri.[5]
Contoh Bahasa Bangka
A | B | C |
---|---|---|
Asak: asalkan
Aok: oke Arep: harap Aki/Akek: Kakek Amak: tungau/Hama. Bisa juga diartikan sebagai si pembuat masalah Aik: air Arec: hari Antu, antek: Hantu Anter, antet: antar Alem, mintak alem: cari perhatian Along: Lebih baik,Mending Ape: apa Asuk, asek: anjing Apetah, ngape: mengapa |
Bandar: got
Bantet: Robek Basing: terserah Bak : Bapak Belagak, Besak lagak: Sombong Be: ber Bulak/Bebulak: bohong/berbohong Begawe/Begawi: bekerja Betambun, Nambun ,Bejibun: Banyak Bentet: berisi Bik : Bibi Basenglah, mengkenek: terserahlah Begagil: Bercanda Bilung, bilong: telinga Biting: peniti Budak: Anak |
Cuman: cuma
Carik, sac: cari Camui: lobang galian bekas tambang timah Carak,Kecarak: orang yang hidupnya jorok Kenal: cantik Cion, Cikar: cantik Cuman, Cuma: hanya Cak-cak: pura-pura Cemmana/Macemmana/nakmana: Bagaimana Cerudik: Banyak Tingkah |
R | S | U |
Rase, ase: rasa
Renyek: mau Retak: peduli Ringem: merasa terganggu Rubung: mengerumuni Rungang: gigi ompong Runges: belepotan Rumeh, inger: berisik |
Sepradik: Sepupu,saudara
Sungot: Mulut,Sungut Surong: dorong Sape: siapa Sikok: satu Saking: terlalu semangat Sape: siapa Sarak: cerai Saro: sulit Suduk/Sindok: Sendok Sekaker: Rakus Seluar: Celana |
Urang: orang
Upis: permen Umon: banget Umong: bicarakan Uman: kayaknya Umah: rumah Udik: kampungan La payul: tidak (penolakan argumen)
|
Bahasa Indonesia | Bahasa Bangka |
---|---|
Aku suka kamu, kamu mau ga sama aku? | Ku nek kek ka, ka nek dak kek ku? |
Bu, beli telor 1 butir aja | Bik, melec telok sikok bik |
Nanti saya bisa kerumah kamu | Dilek ko kuma nte / Kelak ku pacak kerumah ka |
Kalian ini gimana sih? | Ikak nen nak mane la? |
Aku kesana dulu ya | Ku kesanin luk og |
Aku cinta kamu | Ku nek kek ka |
Kamu mau pergi ke mana? | Ka nek kemane? |
Kalau menurutmu, dia itu orang yang bagaimana? | Men kate ka, die tu cemane orang e? |
Saya kira kamu berpacaran dengannya | Nyangkak ku ki betunang kek nya |
Kalau malas, hidupnya akan susah | Asak keruak ge, saroh |
Kamu itu jelek | Nte perac / Ka Jiat |
Kerjakanlah | Gawilah |
Lebih baik kamu makan | Along ka makan |
Badanku gatal gara-gara kutu ini | Badan ko gatel gara-gara amak ne |
Lebih baik kamu tidur aja | Along ka tiduk bae |
Kenapa kamu belum tidur? | Kenape ka lom tiduk? |
Sumber dan Referensi
- (Inggris) (Inggris) Bahasa Melayu Bangka di Ethnologue
- (Indonesia) belajar bahasa bangka, zonabangkabelitung.blogspot.com, diakses pada tanggal 25 Maret 2019 jam 20.05 WIB
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bangka[[Kategori:Artikel mengandung aksara non-Indonesia]]". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. Konflik URL–wikilink (bantuan)
- ^ "Bahasa Melayu Bangka". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Khaliffitriansyah; Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima; Oktarina, Dwi; Kurniawati, Dewi Septi; Dwijaya, Edwin (2018). Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima, ed. Kamus Bahasa Melayu Bangka-Indonesia (PDF) (edisi ke-1). Pangkal Pinang: Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. hlm. ii.
- ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. "Melayu - Peta Bahasa". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 2022-12-31.
- ^ (Indonesia) Bahasa Bangka, aoglamedia.com, diakses pada tanggal 28 Maret 2019 jam 07.45 WIB