Kerajaan Palembang

kerajaan historis yang didirikan oleh Ki Gede Ing Suro (bangsawan Kesultanan Demak) di Sumatra tenggara
Revisi sejak 9 September 2023 06.57 oleh Daeng Hanif (bicara | kontrib) (Memoerbar tahun yg salah)

Kerajaan Palembang adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri antara tahun 1547 dan berpusat di Kota Palembang. Kerajaan ini merupakan sisa dari Kedatuan Sriwijaya yang runtuh setelah adanya Invasi Chola.[1] Kerajaan ini pernah menjadi vasal Majapahit, dimana penguasanya di abad ke-15 yang bernama Ario Damar memeluk Islam seiring dengan menyebarnya Islam di daerah Sumatra.[2] Pada saat Raden Fatah menjadi sultan Demak I (1478 - 1518), Raden Fatah berhasil memperbesar kekuasaannya dan menjadikan Demak kerajaan Islam pertama di Jawa. Akan tetapi, kesultanan Demak tidak dapat bertahan lama karena terjadinya kemelut perang saudara dimana setelah Pangeran Trenggono Sultan Demak III anak Raden Fatah wafat, terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan antara saudaranya dan anaknya. Saudaranya, mengakibatkan sejumlah bangsawan Demak melarikan diri kembali ke Palembang.

Kerajaan Palembang

Ibu kotaKota Palembang
Bahasa yang umum digunakanMelayu Kuno
Melayu Klasik
Agama
Islam, Buddha, Hindu
PemerintahanMonarki
Era SejarahAkhir Kerajaan Majapahit
• Berdiri
1547
• Berganti menjadi Kesultanan Palembang
1659
Didahului oleh
Digantikan oleh
Kedatuan Sriwijaya
kslKesultanan
Palembang
Berkas:Bendera Kesultanan Palembang.png
Sekarang bagian dariSumatra Selatan, Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Rombongan dari Demak yang berjumlah 80 Kepala Keluarga ini diketuai oleh Pangeran Sedo Ing Lautan (1547 - 1552) menetap di Palembang Lama (1 ilir) yang saat itu Palembang dibawah pimpinan Dipati Karang Widara, keturunan Demang Lebar Daun. Mereka mendirikan Kerajaan Palembang yang bercorak Islam serta mendirikan Istana Kuto Gawang dan Masjid di Candi Laras (PUSRI sekarang). Kemudian pada tahun 1666 Susuhanan Abdurrahman memproklamirkan diri sebagai Sultan Palembang Darussalam setelah mendapat restu dari Sultan Ottoman. [3]

Para Penguasa[4]

No Periode Nama Penguasa Foto Keterangan
1 1455-1486 Ario Damar/Arya Dillah ( Adipatih di palembang anak dari Prabu Brawijaya V ), sebelum Masa Kerajaan Palembang .
Sebagai Kerajaan Palembang
2 1547 - 1552 Pangeran Sedo Ing Lautan
3 1552-1553 Kiai Gedeng Sura Tua
4 1553-1575 Kiai Gedeng Sura Muda (Kiai Mas Adipati Anom Ing Sura)
5 1575-1587 Kiai Mas Adipati
6 1588-1623 Pangeran Madi Angsuka
7 1623-1624 Pangeran Madi Alit
8 1624-1631 Pangeran Sedo Ing Puro
9 1631-1643 Pangeran Sedo Ing Kenayan
10 1643-1644 Pangeran Sedo Ing Pesarean
11 1643-1659 Pangeran Sedo Ing Rajek

Rujukan

  1. ^ M.Hum, Kabib Sholeh, S. Pd; M.Pd, Sukardi; M.Si, Dina Sri Nindiati, S. Pd; M.Pd, Aan Suriadi; S.Pd, Wandiyo; M.M, Ahmad Zamhari, S. Pd; S.Pd, Yusup, S. Pd, Esi Apriani; S.Pd, Febi Oktaviani; S.Pd, Siti Aisyah (2022-09-01). SEJARAH DAN PERADABAN SUNGAI MUSI PALEMBANG. Penerbit Lakeisha. ISBN 978-623-420-377-6. 
  2. ^ Arnold, Prof Dr Thomas W. (2019). Sejarah Lengkap Penyebaran Islam. IRCiSoD. ISBN 978-602-7696-90-7. 
  3. ^ M.Pd, Dr Muhamad Idris; M.Pd, Eva Dina Chairunisa; S.Pd, Riki Andi Saputro; S.Pd, Ana Mardiana; S.Pd, Rulli Anisa; S.Pd, Reyvaldy Uyun; S.Pd, Fatma Dwi (2021-11-01). KAJIAN NILAI-NILAI PLURALISME SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG. Penerbit Lakeisha. ISBN 978-623-5536-66-8. 
  4. ^ Soetadji, Nanang S. (1996). “Kesultanan Palembang” Perang Palembang Melawan VOC. Palembang: Pemerintah Kotamadya Palembang. hlm. 27–30.