Betta andrei
Betta andrei [1] adalah sejenis cupang yang endemik di Pulau Singkep, Indonesia . Hal ini dipublikasikan pada tahun 2023 oleh Heok Hui Tan, yang namanya diambil dari nama Andre Chandra, seorang kolektor dan penghobi ikan yang membantunya selama bekerja di lapangan. [1]
Betta andrei | |
---|---|
Klasifikasi Ilmiah | |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Actinopterygii |
Ordo: | Anabantiformes |
Family: | Osphronemidae |
Genus: | Betta |
Species: | B. andrei
|
Deskripsi
Betta andrei termasuk dalam kelompok Betta waseri yang terdiri dari sembilan spesies ikan cupang lain yang hidup di habitat lahan gambut. B. andrei memiliki pola hitam khas seperti kendi pada tenggorokannya, tidak seperti anggota kelompok lainnya. Ia juga memiliki tubuh berwarna coklat kekuningan dengan sisik berpola iridescence warna hijau-kuning dan garis-garis samar berwarna hitam di siripnya. [1] .
Habitat
Betta andrei hanya ditemukan hidup pada aliran sungai kecil di Pulau Singkep, Kepulauan Riau. [1] Aliran sungai ini dikelilingi hutan gambut dan memiliki air berwarna coklat tua dengan pH 4,5. [1] Suhu air berkisar antara 24 hingga 26 °C (75 hingga 79 °F). [1] Betta andrei berbagi habitat hidupnya dengan spesies ikan lain seperti Betta pugnax (Cupang wader),Sphaerichthys osphromenoides (Gurami coklat), Hemirhamphodon pogonognathus (julung-julung), dan Trigonopoma gracile.
Konservasi
Betta andrei belum dievaluasi oleh daftar merah IUCN, akan tetapi mungkin bisa terancam oleh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pertanian dan pembangunan. Penangkapan oleh penghobi juga bisa menjadi masalah karena belum dilindungi oleh aturan yang berlaku.