Makam W.R. Soepratman

kawasan pemakaman di Indonesia
Revisi sejak 14 September 2023 14.06 oleh MR Bang Jago (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Makam WR Soepratman''' merupakan tempat peristirahatan terakhir dari '''Wage Rudolf Soepratman''', seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Makam ini terletak di Jalan Kenjeran, Rangkah, Tambaksari, Surabaya.<ref>{{Cite web|last=INDONESIA|first=SUARA|title=Fakta Menarik, Makam Pertama WR Supratman hingga Kurangnya Dukungan Pemerintah|url=https://suaraindones...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Makam WR Soepratman merupakan tempat peristirahatan terakhir dari Wage Rudolf Soepratman, seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Makam ini terletak di Jalan Kenjeran, Rangkah, Tambaksari, Surabaya.[1][2]


Sejarah

Makam WR Soepratman adalah tempat peristirahatan terakhir Wage Rudolf Soepratman, seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Makam ini terletak di Jalan Kenjeran, Rangkah, Tambaksari, Surabaya.

Wage Rudolf Soepratman lahir di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan meninggal dunia di Jalan Mangga 21 Surabaya. Beliau meninggal di usia muda yaitu 35 tahun pada tahun 1938. Beliau adalah seorang guru, wartawan, pemain biola, dan komponis pada zaman Hindia Belanda².

Rumahnya di Jalan Mangga No. 21, Surabaya, Jawa Timur, tempat ia menghabiskan hari-hari terakhirnya, kini telah diubah menjadi museum dan juga bangunan cagar budaya. Rumah ini awalnya dimiliki oleh kakak perempuan tertuanya, Roekiyem Soepratijah. Pada tahun 1937, W.R. Soepratman pindah dari Pemalang ke Surabaya dan tinggal di sana hingga wafatnya pada tanggal 17 Agustus 1938.

Makam dan rumah tersebut merupakan situs bersejarah penting yang berfungsi sebagai pengingat akan kontribusi Wage Rudolf Soepratman bagi bangsa Indonesia.[3]

Keunikan

Makam W.R. Soepratman berada di cungkup dengan lantai marmer. Makam Sang Maestro juga dimarmer di semua sisi, sementara bagian yang tidak dimarmer tepatnya di bagian tengah diukir hingga membentuk biola. Pada bagian yang tidak dimarmer ini biasanya digunakan peziarah untuk menabur bunga.[4]

Referensi

  1. ^ INDONESIA, SUARA. "Fakta Menarik, Makam Pertama WR Supratman hingga Kurangnya Dukungan Pemerintah". SUARA INDONESIA. Diakses tanggal 2023-09-14. 
  2. ^ Gunawan, Michelle Alda. "Menengok Makam WR Soepratman di Surabaya". detiknews. Diakses tanggal 2023-09-14. 
  3. ^ "Ecobis". bappedalitbang.surabaya.go.id. Diakses tanggal 2023-09-14. 
  4. ^ Times, I. D. N.; noorca, dhafintya. "3 Fakta Makam W.R. Soepratman di Surabaya". IDN Times (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2023-09-14.