Serangan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh 2023

Operasi anti-teroris — operasi militer yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Azerbaijan melawan angkatan bersenjata ilegal Armenia di Karabakh pada 19 September 2023.

Operasi antiteror di Karabakh (September 2023)
Bagian dari Konflik Nagorno-Karabakh
Situasi militer di Karabakh pada tahun 2023
Tanggal 19 September 2023 (2023-09-19) – saat ini (saat ini) (1 tahun, 2 bulan dan 3 hari) Lokasi Nagorno-Karabakh Status Sedang berlangsung
Pihak terlibat
Azerbaijan Didukung oleh: Turkey (dukungan diplomatik)	Artsakh
Tokoh dan pemimpin
Ilham Aliyev	Samvel Shahramanyan
Pasukan
Angkatan Darat Azerbaijan Angkatan Udara Azerbaijan	Artsakh Defence Army
Korban
Tidak dikenal	Per Artsakh: 23 kombatan tewas
Warga sipil Azerbaijan dan 2 warga sipil Armenia tewas

Latar belakang

Artikel utama: Perang Nagorno-Karabakh 2020

Konflik Nagorno-Karabakh adalah konflik etnis dan teritorial antara Armenia dan Azerbaijan terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia. Wilayah Nagorno-Karabakh sepenuhnya diklaim dan sebagian secara de facto dikuasai oleh Republik Artsakh yang memisahkan diri, namun diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan. Azerbaijan secara de facto menguasai sepertiga wilayah Nagorno-Karabakh serta tujuh distrik di sekitarnya.

Konflik ini meningkat pada tahun 1988, ketika orang-orang Armenia di Karabakh menuntut pemindahan wilayah tersebut dari Azerbaijan Soviet ke Armenia Soviet, sehingga memicu Perang Nagorno-Karabakh Pertama. Pada akhir tahun 2020, Perang Nagorno-Karabakh Kedua yang berskala besar mengakibatkan ribuan korban jiwa dan kemenangan signifikan bagi Azerbaijan. Gencatan senjata dilakukan melalui perjanjian gencatan senjata tripartit pada tanggal 10 November, yang mengakibatkan Armenia dan Artsakh kehilangan wilayah di sekitar Nagorno-Karabakh serta sepertiga wilayah Nagorno-Karabakh itu sendiri. Pelanggaran gencatan senjata di Nagorno-Karabakh dan di perbatasan Armenia-Azerbaijan terus berlanjut setelah perang tahun 2020, dengan korban jiwa yang terputus-putus namun terus berlanjut.

Sejak perang tahun 2020, Azerbaijan telah membatalkan tawaran status khusus atau otonomi kepada penduduk asli Armenia dan malah memaksakan "integrasi" mereka ke dalam Azerbaijan. Mediator internasional dan organisasi hak asasi manusia menekankan penentuan nasib sendiri bagi penduduk lokal Armenia dan tidak percaya bahwa warga Armenia Artsakh dapat hidup aman di bawah rezim Presiden Azerbaijan Aliyev. Sejak Desember 2022, Azerbaijan telah memblokir Republik Artsakh dari dunia luar, yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata tahun 2020 dan keputusan hukum internasional.