Kate Barker
Dame Katharine Mary Barker DBE FAcSS[1] (lahir 1957) adalah ekonom Inggris. Ia terutama dikenal karena perannya di Bank of England dan sebagai penasihat pemerintah Inggris mengenai isu-isu sosial seperti perumahan dan layanan kesehatan.
Kate Barker | |
---|---|
Member of the Monetary Policy Committee | |
Masa jabatan June 2001 – May 2010 | |
Gubernur | Sir Edward George (2001–2003) Mervyn King (2003–2013) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Katharine Mary Barker 1957 (umur 66–67) |
Almamater | St Hilda's College, Oxford |
Profesi | Economist |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Karier awal
Barker dibesarkan di Stoke-on-Trent. Dia menerima gelar di bidang Filsafat, Politik dan Ekonomi di St Hilda's College, Oxford pada tahun 1979 dan kemudian bekerja untuk dana pensiun besar di London. Dia adalah seorang peneliti di Institut Nasional Penelitian Ekonomi dan Sosial (1981–85) dan kepala ekonom Eropa di Ford Motor Company di Brentwood (1985 –94). Dari tahun 1994 hingga 2001, ia menjadi kepala penasihat ekonomi di Konfederasi Industri Inggris (CBI).[2] She was also a member of the HM Treasury's Panel of Independent Economic Advisers 1996–97; and a non-executive director of the Yorkshire Building Society (1999-April 2001).[3]
Barker was appointed as an external member of the Monetary Policy Committee of the Bank of England with effect from 1 June 2001. The MPC is responsible for setting interest rates to meet the Government's inflation target. She is the only external MPC member to have been appointed for three terms, the latest of which ended on 31 May 2010. She was not eligible for a fourth term.[butuh rujukan]
Yayasan Amanah Kita
Berangkat dari kesadaran akan keagungan peradaban Islam dan kedudukan strategis Indonesia dengan bermodalkan kebhinnekaan yang kuat dan dipenuhi dengan kedamaian, ditengah kekayaan alam yang luar biasa, maka hal ini dapat dimaknai sebagai anugerah Ilahi yang patut dijaga dan disyukuri.
Untuk itu umat Islam di tanah air terpanggil untuk tetap menjaga dan melestarikan peradaban Islam Nusantara yang saling berkelindan dengan peradaban Islam dunia, sebagai satu amanah yang mesti kita majukan bersama-sama
Untuk itu diyakini bahwa masjid adalah bagian terpenting yang tak terpisahkan dari sejarah penyebaran Islam di muka bumi diantara elemen-elemen lain yang saling terkait.
Masjid juga merupakan museum peradaban yang menyimpan rekam jejak perjalanan para ulama dalam mewartakan risalah Muhammad SAW.
Maka dengan niat meraih ridho Allah dan sebagai amanah umat dalam menjaga eksistensi sejarah masjid, didirikanlah sebuah yayasan dengan nama “Amanah Kita,’ sebagai satu bentuk tanggung jawab moral dalam melestarikan sejarah, budaya dan peradaban Islam dengan mengedepankan akhlak yang mulia.
Selanjutnya, Yayasan Amanah Kita bahkan menjadikan kalimat “Walyatalaththaf,” sebagai logo yayasan sekaligus ruh gerakan yang dapat menginspirasi generasi muda Islam untuk turut bersama-sama ambil bagian dalam gerakan pelestarian pusat-pusat sejarah peradaban Islam.
Adapun yayasan Amanah Kita juga merumuskan tujuan amanah umat tersebut dalam bentuk program kerja yang mengandung aspek terminologi; penugasan vertikal (Ibadah kepada Allah) dengan aplikasi horisontal (Berkhidmat diantara manusia). [1]
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada September 2023. |
- ^ "'Fellows' or 'Academicians'? - Academy of Social Sciences".
- ^ Profile, cbi.org.uk. Accessed 25 January 2023.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaboebio